7 Sikap agar Hidup Bahagia dengan Cara Sederhana: Menerapkan Stoikisme dalam Keseharian

Endah Wijayanti diperbarui 01 Okt 2024, 10:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Kebahagiaan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang sulit dicapai atau membutuhkan usaha besar. Namun, hidup bahagia sebenarnya bisa diperoleh dengan cara-cara yang sederhana. Stoikisme, sebuah filsafat kuno yang berasal dari Yunani, menawarkan pandangan yang relevan tentang bagaimana menjalani hidup dengan damai dan bahagia, meskipun dunia di sekitar kita penuh dengan ketidakpastian.

Dalam stoikisme, kebahagiaan bukan datang dari faktor eksternal, melainkan dari bagaimana kita mengelola pikiran dan tindakan kita. Dengan kata lain, kebahagiaan adalah pilihan, dan dengan beberapa sikap yang tepat, hidup sederhana bisa menjadi kunci menuju kebahagiaan sejati. Berikut adalah tujuh sikap yang bisa kita terapkan untuk mencapai kebahagiaan dengan cara yang sederhana, berdasarkan prinsip-prinsip stoikisme yang disederhanakan. Yuk, simak uraian menariknya di bawah ini, Sahabat Fimela.

 

 

 

 

 

2 dari 8 halaman

1. Terima Apa yang Tidak Bisa Kamu Kendalikan

Semangat positif./copyright Image by benzoix on Freepik

Salah satu ajaran utama stoikisme adalah membedakan antara hal-hal yang dapat kita kendalikan dan yang tidak. Banyak dari stres dan kekecewaan yang kita alami berasal dari berusaha mengendalikan hal-hal di luar kendali kita. Misalnya, cuaca, reaksi orang lain, atau situasi dunia yang lebih besar. Ketika kita berfokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, seperti sikap dan respons kita, kita akan merasa lebih damai.

"Segala peristiwa dalam hidupmu terjadi demikian adanya karena kau mampu menghadapinya dengan ketahanan alamimu, atau bisa juga tidak. Jadi, jika itu adalah peristiwa yang mampu kauhadapi, jangan mengeluh, tetapi hadapilah, seperti kau dilahirkan untuk menghadapinya. Namun, jika itu di luar kemampuanmu, jangan mengeluh juga, karena masalah itu akan menghilang setelah ia menyita pikiranmu. Ingat, bagaimanapun, bahwa kau pada dasarnya dilahirkan untuk bertahan dalam menghadapi semua yang menurut penilaianmu sendiri dapat ditanggung, atau ditoleransi dalam tindakan, jika kau menyampaikan pada dirimu sendiri bahwa ini adalah keuntungan atau kewajiban bagimu." (Meditations: Jalan Stoik untuk Hidup Asyik, hlm. 259)

Menerima bahwa beberapa hal berada di luar kendali kita adalah langkah pertama menuju kebahagiaan sederhana. Alih-alih menghabiskan energi mengkhawatirkan hal-hal yang tak bisa diubah, kita bisa belajar untuk mengalihkan fokus pada apa yang dapat kita lakukan di saat ini.

 

3 dari 8 halaman

2. Syukuri Hal-hal Kecil

Orang  bahagia./Copyright lifeforstock on Freepik

 

Hidup bahagia tidak selalu tentang pencapaian besar atau keberhasilan monumental. Terkadang, kebahagiaan terletak pada hal-hal kecil yang sering kita abaikan. Stoikisme mengajarkan kita untuk menghargai momen-momen sederhana dalam hidup—seperti menikmati secangkir teh hangat, membaca buku yang bagus, atau mendengarkan suara hujan.

Melatih rasa syukur atas hal-hal kecil setiap hari akan membantu kita menyadari betapa banyak hal baik yang sudah ada dalam hidup kita. Dengan berfokus pada keberkahan yang kita miliki, kita akan merasa lebih puas dan kurang terobsesi dengan hal-hal yang belum kita miliki.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Hidup di Saat Ini

Optimis./Copyrigh freepik.com/author/lookstudio

Stoikisme sangat menekankan pentingnya hidup di masa kini. Banyak orang terjebak dalam kecemasan tentang masa depan atau penyesalan tentang masa lalu, sehingga melewatkan momen saat ini. Padahal, kebahagiaan yang sejati hanya bisa kita rasakan di saat ini, bukan di masa lalu atau masa depan.

Untuk hidup bahagia dengan sederhana, belajarlah untuk fokus pada apa yang sedang terjadi saat ini. Meditasi atau latihan pernapasan bisa membantu kita untuk hadir secara penuh di momen ini. Setiap hari adalah kesempatan untuk menikmati hidup, dan semakin kita menghargai saat ini, semakin bahagia kita akan merasa.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Tetap Tenang dalam Menghadapi Kesulitan

Ilustrasi perempuan./Copyright Image by senivpetro on Freepik

Dalam hidup, kesulitan tidak bisa dihindari. Namun, bagaimana kita merespons kesulitan itulah yang menentukan kualitas hidup kita. Stoikisme mengajarkan bahwa ketenangan dalam menghadapi tantangan adalah kunci untuk menjaga kebahagiaan. Sahabat Fimela, alih-alih bereaksi dengan marah atau putus asa, kita bisa berlatih untuk tetap tenang dan menerima kesulitan sebagai bagian dari hidup.

Dengan bersikap tenang, kita mampu berpikir lebih jernih dan menemukan solusi dengan lebih baik. Kita juga lebih mampu menjaga perasaan bahagia, bahkan di tengah cobaan. Ini adalah salah satu kunci penting untuk menjalani hidup bahagia dengan cara yang sederhana.

 

 

 

6 dari 8 halaman

5. Kurangi Keterikatan pada Hal-Hal Materi

Kebahagiaan./Copyright freepik.com/author/tirachardz

Banyak orang mengejar kebahagiaan melalui materi—entah itu uang, barang mewah, atau status sosial. Namun, menurut stoikisme, kebahagiaan yang didasarkan pada hal-hal materi bersifat sementara dan rapuh. Apa yang kita miliki hari ini bisa hilang besok, dan jika kebahagiaan kita bergantung pada hal-hal tersebut, kita akan merasa tidak stabil.

Sikap sederhana yang bisa membawa kebahagiaan adalah dengan mengurangi keterikatan pada hal-hal materi. Fokuslah pada kekayaan batin, seperti kebijaksanaan, kebaikan hati, dan ketenangan pikiran. Dengan demikian, kita bisa merasa cukup dengan apa yang kita miliki dan menemukan kebahagiaan dari dalam diri, bukan dari luar.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Berbuat Baik kepada Orang Lain

Hidup yang lebih tenang./Copyright Image by benzoix on Freepik

Kebahagiaan yang sederhana sering kali datang dari memberi, bukan menerima. Stoikisme mengajarkan bahwa hidup yang baik adalah hidup yang bermanfaat bagi orang lain. Tindakan kebaikan, sekecil apapun, dapat memberikan rasa kebahagiaan dan kepuasan yang mendalam.

Saat kita membantu orang lain, kita tidak hanya membuat hidup mereka lebih baik, tetapi juga membuat hidup kita lebih berarti. Jadi, jadikanlah kebaikan sebagai bagian dari rutinitas harian ya Sahabat Fimela. Entah itu dengan memberikan senyuman, mendengarkan masalah seseorang, atau membantu teman yang membutuhkan, berbuat baik adalah salah satu cara paling sederhana untuk merasa bahagia.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Bersikap Sederhana dalam Pikiran dan Tindakan

Bahagia menjalani hidup dengan tangguh./Copyright pexels.com/@amina-filkins/

Stoikisme menekankan pentingnya hidup dengan cara yang sederhana dan tidak berlebihan. Bersikap sederhana tidak berarti hidup tanpa tujuan atau ambisi, tetapi lebih kepada menjaga keseimbangan dalam hidup dan tidak membiarkan keinginan yang berlebihan mendominasi pikiran kita. Dengan menjaga sikap sederhana, kita bisa menghindari stres dan tekanan yang datang dari berusaha terus-menerus mengejar hal-hal yang tidak penting.

Hidup sederhana dalam pikiran berarti tidak membiarkan emosi negatif, seperti iri hati, keserakahan, atau dendam, menguasai kita. Sebaliknya, fokuslah pada kebajikan seperti ketenangan, rasa syukur, dan kebijaksanaan. Tindakan sederhana berarti menjalani hidup tanpa drama yang tidak perlu dan memilih jalur yang lebih tenang, namun tetap bermakna.

Hidup bahagia dengan cara sederhana bukanlah hal yang mustahil, Sahabat Fimela. Dengan menerapkan sikap-sikap yang diajarkan oleh stoikisme, kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih damai, penuh makna, dan bahagia.

Kebahagiaan sejati tidak harus rumit atau mewah—ia bisa ditemukan dalam tindakan sehari-hari yang sederhana, mulai dari menerima diri sendiri, berfokus pada saat ini, hingga berbuat baik kepada orang lain.

Stoikisme membantu kita melihat bahwa kebahagiaan adalah hasil dari bagaimana kita merespons kehidupan, bukan dari apa yang kita miliki.

Dengan sikap yang benar, kita bisa mencapai hidup yang bahagia dan memuaskan, tanpa perlu bergantung pada hal-hal eksternal yang tidak menentu.