Dibantu Gamaliel GAC, Cecil Yang Percaya Diri Salurkan Gejolak Emosi Lewat Musik Hip-Hop

Anto Karibo diperbarui 26 Sep 2024, 22:17 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebuah langkah berani diambil oleh penyanyi muda, Cecil Yang sebagai jalan kariernya di industri musik. Di tengah ramainya lagu-lagu yang bernuansa ballad, ia justru mengambil langkah berbeda dengan memilih jalur hiphop sebagai benang merah musiknya. Itu ditandai dengan lahirnya single debut yang berjudul 321 (I'm Callin').

Lagu 321 (I'm Callin') ditulis sendiri oleh Cecil Yang dibantu oleh Gamaliel GAC sebagai pihak yang membuat melodi lagunya. Hanya butuh beberapa bulan dalam proses penggarapannya, lagu tersebut resmi dirilis sebagai single debutnya bersama Sony Music Entertainment Indonesia pada 26 September 2024 ini.

"Rasanya seneng banget karena pertama ini debut aku di Sony, sebelumnya pernah rilis sendiri. Aku ada release day juga, waktu aku setelin lagunya itu kayak nggak nyangka akhirnya rilis juga ya. Ada rasa seneng yang overload, terharu juga akhirnya rilis dan semua orang bisa dengerin," ungkap Cecil Yang di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2024).

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Lebih Familiar

Cecil Yang (Istimewa)

Mengenai genre hiphop yang diusung, Cecil Yang mengakui jika musik tersebut memang sudah lama melekat di dirinya. Maka dari itu, ia memutuskan untuk mengambil jalur sebagai rapper dalam perjalanan karier bermusiknya.

"Hiphop itu kenal di 2019, 2020, karena waktu aku nulis lagu, banyak energi yang ke salur gitu. Di hiphop kan banyak lirik, jadi lebih padet, jadi energi yang aku salurin lebih banyak," ujarnya.

"Lebih ke karena di saat emosiku banyak, bergejolak, aku salurin ke lirik dan nyambung ke yang hiphop," sambung Cecil kemudian.

3 dari 3 halaman

Soal Independent Woman

Rapper Cecil. (Dok. IST)

Lewat lagu 321 (I'm Callin'), Cecil Yang ingin berbicara tentang independent women dari sudut pandangnya. Hal yang kemudian kembali ia sangkutkan dalam keputusanny menekuni musik Hiphop yang masih dianggap memiliki segmentasi terbatas di industri musik Indonesia.

"Karena jadi rapper perempuan itu nggak gampang, tapi gak susah. Ada feeling, 'masa gua nggak bisa sih, masa cowok doang'. Tapi krn passion dari kecil jadi waktu ngejalaninnya nggak sesusah yang dibayangkan, didukung kru juga jadi perasaannya lebih relax aja," pungkasnya.