3 Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik untuk Anak yang Tidak Bisa Diam

Virlia Sakina diperbarui 17 Okt 2024, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebagai orangtua, jika dihadapkan dengan anak yang tidak bisa diam, pasti akan merasa lelah. Apalagi, ketika anak diminta untuk duduk tenang, rasanya hanya sekejap mereka diam sebelum mereka kembali sibuk mencari aktivitas lain. Akan tetapi, anak-anak yang suka berlarian ke sana-kemari, memanjat, dan tak jarang berteriak-teriak, itu dapat menjadi tanda bahwa seorang anak memiliki kecerdasan kinestetik.

Lalu, sebenarnya kecerdasan kinestetik itu apa, sih? Dilansir dari jurnal.iicet.org, kecerdasan kinestetik adalah kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan gerak tubuh dan kemampuan motorik tubuh. Sering kali, anak dengan kecerdasan kinestetik terlihat kurang fokus di sekolah, namun bukan berarti mereka tidak belajar.

Tidak semua anak bisa diam lama saat belajar, hal itu karena beberapa anak memiliki kecerdasan yang berbeda, salah satunya kecerdasan kinestetik. Mereka yang memiliki kecerdasan jenis ini lebih cenderung bergerak aktif dan bereksperimen dengan tubuh mereka. Anak-anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki cara unik dalam menyerap informasi. Mereka lebih suka belajar melalui gerakan fisik, bermain peran, dan melakukan sesuatu secara langsung.

Oleh karena itu, memaksanya untuk diam dan mendengarkan tidak akan efektif dan justru bisa menghambat kreativitas mereka. Dilansir dari innovativelearningcenter.com, berikut ini cara mengembangkan kecerdasan untuk anak-anak yang memiliki kecerdasan kinestetik.

2 dari 4 halaman

Menemukan Cara Belajar yang Sesuai dengan Kinestetik Anak

Ilustrasi seorang anak yang sedang mempelajari globe (pexels.com/cottonbro studio).

Bagi anak dengan kecerdasan kinestetik, mereka harus memiliki pendekatan belajar yang berbeda. Pendekatan seperti aktivitas fisik, dapat menjadi kunci utama untuk membantu mereka lebih fokus dan menyerap pelajaran dengan baik. Hal itu dapat mendorong anak untuk aktif dalam berbagai kegiatan yang bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan kognitif dan emosional mereka.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melalui kegiatan bermain peran. Aktivitas ini tidak hanya melibatkan fisik, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis dan interaksi sosial anak. Orangtua bisa mengajak anak berperan. Misalnya, sebagai penjual, pembeli, dokter, atau bahkan guru. Setiap peran nantinya akan memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan membuat mereka lebih antusias.

3 dari 4 halaman

Mengasah Keseimbangan dan Kreativitas Melalui Gerakan

Ilustrasi seorang anak yang sedang belajar di ruang outdoor (pexels.com/Mikhail Nilov).

Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik cenderung memiliki koordinasi tubuh yang baik. Cara kedua dapat dilakukan dengan melatih keseimbangan mereka melalui gerakan tari atau aktivitas fisik lainnya. Hal itu bisa menjadi salah satu cara untuk membantu mereka berkembang. Kegiatan ini bukan hanya melatih kelenturan dan kekuatan otot, tetapi juga meningkatkan fokus dan kemampuan mereka untuk memproses informasi.

Tak hanya itu, melibatkan mereka dalam kegiatan kreatif, seperti seni atau proyek perbaikan, juga bisa memberikan mereka kebebasan untuk berekspresi sekaligus melatih kemampuan motoriknya. Mereka cenderung lebih tertarik dengan kegiatan yang memancing kreativitas dan memungkinkan mereka menggunakan tubuhnya untuk belajar.

4 dari 4 halaman

Memaksimalkan Potensi Anak dengan Kegiatan Ekstrakurikuler

Ilustrasi seorang anak yang sedang menggunting kertas karton (pexels.com/Anastasia Suraeva).

Mengenalkan anak dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan fisik, seperti menari, karate, futsal, atau basket, juga dapat menjadi cara terbaik untuk menyalurkan energi mereka. Kegiatan ini tentu tidak hanya membantu mereka dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik, tetapi juga bisa meningkatkan kemampuan bersosialisasi dengan teman sebaya.

Selain itu, dengan melibatkan diri dalam aktivitas semacam ini, anak-anak akan belajar memecahkan masalah, bekerja sama, dan mengembangkan rasa percaya diri. Hal-hal seperti inilah yang menjadi keterampilan penting yang akan sangat bermanfaat dalam kehidupan mereka di masa depan.

Melalui pemahaman terhadap karakteristik kecerdasan kinestetik anak, orangtua bisa lebih bijak dalam memilih metode belajar yang tepat bagi anak. Alih-alih memaksa mereka untuk duduk diam, memberikan merela kebebasan untuk bergerak dan bereksplorasi justru bisa menjadi kunci kesuksesan dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik mereka.

 

 

Penulis: Virlia Sakina Ramada

#Unlocking the Limitless