Dental Implant dan Bone Graft Solusi Menyeluruh untuk Gigi yang Sehat dan Kuat

Anisha Saktian Putri diperbarui 01 Okt 2024, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kesehatan gigi dan mulut adalah hal yang sangat penting untuk menunjang kualitas hidup. Ketika gigi rusak parah atau hilang, berbagai masalah kesehatan bisa muncul, seperti sulitnya mengunyah makanan hingga penurunan rasa percaya diri. Salah satu solusi modern yang semakin diminati untuk mengatasi kehilangan gigi adalah dental implant. 

drg. R. A. Syanti W. Astuty, Sp.Perio, M.M, Dokter Gigi Spesialis Periodontis sekaligus Kepala Bethsaida Hospital Dental Center, menekankan pentingnya pemeriksaan menyeluruh sebelum menjalani dental implant. 

"Dental implant adalah solusi ideal untuk menggantikan gigi yang hilang secara permanen. Namun, tidak semua pasien langsung cocok untuk implan, terutama jika tulang rahang sudah menyusut,” kata drg. Syanti. 

Perawatan gigi Bone Augmentation dengan menggunakan bone grafting untuk memastikan hasil terbaik bagi pasien.  Augmentation dengan menggunakan Bone Graf ialah dental implant adalah metode mengganti gigi yang hilang dengan menanamkan implan titanium ke dalam tulang rahang. Implan ini akan berfungsi sebagai akar gigi baru yang kuat dan tahan lama.

Dental implant tidak hanya memperbaiki penampilan dan fungsi pengunyahan tetapi juga membantu menjaga struktur rahang dan gigi yang ada agar tidak bergeser. Namun, pada beberapa pasien, terutama yang telah kehilangan gigi dalam jangka waktu yang lama, tulang rahang mungkin telah mengalami kerusakan atau penyusutan. Di sinilah Bone Augmentation dengan material bone graft atau cangkok tulang diperlukan. 

“Bone Augmentation adalah prosedur yang dilakukan untuk menambahkan atau memperbaiki struktur tulang rahang, sehingga bisa menopang implan gigi dengan kuat dengan menggunakan material Bone Graft. Proses ini penting untuk memastikan implan memiliki fondasi yang kuat dan stabil dalam jangka panjang,” kata drg. Syanti

Layanan tersebut hadir di Bethsaida Hospital Dental Center, layanan dental implant yang komprehensif didukung oleh tersedianya layanan foto rontgen 3 Dimensi/ CBCT (Cone-Beam Computed Tomography) untuk melihat kepadatan tulang sehingga memudahkan pemasangan dental implant yang disertai proses Bone Graft. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Kapan Gigi Membutuhkan Penanganan dengan Dental Implant dan Bone Graft?

Ilustrasi Penanganan dengan Dental Implant dan Bone Graft. Sumber foto: Bethsaida Hospital

Kehilangan gigi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kecelakaan, infeksi gigi yang parah, atau penyakit gusi yang tidak ditangani dengan baik. Berikut adalah beberapa kondisi di mana dental implant dan bone graft menjadi solusi terbaik, kehilangan gigi akibat trauma atau kecelakaan, gigi rusak parah yang tidak bisa diselamatkan dan harus dicabut.

Dan Kehilangan gigi yang menyebabkan tulang rahang menyusut, memerlukan bone graft untuk memperbaiki struktur tulang sebelum implan. Penyakit periodontal (gusi) parah, yang merusak jaringan pendukung gigi dan menyebabkan gigi lepas. Pasien yang menggunakan gigi tiruan (dentures) tetapi menginginkan solusi permanen dan lebih nyaman seperti implan.

“Di Bethsaida Hospital Dental Center, kami memberikan layanan komprehensif, termasuk Bone Augmentation dengan menggunakan bone graft, agar hasil implan bisa optimal dan tahan lama. Kami juga memastikan bahwa setiap prosedur dilakukan dengan perencanaan matang untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pasien" jelas drg. Syanti.

drg. Syanti mengatakan gigi dan gusi yang sehat tidak hanya berdampak pada mulut, tetapi juga pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Misalnya menghindari Penyakit gusi seperti gingivitis dan periodontitis bisa menyebabkan kerusakan jaringan penyangga gigi, hingga berujung pada kehilangan gigi. Inilah sebabnya, pemeriksaan rutin dan pembersihan karang gigi sangat penting.

Mencegah resorpsi tulang, ketika gigi hilang, tulang rahang di sekitar area tersebut akan mulai menyusut atau mengalami resorpsi tulang. Semakin lama kondisi ini dibiarkan, semakin sulit untuk melakukan dental implant tanpa bone graft. •

“Penelitian telah menunjukkan adanya kaitan antara kesehatan mulut yang buruk dengan berbagai kondisi medis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan komplikasi kehamilan,” paparnya