8 Tanda Orang Terlihat Baik-Baik Saja tapi Sebenarnya Menderita

Endah Wijayanti diperbarui 02 Okt 2024, 07:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Kesehatan mental sering kali menjadi hal yang tak terlihat, apalagi dalam kehidupan modern yang menuntut kita selalu tampil kuat dan tegar. Banyak orang yang terlihat baik-baik saja, tersenyum, menjalankan rutinitas seperti biasa, tetapi sebenarnya sedang berjuang dengan penderitaan batin yang mendalam. Mereka mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas, namun di balik senyuman mereka, ada beban yang tak tertahankan.

Sebagai teman, keluarga, atau rekan kerja, penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda ini dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan. Berikut adalah delapan tanda yang menunjukkan seseorang mungkin terlihat baik-baik saja dari luar, tetapi sebenarnya sedang menderita secara emosional dan mental. Simak uraiannya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

2 dari 9 halaman

1. Senyum yang Terlalu Dipaksakan

Ilustrasi./Copyright freepik.com/author/katemangostar

Senyuman adalah tanda kebahagiaan, tetapi ketika senyuman terasa dipaksakan atau tidak alami, itu bisa menjadi sinyal bahwa seseorang sedang berjuang dengan perasaannya. Orang yang sedang menderita sering menggunakan senyum sebagai tameng untuk menyembunyikan rasa sakit mereka. Mereka mungkin merasa bahwa menunjukkan kerentanan adalah tanda kelemahan, sehingga mereka memilih untuk berpura-pura bahagia.

Orang yang secara konsisten tersenyum meskipun situasi sulit mungkin membutuhkan dukungan emosional. Cobalah untuk lebih peka terhadap ekspresi mereka dan tawarkan bantuan, meskipun mereka terlihat bahagia di luar.

 

 

3 dari 9 halaman

2. Menarik Diri dari Aktivitas yang Dulu Disukai

Sikap./Copyright freepik.com/author/freepik

Ketika seseorang mulai menarik diri dari aktivitas atau hobi yang dulu mereka nikmati, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang menghadapi masalah emosional. Orang yang menderita sering kehilangan minat pada hal-hal yang dulu memberikan kebahagiaan atau kepuasan.

Jika teman atau keluarga yang biasanya antusias melakukan kegiatan tertentu tiba-tiba tidak tertarik lagi, ini bisa menjadi tanda mereka sedang berjuang dengan tekanan mental. Ajakan untuk berbicara atau sekadar bersama bisa sangat berarti untuk mereka.

 

 

4 dari 9 halaman

3. Perubahan Pola Tidur dan Makan

Tertekan./copyright Fimela - Abel

Kesehatan mental yang menurun sering kali mempengaruhi pola tidur dan makan seseorang. Seseorang yang biasanya tidur dengan cukup mungkin mulai mengalami insomnia atau tidur berlebihan sebagai bentuk pelarian. Begitu juga dengan pola makan—mereka bisa makan terlalu banyak atau kehilangan nafsu makan sama sekali.

Perubahan-perubahan ini bisa tampak sepele, tetapi ketika berulang atau berlangsung dalam waktu yang lama, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang berjuang secara emosional. Membantu mereka untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan bisa membuka pintu untuk penyelesaian masalah yang lebih dalam.

 

 

5 dari 9 halaman

4. Sering Terlihat Lelah atau Tidak Berenergi

Ilustrasi sedih/copyright Fimela

Orang yang menderita secara emosional sering merasa lelah meskipun secara fisik tidak melakukan aktivitas berat. Pikiran yang terus-menerus dipenuhi dengan kekhawatiran atau stres dapat membuat seseorang merasa terkuras energinya.

Jika seseorang sering mengeluh lelah atau terlihat lesu meskipun tidak ada alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda bahwa kesehatan mental mereka sedang menurun. Dorong mereka untuk beristirahat dan mungkin luangkan waktu untuk bersama mereka agar mereka merasa didukung.

 

 

6 dari 9 halaman

5. Perubahan Suasana Hati yang Drastis

Ilustrasi sedih/copyright Fimela

Perubahan suasana hati yang tidak biasa, seperti dari sangat bahagia ke sangat sedih dalam waktu singkat, bisa menjadi tanda seseorang sedang berjuang dengan tekanan batin. Mereka mungkin mengalami roller-coaster emosi yang sulit dikendalikan dan tidak tahu bagaimana mengekspresikannya secara sehat.

Jika kamu mengenali perubahan suasana hati yang drastis pada seseorang, cobalah untuk tidak menilai mereka. Sebaliknya, tunjukkan perhatian dengan menanyakan kabar mereka dengan penuh empati dan pengertian.

 

 

7 dari 9 halaman

6. Menghindari Percakapan yang Mendalam

Ilustrasi Stres/copyright fimela

Orang yang sedang menderita secara emosional sering kali tidak nyaman dengan percakapan yang mendalam atau pribadi. Mereka mungkin merasa bahwa berbicara tentang perasaan mereka hanya akan menambah beban atau menunjukkan bahwa mereka lemah.

Jika kamu menyadari bahwa seseorang menghindari pembicaraan serius atau cepat mengalihkan topik ketika percakapan mulai lebih emosional, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang menyembunyikan rasa sakit mereka. Meskipun mereka mungkin menolak untuk terbuka pada awalnya, kesabaran dan empati dari pihak kamu dapat membantu mereka merasa lebih nyaman untuk berbicara ketika mereka siap.

 

 

8 dari 9 halaman

7. Menggunakan Humor untuk Menyembunyikan Rasa Sakit

ilustrasi Gangguan penyakit yang sering dialami pekerja kantoran/fimela/adrian putra

Humor adalah salah satu cara paling umum yang digunakan orang untuk menyembunyikan rasa sakit mereka. Mereka mungkin sering berckamu atau membuat lelucon tentang situasi sulit yang mereka hadapi sebagai cara untuk menghindari konfrontasi dengan emosi mereka yang sebenarnya.

Meskipun humor bisa menjadi cara yang baik untuk mengatasi masalah, jika seseorang selalu menggunakan humor sebagai pelarian dari percakapan serius, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka membutuhkan bantuan. Terkadang, tawa adalah cara seseorang menangis tanpa harus menunjukkan air mata.

 

 

9 dari 9 halaman

8. Terlalu Sibuk untuk Diri Sendiri

ilustrasi stres kerja/copyright fimela

Orang yang terlihat sangat sibuk dan selalu menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan bisa jadi sedang mencoba melarikan diri dari perasaan tidak nyaman yang mereka rasakan. Mereka mungkin terlibat dalam pekerjaan atau aktivitas lain sebagai cara untuk menghindari berpikir tentang masalah pribadi atau emosi yang mereka alami.

Jika seseorang selalu sibuk tanpa jeda untuk diri mereka sendiri, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang berjuang dengan sesuatu yang lebih dalam. Ajak mereka untuk bersantai dan meluangkan waktu untuk merenung, serta tawarkan telinga yang mendengarkan jika mereka ingin berbicara.

Mengapa Dukungan Emosional Sangat Penting?

Orang yang terlihat baik-baik saja di luar, tetapi sebenarnya menderita, sering merasa terisolasi dan tidak tahu kepada siapa mereka bisa berbicara. Mereka mungkin takut untuk meminta bantuan atau merasa malu untuk mengakui bahwa mereka sedang berjuang.

Dukungan emosional dari orang-orang di sekitar mereka bisa menjadi hal yang sangat penting untuk memulihkan kesehatan mental mereka. Terkadang, yang mereka butuhkan hanyalah seseorang yang bersedia mendengarkan tanpa menghakimi.

Memberikan perhatian penuh, bersikap sabar, dan tidak memaksa mereka untuk terbuka sebelum mereka siap adalah cara yang baik untuk menunjukkan bahwa kamu peduli.

Sahabat Fimela, jika kamu merasa bahwa seseorang yang kamu kenal sedang menderita, jangan takut untuk mendekat. Ajukan pertanyaan sederhana seperti, "Bagaimana kabarmu?" dengan niat tulus, atau tawarkan waktu untuk berbicara secara pribadi. Bantuan kecil ini bisa berdampak besar bagi seseorang yang merasa sendirian.

Kesehatan mental adalah aspek penting dari kehidupan yang sering kali luput dari perhatian. Orang-orang yang terlihat kuat dan bahagia di luar mungkin sedang menyembunyikan luka emosional yang dalam.

Dengan lebih peka terhadap tanda-tanda yang disebutkan di atas, kita bisa membantu mereka yang mungkin sedang menderita, meskipun mereka tampak baik-baik saja.

Jadilah pendengar yang baik, beri dukungan tanpa syarat, dan dorong mereka untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Dengan begitu, kita bisa membantu orang-orang terdekat kita meraih kesehatan mental yang lebih baik dan menjalani hidup yang lebih bahagia.