Cara Melatih Kecerdasan Intrapersonal Si Kecil

Anastasia Trifena diperbarui 04 Okt 2024, 08:31 WIB

Fimela.com, Jakarta Di tengah tumbuh kembang anak, setiap orang tua pasti ingin si kecil tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mampu memahami dirinya sendiri dengan baik. Kecerdasan intrapersonal yang berkaitan dengan kemampuan mengenali emosi, motivasi, dan keinginan diri sendiri, menjadi salah satu aspek penting yang perlu dikembangkan sejak dini. Seperti yang dijelaskan dalam buku Multiple Intelligences (2013), kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk memahami perasaan diri sendiri, baik itu perasaan senang maupun sedih. Sayangnya, banyak orang tua lebih fokus pada kecerdasan lain, seperti logika atau bahasa. Akibatnya kecerdasan intrapersonal sering kali terabaikan.

Padahal, anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal tinggi cenderung lebih mandiri, percaya diri, dan mampu mengelola emosinya dengan baik. Untuk membantu si kecil melatih kecerdasan ini, ada beberapa cara sederhana yang dapat diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. Berikut cara melatih kecerdasan intrapersonal si kecil agar ia tumbuh menjadi pribadi yang matang secara emosional dan sosial.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Ajarkan Anak untuk Mengenali Perasaannya

Kenali perasaan. (Copyright Pexels/Alessandro Rodriguez)

Langkah pertama untuk melatih kecerdasan intrapersonal adalah mengajarkan anak mengenali dan menamai perasaannya. Ketika si kecil terlihat sedih, marah, atau gembira, tanyakan padanya apa yang dirasakannya dan bantu ia menamai emosi tersebut. Misalnya, “Kamu terlihat kesal. Apakah ada sesuatu yang membuatmu marah?” Dengan mengenali emosinya, anak akan lebih mudah memahami perubahan suasana hatinya dan belajar untuk mengelolanya dengan baik.

3 dari 5 halaman

Berikan Waktu untuk Refleksi Diri

Refleksi diri. (Copyright Pexels/RDNE Stock project)

Setelah menjalani aktivitas sehari-hari, ajak si kecil untuk merenung sejenak tentang apa yang ia rasakan atau pelajari hari itu. Bisa dilakukan di malam hari sebelum tidur. Orang tua bisa menanyakan, “Apa yang kamu pelajari hari ini? Bagaimana perasaanmu selama bermain tadi?” Dengan terlatihnya refleksi diri, anak dapat memproses pengalaman yang dialami dan lebih memahami dampaknya terhadap perasaan dan pikirannya.

4 dari 5 halaman

Dorong untuk Menulis atau Menggambar Jurnal Emosi

Gambar emosi. (Copyright Pexels/Kampus Production)

Menulis atau menggambar jurnal emosi adalah cara yang menyenangkan untuk anak mengekspresikan apa yang ia rasakan. Berikan buku kecil khusus di mana si kecil bisa mencatat atau menggambar setiap kali ia merasa sesuatu. Jurnal ini bisa menjadi alat bagi anak untuk mencurahkan emosinya tanpa rasa takut dihakimi, sekaligus membantu anak lebih sadar akan apa yang sedang terjadi di dalam dirinya. 

5 dari 5 halaman

Latih Kemampuan Berempati dengan Permainan Peran

Bermain peran. (Copyright Pexels/cottonbro studio)

Permainan peran bisa membantu anak memahami berbagai emosi dan perspektif orang lain. Tak hanya itu, hal tersebut juga dapat melatih kecerdasan intrapersonalnya. Cobalah ajak si kecil bermain peran sebagai tokoh-tokoh dengan situasi emosional berbeda, misalnya berpura-pura menjadi teman yang sedang sedih atau marah. Dengan demikian, anak tidak hanya belajar mengenali perasaan orang lain, tetapi juga lebih memahami bagaimana ia merespons situasi serupa dalam kehidupannya sendiri.

Melatih kecerdasan intrapersonal akan membantu si kecil tumbuh menjadi pribadi yang lebih matang dan mampu mengelola emosinya dengan baik. Semangat, moms!