Fimela.com, Jakarta Kamu sedang menunggu balasan pesan yang tak kunjung datang? Atau mungkin, sudah berjam-jam kamu menantikan kabar dari seseorang yang penting? Komunikasi merupakan hal sederhana yang selalu menjadi masalah utama dalam hubungan apapun. Dalam era digital yang serba cepat ini, komunikasi seharusnya menjadi lebih mudah. Namun, nyatanya, masalah kecil seperti menunggu balasan pesan yang mengganggu pikiran atau aktivitas. Terlebih lagi, jika yang kamu hadapi adalah situasi ghosting.
Melansir dari Verywellmind.com, ghosting, atau menghilang tanpa jejak, adalah perilaku yang semakin sering kita dengar. Pengalaman diabaikan begitu saja pasti membuat siapa pun merasa kecewa dan bingung. Padahal, komunikasi yang baik adalah fondasi dari setiap hubungan. Ketika seseorang memilih untuk menghilang tanpa memberikan penjelasan, menyisakan banyak pertanyaan tidak terjawab tanpa alasan.
Lantas, bagaimana cara kita menghadapi situasi yang menyakitkan ini? Ghosting memang bisa membuat kita bertanya-tanya apa yang salah dengan diri kita. Apakah kamu menjadi salah satu korban ghosting? Berikut cara efektif untuk menghadapi ghosting.
Cara menghadapi situasi diabaikan
Beberapa orang melakukan ghosting karena berbagai alasan. Pakar hubungan dan psikolog setuju bahwa orang yang melakukan ghosting berusaha menghindari situasi yang tidak nyaman. Penghindaran ini, meskipun dianggap sebagai kurangnya rasa hormat, sering kali karena mereka merasa bahwa ini adalah cara yang baik untuk mengatasi ketidakmampuan mereka untuk berkomunikasi dengan jelas.
1. Hindari Perasaan Bersalah
Mengalami ghosting seringkali membuat kita merasa seolah-olah ada yang salah dengan diri kita. Namun, penting untuk diingat bahwa ghosting lebih mencerminkan masalah pada orang yang melakukannya daripada pada kita. Ketika seseorang menghilang tanpa penjelasan, kita cenderung menyalahkan diri sendiri dan mencari-cari kesalahan pada diri kita. Padahal, ketidakmampuan mereka untuk berkomunikasi dengan jujur bukanlah cerminan diri kita.
2. Hindari Perasaan Berharap
Fokuslah dengan kegiatan dan aktivitasmu jika jawaban tidak terlalu diperlukan. Orang yang melakukan ghosting memiliki berbagai alasan, sehingga kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk secara tidak langsung memaksa seseorang untuk mengubah pemikirannya. Jika kamu sudah merasa tidak bisa berkomunikasi lagi, sudahilah komunikasi dengannya.
3. Beranikan diri
Keputusan untuk berani menghadapi seseorang yang melakukan ghosting mencerminkan keinginan individu untuk mengambil kendali atas situasi itu. Cobalah memulai komunikasi jika lawan bicara masih bisa dihubungi. Tindakan ini juga menunjukkan keberanian untuk menghadapi ketidakpastian dan menghindari penyesalan di kemudian hari. Meskipun hasilnya tidak selalu memuaskan, langkah ini adalah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri dan upaya untuk mencapai kedamaian batin. Buatlah keputusan untuk dirimu.
Kembali kepada diri
Menghadapi situasi ghosting atau diabaikan memang dapat menimbulkan berbagai emosi negatif dan membuat kita mempertanyakan diri sendiri. Namun, perlahan cobalah untuk tidak menyalahkan diri sendiri atau merasa malu. Kembalikan dirimu, dan lepaskan orang-orang yang tidak bisa menghargai jika sudah tidak bisa diajak berdiskusi dengan baik.
Kamu harus berusaha untuk menjadikan bahan evaluasi bagi dirimu agar kamu tidak melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Lakukanlah berbagai kesibukan yang kamu sukai, jika masih kesulitan mengatasi perasaan negatif setelah di-ghosting, hadapilah bersama orang-orang terdekat yang lebih menghargai.
Penulis: Nadya Aufia
#Unlocking the Limitless