Rambut Rontok Ketika Menyusui Sering Bikin Cemas, Apakah Bisa Kembali Normal dengan Sendirinya?

Wuri Anggarini diperbarui 04 Okt 2024, 17:32 WIB

Fimela.com, Jakarta Menemukan kondisi rambut rontok ketika menyusui mungkin sering bikin para ibu baru jadi merasakan kecemasan tersendiri. Setelah melahirkan buah hati tercinta, hati para ibu memang penuh dengan luapan kebahagiaan. Namun, perubahan kondisi fisik sekaligus adaptasi terhadap peran baru sebagai ibu menjadi bagian dari proses panjang yang melelahkan. Nggak heran kalau banyak perempuan yang jadi lebih sensitif ketika mengetahui ada masalah lain yang dialami, misalnya saja rambut rontok. 

Normal nggak sih kalau mengalami rambut rontok ketika menyusui? Apakah kondisinya bisa kembali normal dengan sendirinya? Biar nggak cemas sendiri, gali lebih jauh lewat artikel berikut ini yuk, Sahabat Fimela!

2 dari 5 halaman

Apakah Rambut Rontok Ketika Menyusui Itu Normal?

Ilustrasi/Copyright Shutterstock.com/violetblue

Kerontokan rambut setelah melahirkan sebenarnya merupakan kondisi yang umum terjadi. Selama kehamilan, peningkatan hormon estrogen membuat banyak folikel rambut tetap berada di fase pertumbuhan. Hal ini juga yang membuat sebagian ibu hamil merasakan rambutnya jadi lebih tebal. 

Namun begitu melahirkan, hormon estrogen kembali mengalami penurunan. Rambut yang sebelumnya 'tertahan' di kulit kepala secara perlahan mulai rontok. Meskipun begitu, kondisi ini nggak perlu dikhawatirkan berlebihan karena tubuh berusaha menyeimbangkan kembali siklus pertumbuhan rambut secara alami.

Dilansir dari situs Lancaster General Health, ada setengah dari semua ibu baru mengalami kondisi tersebut. Biasanya, kerontokan ini terjadi antara bulan pertama hingga keenam setelah melahirkan. Puncak kerontokan terjadi di bulan keempat dan kelima kemudian secara perlahan kembali normal dengan sendirinya.

3 dari 5 halaman

Penyebab Rambut Rontok Ketika Menyusui

Ilustrasi rambut rontok. (Shutterstock/Hazal aka)

Banyak yang mengira kalau proses menyusui yang membuat kondisi rambut jadi rontok. Padahal, belum ada penelitian yang membuktikan argumen tersebut. Lalu, apa saja sih penyebabnya? Mari ungkap satu per satu, yuk!

1. Perubahan Hormon

Hormon memainkan peran besar dalam siklus pertumbuhan rambut, terutama selama dan setelah kehamilan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hormon estrogen yang meningkat semasa kehamilan membuat fase pertumbuhan rambut semakin panjang dan lama. Namun begitu melahirkan, kondisinya kembali menurun yang menyebabkan kerontokan. 

Selain estrogen, perubahan hormon lainnya, seperti prolaktin yang tinggi selama menyusui, juga bisa berdampak pada siklus rambut. Prolaktin adalah senyawa kimia yang mendukung proses produksi ASI, tetapi dampaknya pada rambut sering kali membuatnya lebih rentan rontok.

2. Asupan Nutrisi Kurang Terpenuhi dengan Baik

Ketika menyusui, tubuh membutuhkan lebih banyak energi dan nutrisi. Jika asupan makanan kurang, salah satu dampaknya bisa terlihat pada rambut yang mudah rontok. Rambut menjadi bagian tubuh yang mendapatkan nutrisi paling akhir. Ketika asupannya nggak tercukupi, maka distribusi nutrisi pada rambut akan menjadi prioritas paling akhir yang dilakukan tubuh. 

Oleh karena itu, penting memastikan bahwa diet seimbang dan mengandung cukup protein, vitamin, dan mineral yang mendukung kesehatan rambut. Kekurangan zat besi misalnya, bisa memicu kerontokan rambut lebih lanjut karena tubuh tidak cukup memproduksi sel darah merah yang membawa oksigen ke folikel rambut.

3. Gangguan Fungsi Tiroid

Kondisi seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme, yang melibatkan kelenjar tiroid dapat menyebabkan kerontokan rambut setelah melahirkan. Ketika fungsi tiroid terganggu, keseimbangan hormon dalam tubuh ikut terganggu, yang dapat berdampak pada siklus pertumbuhan rambut. Gejalanya bisa meliputi rambut yang tipis, kulit kering, dan kelelahan yang tidak biasa.

Jadi, jangan abaikan jika kamu mengalami beberapa gejala ini. Misalnya saja kelelahan ekstrem atau penambahan/penurunan berat badan yang nggak wajar. Bisa jadi hal tersebut terjadi karena gangguan tiroid, jadi memeriksakan diri ke dokter adalah pilihan yang amat dianjurkan. 

4. Perubahan Pola Tidur

Kurang tidur adalah bagian yang hampir tidak bisa dihindari ketika memiliki bayi baru lahir. Perubahan pola tidur ini dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan rambut. Ketika waktu istirahat kurang, tubuh tidak memiliki cukup waktu memulihkan diri yang membuat regenerasi sel di kulit kepala terganggu. 

Kelelahan akibat kurang tidur juga bisa mempengaruhi hormon stres, yang pada akhirnya memperburuk masalah kerontokan rambut. Oleh karena itu, penting untuk mencoba mendapatkan istirahat yang cukup selama dalam masa-masa menyusui.

4 dari 5 halaman

Tips Mengatasi Rambut Rontok Ketika Menyusui

Rambut rontok yang terjadi selama proses menyusui memang hal yang wajar. Namun, bukan berarti harus diabaikan begitu saja. Perawatan secara rutin tetap diperlukan untuk menjaga kondisinya tetap sehat. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah.

1. Gunakan Shampo untuk Mengatasi Rambut Rontok

Keramas menggunakan shampo. (c) Shutterstock/Prostock-studio

Pemilihan shampo yang tepat sangat penting untuk membantu mengatasi rambut rontok. Pastikan produk yang digunakan diformulasikan khusus untuk rambut rontok. Misalnya yang memiliki kandungan biotin, keratin, atau zinc. Bahan-bahan ini dapat memperkuat batang rambut dan memperbaiki kerusakan pada kulit kepala.

Penggunaan shampo ini juga membantu membersihkan kulit kepala dari residu yang dapat menyumbat folikel rambut, sehingga folikel tetap sehat dan mampu mendukung pertumbuhan rambut baru.

2. Pakai Kondisioner untuk Menjaga Kelembapan Rambut

Tips Memilih Conditione Berdasarkan Tipe Rambut / Freepik by look_studio

Setelah menggunakan shampo, jangan lupakan kondisioner! Rambut yang rontok cenderung lebih kering dan rapuh. Nggak hanya rontok dari akarnya saja, tapi risiko rambut patah di bagian batang dan ujungnya juga semakin besar selama masa-masa ini. 

Nah, pemakaian kondisioner sangat penting untuk menjaga kelembapan dan elastisitas rambut di masa menyusui. Pilih produk yang mengandung bahan pelembap seperti argan oil atau aloe vera untuk membantu menutrisi rambut dari akar hingga ujung. Jangan lupa terapkan cara pemakaian kondisioner yang benar ya, yaitu dari batang hingga ujungnya saja. 

3. Hindari Pemakaian Alat Penataan Rambut Bersuhu Tinggi

Ilustrasi mencatok rambut/copyright shutterstock

Ibu menyusui sebaiknya juga perlu menghindari pemakaian alat penataan rambut bersuhu tinggi, seperti hair dryer, catokan, atau hair curler. Hair tools yang satu ini memang bisa menata rambut secara instan dan membuat tampilan jadi lebih menawan. Namun, bisa berisiko memperparah kerontokan yang dialami. 

Panas yang terpancar dari alat-alat tersebut dapat merusak struktur proten rambut dan membuatnya lebih rentan mengalami patah atau rontok. Jika kamu merasa perlu menggunakan alat penataan, cobalah untuk menggunakan pengaturan suhu rendah dan selalu aplikasikan heat protectant terlebih dahulu. Trik tersebut bisa membantu mengurangi dampak negatif dari panas pada rambut.

4. Pakai Produk Vitamin Rambut untuk Menambah Nutrisinya

Tips Memilih Vitamin Rambut yang Tepat untuk Hasil Maksimal copyright/freepik/freepic.diller

Salah satu produk yang direkomendasikan untuk mengatasi masalah kerontokan adalah hair vitamin atau vitamin rambut. Apa fungsinya sih? Sesuai dengan namanya, vitamin rambut dapat menjadi nutrisi tambahan bagi yang mengalami masalah rambut rontok ketika menyusui. 

Pilih produk yang mengandung bahan-bahan untuk memperkuat rambut seperti biotin, vitamin E, asam lemak omega-3 dan argan oil yang bekerja untuk menutrisi, melembapkan, serta menjaga kesehatan rambut dari luar. Nggak hanya itu saja, kandungan nutrisi tambahan ini juga dapat merangsang pertumbuhan rambut baru yang lebih sehat. 

Produk vitamin rambut tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari serum hingga kapsul. Penggunaan teratur dapat memberikan nutrisi ekstra yang dibutuhkan rambutmu selama masa menyusui.

5 dari 5 halaman

5. Hindari Rambut yang Terlalu Panjang untuk Mencegah Kerontokan

ilustrasi cara memotong rambut panjang/pexels

Biasanya, semakin panjang rambut seseorang bisa berisiko rontok makin parah karena rambut yang panjang memberikan beban berlebih pada akar rambut. Jadi, memotong rambut lebih pendek disarankan untuk meminimalisir masalah tersebut, sekaligus memberikan kesan rambut lebih tebal an sehat. 

Nggak hanya itu saja, rambut pendek menjadi gaya rambut yang disarankan untuk para ibu menyusui karena lebih simpel dan praktis. Rambut pendek cenderung low maintenance sehingga kamu nggak perlu melakukan penataan rambut yang lebih ribet. 

6. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Tubuh

Atur rencana dan bersabar akan proses yang dilalui saat mencoba menjalani gaya hidup sehat. (Foto: Freepik/freepik)

Kalau mengalami masalah rambut rontok, artinya kamu perlu memenuhi kebutuhan nutrisi rambut dari dalam lewat makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Bagi ibu menyusui, penting untuk memperhatikan asupannya dengan mengonsumsi sayuran hijau, telur dan daging yang kaya akan zat besi, protein dan vitamin untuk pertumbuhan rambut sehat. 

Secara umum, rambut terdiri atas keratin, yaitu sejenis protein yang membentuk struktur dasar rambut. Jadi, kalau rambut terlihat lemah dan rapuh, artinya kamu perlu memperbanyak asupan protein. Selain itu, zat besi dalam sayuran hijau dan daging membantu meningkatkan aliran darah ke folikel rambut. 

7. Konsumsi Suplemen Zat Besi

Penyimpanan yang salah dapat mengurangi efektivitas suplemen. (Foto: Unsplash/Supliful Supplements On Demand)

Jadi salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan rambut, kekurangan zat besi bisa memicu kerontokan yang parah. Jadi, nggak ada salahnya menambah asupan zat besi lewat suplemen yang dikonsumsi sehari-hari. Suplemen ini membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah, yang kemudian membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk kulit kepala.

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi suplemen, terutama jika kamu menyusui, untuk memastikan dosis yang tepat dan menghindari efek samping yang bisa terjadi. 

8. Olahraga Ringan untuk Meningkatkan Kesehatan Rambut

Ilustrasi yoga. (c) Pixabay/Pexels.com

Olahraga ringan seperti yoga atau berjalan santai dapat membantu memperlancar peredaran darah, termasuk ke kulit kepala. Ketika aliran darah menuju kulit kepala meningkat, folikel bisa menerima lebih banyak oksigen dan nutrisi yang sangat baik untuk pertumbuhan rambut yang sehat.

Nggak hanya itu saja, olahraga juga membantu mengurangi stres yang bisa jadi salah satu penyebab kerontokan rambut, lho. Jadi, sempatkan diri untuk melakukan olahraga ringan selama 30 menit setiap harinya. Hal ini nggak hanya meningkatkan kesehatan rambut, tapi juga kesehatan ibu menyusui secara menyeluruh. 

9. Istirahat yang Cukup

Ilustrasi tidur Credit: pexels.com/Miriam

Proses menyusui memang sering bikin para ibu kekurangan waktu istirahat di malam hari. Namun, menyempatkan diri untuk beristirahat sangat berguna untuk mendukung kesehatan ibu menyusui, termasuk membantu meminimalisir kerontokan yang bisa terjadi. Kurang tidur nggak hanya memberikan efek pada rambut rontok saja, tapi juga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik para ibu baru. 

Nggak perlu cemas berlebihan saat menghadapi rambut rontok ketika menyusui. Kondisi yang satu ini umum terjadi dan melakukan perawatan yang tepat sangat diperlukan untuk membantu meminimalisir efek kerontokan yang semakin parah. Yuk, saatnya lebih perhatikan lagi kondisi rambutmu!