Mengatasi Rasa Jenuh dalam Hubungan dengan Menerapkan Big Talk

Anastasia Trifena diperbarui 08 Okt 2024, 08:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam hubungan jangka panjang, rasa jenuh bisa menjadi tantangan yang umum dirasakan oleh banyak pasangan. Seiring waktu, rutinitas dan komunikasi yang terasa datar dapat memicu kebosanan dan bahkan menurunkan kualitas hubungan. Salah satu cara yang dapat membantu mengatasi kejenuhan tersebut adalah dengan memperdalam percakapan melalui big talk, percakapan yang lebih bermakna dan penuh refleksi.

Big talk melibatkan diskusi yang menggali hal-hal penting dalam hidup, seperti tujuan, impian, hingga perasaan terdalam yang mungkin jarang dibahas dalam obrolan sehari-hari. Melalui percakapan ini, pasangan dapat saling terhubung di level emosional yang lebih dalam, menciptakan kesempatan untuk memperbarui pemahaman dan keintiman di antara mereka. 

2 dari 4 halaman

Pengertian Big Talk

Ilustrasi pasangan berbicara. (Copyright Pexels/Mizuno K)

Big talk adalah percakapan yang berfokus pada topik-topik yang mendalam dan bermakna, seperti tujuan hidup, nilai-nilai, atau impian. Percakapan ini berbeda dengan small talk yang sering kali hanya menyentuh hal-hal permukaan, seperti cuaca atau aktivitas sehari-hari. Menurut studi dari Journal of Social and Personal Relationships (2021), percakapan yang bermakna seperti big talk dapat meningkatkan rasa kedekatan dan kepuasan dalam hubungan, karena memperkuat ikatan emosional antara pasangan.

3 dari 4 halaman

Perbedaan dengan Deep Talk

Ilustrasi pasangan deep talk. (Copyright Pexels/Priscilla Du Preez 🇨🇦)

Big talk dan deep talk memiliki kemiripan dalam hal kedalaman percakapan, tetapi fokus keduanya sedikit berbeda. Big talk lebih menekankan topik besar yang memengaruhi kehidupan secara umum, seperti pandangan terhadap masa depan atau nilai hidup. Di sisi lain, deep talk lebih personal dan emosional, sering kali menyentuh perasaan terdalam atau pengalaman pribadi yang intim. Dengan kata lain, big talk mengajak diskusi yang lebih luas dan reflektif, sementara deep talk lebih kepada introspeksi mendalam mengenai emosi atau pengalaman seseorang. 

4 dari 4 halaman

Cara Memulai Big Talk dalam Hubungan

Ilustrasi pasangan berpikir. (Copyright Pexels/Don Mr)

Membuka percakapan mendalam seperti big talk tidak selalu mudah, apalagi jika pasangan terbiasa dengan obrolan ringan. Salah satu cara terbaik untuk memulai adalah dengan bertanya mengenai tujuan hidup atau impian jangka panjang yang mungkin jarang dibahas. Pertanyaan seperti, “Apa yang paling kamu harapkan untuk kita di masa depan?” atau “Nilai apa yang menurutmu paling penting dalam hidup?” bisa menjadi pintu masuk untuk memulai percakapan yang lebih bermakna. 

Dengan menerapkan big talk, pasangan dapat memperdalam hubungan mereka dan mengatasi rasa jenuh yang mungkin muncul seiring waktu. Jangan lupa dicoba ya, Sahabat Fimela.