Kenali Ciri dan Dampak Kosmetik Ilegal yang Marak Kembali di Indonesia

Anastasia Trifena diperbarui 01 Okt 2024, 19:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Peredaran kosmetik ilegal kembali marak di Indonesia, mengancam kesehatan konsumen dan menimbulkan kerugian ekonomi. Melansir dari liputan6.com, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat terdapat 970 produk kosmetik impor ilegal telah disita dengan total mencapai 415 ribu item dan senilai Rp11,4 miliar. Temuan ini menunjukkan betapa besarnya masalah yang dihadapi dalam pengawasan kosmetik, terutama produk yang tidak memenuhi standar keamanan.

Kosmetik ilegal sering kali mengandung bahan berbahaya yang tidak terdaftar atau diuji, sehingga berisiko menimbulkan dampak serius pada kesehatan kulit, termasuk iritasi, alergi, hingga kerusakan permanen. Karena itu, penting bagi konsumen untuk mengenali ciri-ciri kosmetik ilegal agar terhindar dari bahaya yang mengintai.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Ciri-Ciri Kosmetik Ilegal

Bahan dan kemasan tidak jelas, (Copyright Unsplash/Nataliya Melnychuk)
  1. Tidak Terdaftar di BPOM: Kosmetik legal harus memiliki nomor registrasi BPOM yang bisa dicek melalui situs resmi. Jika produk tidak memiliki hal tersebut atau bahkan nomor registrasinya tidak valid, kemungkinan besar kosmetik tersebut ilegal.
  2. Harga Terlalu Murah: Kosmetik ilegal sering dijual dengan harga jauh lebih murah dibandingkan produk resmi. Hal ini karena tidak ada biaya untuk uji keamanan atau sertifikasi, sehingga produk murah ini sering mengandung bahan berbahaya.
  3. Kemasan Tidak Rapi dan Informasi Tidak Lengkap: Produk ilegal biasanya memiliki kemasan yang tidak berkualitas, dengan tulisan yang buram atau tidak jelas. Informasi penting seperti bahan baku, cara pakai, dan tanggal kedaluwarsa sering kali tidak tercantum atau palsu.
  4. Tidak Menyebutkan Produsen atau Importir Resmi: Kosmetik yang sah selalu mencantumkan nama produsen atau importir resmi. Jika produk tidak mencantumkan detail tersebut, besar kemungkinan produk tersebut ilegal.
  5. Aroma dan Tekstur Aneh: Produk kosmetik ilegal sering kali memiliki aroma dan tekstur yang tidak biasa, seperti bau menyengat atau tekstur yang terlalu cair atau lengket. Ini bisa jadi tanda produk mengandung bahan berbahaya atau tidak diproses dengan standar yang baik.
3 dari 3 halaman

Dampak Buruk Akibat Pemakaian Kosmetik Ilegal

Merusak wajah, (Copyright Unsplash/Anna Nekrashevich)
  1. Iritasi dan Alergi Kulit: Kosmetik ilegal sering mengandung bahan kimia berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, atau steroid yang dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, gatal, hingga ruam. Pada beberapa kasus, alergi parah bisa terjadi dan memerlukan perawatan medis.
  2. Kerusakan Kulit Permanen: Penggunaan jangka panjang kosmetik ilegal berisiko menyebabkan kerusakan kulit yang sulit dipulihkan, seperti kulit menipis, hiperpigmentasi, atau bahkan luka permanen. Beberapa bahan berbahaya bahkan dapat merusak lapisan kulit terdalam.
  3. Gangguan Kesehatan yang Lebih Serius: Bahan kimia berbahaya dalam kosmetik ilegal tidak hanya berdampak pada kulit, tetapi juga dapat terserap ke dalam tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Beberapa diantaranya seperti kerusakan ginjal, gangguan saraf, dan kanker.
  4. Ketergantungan Produk: Kosmetik ilegal yang mengandung steroid atau zat lain yang kuat dapat membuat pengguna bergantung pada produk tersebut. Jika dihentikan, kulit bisa bereaksi negatif dengan munculnya jerawat atau masalah kulit lainnya.
  5. Tidak Ada Jaminan Keamanan: Karena tidak melalui pengawasan BPOM, kosmetik ilegal tidak dapat dipastikan keamanannya. Produk ini tidak diuji secara klinis, sehingga konsumen tidak mengetahui risiko sebenarnya dari penggunaan produk tersebut.

Untuk melindungi diri dari bahaya kosmetik ilegal, penting bagi konsumen untuk lebih teliti dalam memilih produk kecantikan. Sebab, kesehatan dan keselamatan selalu lebih penting daripada sekadar mengikuti tren kecantikan.