7 Tanda Love Bombing dalam Hubungan, Apakah Kamu Korbannya?

Endah Wijayanti diperbarui 27 Sep 2024, 13:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam hubungan romansa atau percintaan, kita semua tentu menginginkan pasangan yang perhatian, peduli, dan romantis. Namun, ada kalanya perhatian yang berlebihan di awal hubungan justru menjadi tanda bahaya yang perlu diwaspadai. Salah satu pola perilaku yang sering kali muncul di awal hubungan dan tampak seperti cinta yang luar biasa adalah love bombing. Apa sebenarnya love bombing, dan apakah kamu mungkin menjadi salah satu korbannya?

Apa Itu Love Bombing?

Love bombing adalah taktik manipulatif di mana seseorang memberikan perhatian, pujian, dan kasih sayang secara berlebihan kepada pasangannya pada awal hubungan. Ini dilakukan untuk menciptakan ketergantungan emosional yang sangat kuat, sehingga korban merasa sangat terikat dan sulit melepaskan diri. Namun, setelah fase "bombardir cinta" ini, pelaku biasanya akan mulai menunjukkan perilaku yang tidak sehat seperti kontrol, manipulasi, atau bahkan pelecehan emosional.

Meski terdengar seperti kasih sayang yang ideal, love bombing sebenarnya adalah awal dari pola hubungan yang tidak sehat. Tujuannya bukan untuk mencintai, tetapi untuk mengendalikan. Berikut adalah tujuh tanda yang menunjukkan bahwa kamu mungkin sedang menjadi korban love bombing dalam hubunganmu. Simak uraiannya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

2 dari 8 halaman

1. Kamu Mendapatkan Terlalu Banyak Pujian dalam Waktu Singkat

Ilustrasi perempuan/copyright fimela/adrian putra

Salah satu tanda paling jelas dari love bombing adalah pujian yang berlebihan. Di awal hubungan, pelaku love bombing mungkin akan terus-menerus mengatakan betapa hebatnya kamu, betapa cantik atau tampannya dirimu, bahkan mungkin menyatakan bahwa kamu adalah "cinta sejatinya" setelah hanya beberapa kali bertemu.

Meskipun kita semua suka mendapatkan pujian, terlalu banyak pujian dalam waktu singkat sering kali menjadi tanda bahaya. Pelaku love bombing menggunakan pujian ini untuk membuatmu merasa istimewa dan tak tergantikan, menciptakan ketergantungan emosional yang membuatmu sulit berpikir rasional tentang hubungan tersebut. Kamu mungkin merasa terbuai oleh kata-katanya, tetapi penting untuk bertanya pada diri sendiri: apakah hubungan ini berjalan terlalu cepat?

 

 

3 dari 8 halaman

2. Perhatian yang Berlebihan Terasa Membanjiri

Ilustrasi perempuan/copyright fimela/adrian putra

Love bombing sering kali terasa seperti perhatian yang berlebihan. Pelaku mungkin terus-menerus menghubungimu, mengirimi pesan setiap menit, menelpon tanpa henti, atau bahkan selalu ingin bertemu. Sekilas, hal ini bisa terasa menyenangkan, seperti pasanganmu benar-benar tertarik dan peduli padamu.

Namun, perhatikan bagaimana perhatian ini terasa. Jika kamu merasa lelah atau kewalahan oleh banyaknya perhatian yang kamu dapatkan, itu bisa menjadi tanda love bombing. Hubungan yang sehat seharusnya memberikan ruang bagi masing-masing individu untuk bernapas dan menjalani kehidupan mereka sendiri, bukan membanjiri dengan kehadiran yang begitu intens.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Semua Terjadi Terlalu Cepat

Ilustrasi zodiak scorpio/copyright fimela/adrian putra

Dalam hubungan yang sehat, perkembangan perasaan dan komitmen biasanya berlangsung secara bertahap. Namun, dalam kasus love bombing, segala sesuatu sering kali bergerak sangat cepat. Pelaku mungkin akan segera berbicara tentang pernikahan, anak-anak, atau bahkan masa depan kalian bersama setelah hanya beberapa minggu atau bulan berkenalan.

Ini adalah bagian dari strategi pelaku love bombing untuk membuatmu merasa bahwa hubungan ini sangat penting dan istimewa. Namun, jika segala sesuatunya terasa terlalu cepat hingga kamu merasa bingung atau kewalahan, itu mungkin bukan cinta sejati melainkan manipulasi.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Dia Mulai Menuntut Waktumu Secara Penuh

Ilustrasi/copyright fimela/adrian putra

Pelaku love bombing cenderung ingin mendominasi waktumu. Di awal, mungkin ia akan mengajakmu pergi ke tempat-tempat romantis, mengatur kencan mendadak, atau memberikan kejutan-kejutan manis yang tampaknya tak berujung. Namun, di balik semua ini, ada keinginan untuk mengontrol dan memastikan bahwa kamu tidak punya waktu untuk hal lain, terutama untuk dirimu sendiri atau orang-orang di sekitarmu.

Jika pasanganmu mulai merasa cemburu ketika kamu menghabiskan waktu dengan teman atau keluarga, atau merasa marah jika kamu tidak bisa merespon pesannya segera, itu adalah tanda bahwa hubungan tersebut bisa menjadi tidak sehat.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Kamu Merasa Terlalu Bergantung Emosional

Kalimat manis yang justru membuat orang lain sakit hati/copyright fimela/daniel kampua

Dalam pola love bombing, tujuan utama pelaku adalah membuatmu bergantung secara emosional padanya. Mereka ingin kamu merasa bahwa kamu tidak bisa hidup tanpa mereka, atau bahwa kebahagiaanmu sepenuhnya bergantung pada kehadiran mereka dalam hidupmu.

Seiring berjalannya waktu, kamu mungkin merasa bahwa kamu mulai kehilangan identitasmu sendiri dan mulai menyesuaikan dirimu dengan apa yang pasanganmu inginkan. Kamu merasa perlu mengorbankan kebutuhan atau keinginanmu demi kebahagiaannya. Ini adalah tanda bahwa kamu mungkin telah terjebak dalam hubungan manipulatif.

 

7 dari 8 halaman

6. Pasanganmu Terlalu Mengendalikan

Ilustrasi perempuan/copyright fimela/adrian putra

 

Setelah fase awal love bombing berakhir, pelaku sering kali mulai menunjukkan sifat pengendali. Mereka mungkin mulai mengatur apa yang kamu kenakan, siapa yang bisa kamu temui, atau bahkan memantau aktivitasmu di media sosial.

Semua ini dibungkus dengan dalih "kepedulian" atau "melindungi" dirimu. Mereka mungkin mengatakan bahwa mereka hanya ingin yang terbaik untukmu, tetapi pada kenyataannya, ini adalah cara mereka untuk mengendalikan hidupmu dan memastikan bahwa kamu sepenuhnya bergantung pada mereka.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Kamu Mulai Merasa Terjebak dan Takut Kehilangan Mereka

Zodiak yang paling benar/copyright fimela/adrian putra

Pada tahap tertentu, kamu mungkin mulai merasa bahwa hubungan ini tidak sehat, tetapi kamu merasa takut untuk mengakhirinya. Pelaku love bombing akan membuatmu merasa bahwa hubungan ini adalah yang terbaik yang bisa kamu dapatkan, dan jika kamu meninggalkannya, kamu akan kehilangan segalanya.

Kamu mungkin merasa terjebak dalam hubungan ini, bahkan meskipun kamu tahu bahwa ada sesuatu yang salah. Rasa takut kehilangan perhatian dan kasih sayang yang telah diberikan di awal hubungan dapat membuatmu bertahan lebih lama dari yang seharusnya.

Apa yang Harus Kamu Lakukan?

Jika kamu merasa bahwa kamu mungkin sedang menjadi korban love bombing, penting untuk bertindak segera. Pertama, beri dirimu ruang dan waktu untuk berpikir secara rasional tentang hubungan ini. Bicara dengan teman atau keluarga yang bisa memberikan perspektif yang lebih objektif. Mereka mungkin dapat melihat tanda-tanda bahaya yang mungkin kamu abaikan.

Hubungan yang sehat adalah hubungan di mana kedua belah pihak merasa nyaman, dihargai, dan punya ruang untuk menjadi diri sendiri. Jika kamu merasa bahwa pasanganmu berusaha mengendalikan atau membuatmu merasa tertekan, itu adalah tanda bahwa hubungan tersebut mungkin tidak sehat.

Sahabat Fimela, cinta yang sejati bukanlah tentang seberapa cepat atau seberapa intens suatu hubungan berlangsung, melainkan tentang saling mendukung, memberi ruang, dan membangun kepercayaan secara perlahan.

Jangan biarkan dirimu terjebak dalam hubungan yang didasarkan pada manipulasi emosional. Kesehatan mental dan kebahagiaanmu jauh lebih berharga daripada perhatian yang semu.

Jadilah tegas dan kuat dalam mengambil keputusan yang baik untuk masa depanmu, ya!