Jakarta World Cinema (JWC) 2024 Sukses Dihelat, Total Pengunjung Sampai 42.500 Orang

Anto Karibo diperbarui 30 Sep 2024, 15:41 WIB

Fimela.com, Jakarta Jakarta World Cinema (JWC) 2024 mengakhiri perayaan 8 hari yang meriah bagi sinema global pada Sabtu, 28 September 2024. Penutupan festival ini ditandai dengan pemutaran Bird, film terbaru karya sutradara kenamaan Inggris Andrea Arnold.

Festival film internasional ini menarik 11.100 penonton offline di CGV Grand Indonesia dan 31.400 penonton online di KlikFilm dari tanggal 21 hingga 28 September. Sehingga total pengunjung festival tahun ini sebanyak 42.500 orang.

Jakarta World Cinema mempersembahkan 120 film dari 61 negara, diputar dalam berbagai genre dan mencakup segala kalangan usia, mewakili suara dari seluruh dunia. Festival tahun ini menampilkan berbagai judul terkenal.

Di antaranya adalah Emilia Perez karya Jacques Audiard, Caught by the Tides oleh Jia Zhang-ke, Flow oleh Gints Zilbalodis, Sing Sing oleh Greg Kwedar, All We Imagine As Light oleh Payal Kapadia, The Seed of the Sacred Fig oleh Muhammad Rasoulof, A Traveler’s Needs oleh Hong Sang-soo, dan Grand Tour oleh Miguel Gomes, yang semuanya mendapat sambutan hangat dari penonton.

Sementara itu, Audience Award untuk Jakarta World Cinema 2024 diberikan kepada The Substance, sebuah film dengan pesan kuat yang luar biasa, dan berhasil memukau para penonton festival. Film ini diperankan oleh Demi Moore.

2 dari 3 halaman

First Feature Competition

Ajang Jakarta World Cinema 2024 digelar di Jakarta mulai 21 hingga 28 September 2024. The Substance karya sineas Coralie Fargeat menjadi film pembuka. (Foto: Dok. Mubi/ Metropolitan Filmexport)

Menampilkan pembuat film baru dari seluruh dunia, JWC memperkenalkan First Feature Competition untuk pertama kalinya. Jianjie Lin menerima Penghargaan First Feature Competition kategori Best Director untuk film debutnya yang memukau, Brief History of a Family.

Untuk pertama kalinya, JWC memperkenalkan First Feature Competition, yang melibatkan pembuat film baru dari seluruh dunia. Untuk film debutnya yang memukau, Brief History of a Family, Jianjie Lin menerima Penghargaan First Feature Competition dalam kategori Best Director.

Juri yang terdiri dari Lola Amaria, Yosep Anggi Noen, dan Makbul Mubarak menyatakan bahwa film tersebut membangun bahasa visual yang kuat dengan cara menempatkan karakter-karakternya seolah mereka adalah spesimen biologis yang dipindai lewat kaca mikroskop, memungkinkan penonton mengalami gestur-gestur mikroskopis yang bisa jadi akan terlewat begitu saja jika kita tidak ditempatkan dalam sebuah kedekatan yang sedemikian rupa.

"Meskipun menggunakan pendekatan yang sedemikian mikro, tapi sutradara ini juga mampu untuk menjaga kesadaran kita di sepanjang film bahwa meskipun pendekatannya mikroskopik, tapi film ini bicara soal sesuatu yang sangat besar. Penghargaan Sutradara Terbaik diberikan kepada Jianjie Lin, sutradara film Brief History of a Family," ujar dean juri.

Sementara itu, penghargaan First Feature Competition kategori Best Film jatuh kepada film berani dan provokatif Girls Will Be Girls. Juri menyoroti bahwa penghargaan film terbaik diberikan kepada film yang berhasil meramu pendekatan genre yang sudah begitu familiar, dan sebenarnya sangat rentan untuk terkesan usang, dan membawanya ke dalam sebuah level yang begitu segar, tidak terduga, tapi juga tidak kehilangan kesederhanaannya.

"Hubungan-hubungan antar tokohnya begitu misterius sekaligus juga menyentuh. Sulit untuk menunjuk satu elemen yang paling menonjol dalam film ini, sebab semua elemennya menyatu dengan begitu organik dan membuat kita tanpa sadar sudah terhanyut jauh. Pemenang First Feature Competition Jakarta World Cinema 2024 adalah.. Girls Will Be Girls, oleh sutradara Shuchi Talati," imbuh dean juri.

3 dari 3 halaman

Merasa Terhormat

Jakarta World Cinema 2024 (Istimewa)

Menyampaikan refleksi tentang kesuksesan festival tahun ini, Frederica, Executive Director Jakarta World Cinema, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat, “Jakarta World Cinema tahun ini adalah perayaan nyata dari seni bercerita. Kami merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah bagi pembuat film dari seluruh dunia, dan kami berharap festival ini terus mendorong kreativitas, dialog, dan kolaborasi. Dukungan dan antusiasme yang luar biasa dari penonton kami benar-benar membuat edisi ini luar biasa.”

Festival Director Shandy Gasella menekankan peran festival ini sebagai wadah untuk penemuan film-film dan bakat-bakat baru, “Pengalaman menyaksikan antusiasme dari para pembuat film dan penonton sangat fenomenal. Keberagaman film dan suara yang ditampilkan tahun ini menyoroti peran JWC yang semakin berkembang sebagai ruang di mana sinema global dapat berkembang. Kami berharap dapat memperluas tradisi ini di tahun-tahun mendatang.”

Sementara Daniel Irawan, Program Director, berkomentar tentang pilihan film Jakarta World Cinema yang unik. “Pemrograman kami tahun ini dirancang untuk mencerminkan kekayaan sinema dari berbagai penjuru dunia. Dari film panjang eksperimental hingga film pemenang penghargaan, kualitas dan keberagaman film yang dihadirkan sangat luar biasa. Kami sangat senang dengan sambutan positif dan kesempatan untuk membawa cerita-cerita ini ke Jakarta.”

Jakarta World Cinema 2024 sekali lagi menegaskan reputasinya sebagai acara penting dalam lingkup perfilman global, menyediakan wadah bagi pembuat dan pecinta film untuk merayakan keajaiban sinema. Seiring perkembangan festival ini, Jakarta World Cinema berkomitmen untuk terus menghadirkan film-film terbaik dari sinema dunia kepada seluruh penontonnya.