5 Strategi Ampuh Hadapi Hate Comment di Media Sosial

Virlia Sakina diperbarui 04 Okt 2024, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari untuk menyediakan ruang berbagi, berekspresi, dan berinteraksi dengan banyak orang. Namun, di balik semua itu, ada sisi gelap yang kerap muncul, yaitu ujaran kebencian yang bisa melukai perasaan. Komentar yang kasar, menghina, menjatuhkan, dan bersifat menyerang, dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan psikologis penggunanya.

Menjadi sasaran komentar penuh kebencian adalah hal yang bisa dialami siapa saja, terutama bagi mereka yang memiliki banyak pengikut di media sosial. Bias negatif sering kali menyebabkan komentar negatif lebih menonjol dibandingkan dengan komentar positif. Hal ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perasaan dan kepercayaan diri pengguna. 

Dalam buku “An Influencer's World: A Behind-the-Scenes Look at Social Media Influencers and Creators”, para influencer media sosial dan profesional kesehatan mental mengungkapkan strategi efektif untuk mengatasi komentar kebencian di dunia maya.

Beragam strategi bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan mental sekaligus melindungi diri dari dampak buruk yang ditimbulkan. Dilansir dari psychologytoday.com, berikut ini beberapa strategi ampuh yang dapat dilakukan untuk menghadapi hate comment.

2 dari 6 halaman

1. Pahami Dampak Komentar Negatif

Komentar ujaran kebencian di sosial media (shutterstock/Tero Vesalainen).

Langkah pertama adalah mengenali dan memahami dampak komentar negatif terhadap diri sendiri. Sering kali, seseorang berusaha mengabaikan komentar negatif tanpa memahami dampaknya secara emosional. Namun, semakin diabaikan, justru semakin besar kemungkinan perasaan itu berkembang menjadi hal yang lebih buruk

Alih-alih menekan emosi, cobalah untuk menghadapi dan memahami apa yang dirasakan setelah menerima komentar negatif. Apakah hari-hari terasa lebih berat? Apakah suasana hati berubah setelah membaca komentar-komentar tersebut? Tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk mencermati perubahan suasana hati dan rasa percaya diri setelah membaca hate comment.

3 dari 6 halaman

2. Miliki Strategi untuk Menghadapi Ujaran Kebencian

Ketika menghadapi komentar negatif, reaksi spontan sering kali malah memperburuk keadaan. Oleh karena itu, memiliki strategi yang matang akan membantu mengelola situasi dengan lebih baik. Strategi ini bisa berupa metode sederhana, seperti latihan pernapasan, berbicara dengan orang-orang terdekat, atau melakukan aktivitas yang membuat diri lebih tenang.

Menyadari pentingnya bertindak secara bijak dan tidak bereaksi impulsif akan membantu menjaga kendali emosi. Selain itu, selalu ingat bahwa tidak semua komentar perlu ditanggapi. Hal ini nantinya akan membantumu dalam menghadapi ujaran kebencian dengan lebih tenang dan rasional.

4 dari 6 halaman

3. Jangan Biarkan Hate Comment Mengendalikan Dirimu

Komentar ujaran kebencian di sosial media (shutterstock/Kafka Ibram).

Ketika mendapatkan hate comment, penting untuk mengingatkan diri sendiri bahwa kebencian sering kali berasal dari rasa insecure, kecemburuan, atau ketakutan yang dilampiaskan oleh pembenci kepada orang lain. Fokuslah pada tujuan dan nilai-nilai yang dipegang teguh. Ingat kembali apa yang ingin dicapai melalui media sosial.

5 dari 6 halaman

4. Tetapkan Batasan dalam Membaca Komentar

Kadang kala, hate comment bisa sangat menyakitkan ketika dibaca dalam keadaan emosi yang tidak stabil. Oleh sebab itu, penting untuk menetapkan batas kapan dan bagaimana kita akan membaca komentar tersebut.

Beberapa influencer memilih untuk hanya membaca komentar di jam-jam awal setelah mengunggah konten, di mana komentar yang masuk lebih cenderung datang dari pengikut setia. Dengan begitu, risiko terpapar komentar kebencian dari orang yang tidak dikenal bisa diminimalisir.

Jika merasa mudah tersulut emosi, hentikan membaca komentar atau mintalah orang terdekat untuk membacanya terlebih dahulu. Hal ini akan membantu mengurangi paparan terhadap emosi negatif yang mungkin akan timbul.

6 dari 6 halaman

5. Jadikan Kebencian Sebagai Motivasi

Komentar ujaran kebencian di sosial media (shutterstock/asiandelight).

Ada pepatah yang mengatakan bahwa kritik yang tidak membangun bisa dijadikan bahan bakar untuk terus maju. Namun, tetap harus berhati-hati agar kebencian tidak menjadi satu-satunya motivasi untuk mencapai kesuksesan. Meskipun dorongan dari kritik negatif dapat membantu seseorang berkembang, tetapi jangan sampai hal itu menjadi fondasi utama dalam meraih pencapaian.

Dengan mengikuti beberapa strategi di atas, diharapkan pengguna media sosial dapat lebih bijak dalam menghadapi ujaran kebencian yang sering muncul. Ingat, media sosial harus menjadi ruang yang positif dan mendukung, bukan sumber stres dan kecemasan.

 

 

Penulis: Virlia Sakina Ramada

#Unlocking the Limitless