Pesona Tenun Ikat Sumba yang Sukses Pukau Dunia

Azura Puan Khalisa diperbarui 06 Okt 2024, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Tenun Ikat Sumba merupakan salah satu warisan budaya yang telah diwariskan turun-temurun dari masyarakat adat Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kain ini dibuat dengan teknik ikat yang rumit, di mana benang-benang diwarnai sebelum ditenun menjadi kain. Proses ini menciptakan motif yang unik, seperti gambar manusia, hewan, serta elemen alam lainnya yang menjadi ciri khas dari kain ini.

Kain ini awalnya dibuat untuk keperluan upacara adat dan keagamaan, terutama dalam praktik kepercayaan Marapu yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Sumba. Setiap motif dan warna yang ada pada kain memiliki makna simbolis yang dalam, mencerminkan hubungan antara manusia, alam, dan leluhur mereka. Hal inilah yang menjadikan Tenun Ikat Sumba bukan hanya sekedar kain, tetapi juga bagian dari identitas dan kehidupan spiritual masyarakat Sumba.

Kini, tenun Sumba tak hanya dipakai dalam upacara adat, namun juga semakin dikenal di dunia internasional. Banyak desainer yang tertarik menggunakan tenun ini sebagai bahan untuk produk-produk modern, baik untuk pakaian maupun dekorasi rumah, menjadikan kain ini semakin relevan dengan tren global tanpa meninggalkan akar budayanya.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Transformasi Tenun Ikat Sumba dalam Desain Modern

Cita Tenun Indonesia (CTI) membawa Tenun Ikat Sumba sebagai bahan utama dalam berbagai produk dekorasi rumah. Foto: Document/CTI

Pada ajang internasional FIND Design Fair Asia, Cita Tenun Indonesia (CTI) membawa Tenun Ikat Sumba sebagai bahan utama dalam berbagai produk dekorasi rumah. CTI bekerja sama dengan para desainer untuk menciptakan produk-produk kontemporer yang tetap mempertahankan keaslian dan keindahan tradisional tenun ini. Di antaranya, desainer seperti Patria Ramadha dan Rina Renville berhasil menggabungkan estetika modern dengan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam tenun ikat.

Transformasi ini membuktikan bahwa Tenun Ikat Sumba tidak hanya relevan sebagai pakaian adat, tetapi juga sebagai elemen penting dalam interior desain modern. Motif-motifnya yang kompleks, serta warna-warna alami yang digunakan, memberikan sentuhan artistik yang elegan dan mewah pada berbagai produk dekorasi. Produk-produk ini menunjukkan bahwa tenun tradisional bisa beradaptasi dan bersaing di pasar global tanpa kehilangan identitas budayanya.

Selain itu, program pelatihan yang dilakukan CTI di Sumba sejak 2013 juga terus mendukung para pengrajin lokal untuk mengembangkan keterampilan mereka, sehingga mereka bisa menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang mampu menarik perhatian pasar internasional.

3 dari 3 halaman

Masa Depan Tenun Ikat Sumba di Kancah Global

Kolaborasi dengan Bank Mandiri dan ICAD pada FIND Design Fair Asia adalah bukti nyata dari komitmen ini. Foto: Document/CTI

Tenun Ikat Sumba tidak hanya menjadi simbol kebanggaan budaya Indonesia, tetapi juga memiliki potensi besar di pasar internasional. CTI melalui berbagai inisiatifnya terus berupaya untuk memperkuat posisi Tenun Sumba sebagai produk mewah yang memiliki nilai tinggi di dunia. Salah satu langkah strategisnya adalah dengan mendukung sertifikasi profesional bagi para pengrajin tenun di Indonesia, sehingga kualitas produk yang dihasilkan terjamin dan sesuai dengan standar internasional.

Kolaborasi dengan Bank Mandiri dan ICAD pada FIND Design Fair Asia adalah bukti nyata dari komitmen ini. Dukungan dari lembaga-lembaga besar ini diharapkan dapat membawa Tenun Ikat Sumba semakin dikenal di seluruh dunia. Tidak hanya sebagai produk budaya, tetapi juga sebagai produk komersial yang mampu bersaing di pasar global.

Dengan upaya yang terus berkelanjutan, masa depan Tenun Ikat Sumba tampak cerah. Diharapkan, kain ini akan terus berkembang, menginspirasi desainer di seluruh dunia, dan memperkuat posisinya sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya.

 

Penulis: Azura Puan Khalisa

#Unlocking the Limitless