Peran Penting Riset dan Sains dalam Inovasi Produk Kecantikan, L'Oreal Indonesia Butuh 20 Tahun untuk Penelitian Satu Molekul

Vinsensia Dianawanti diperbarui 26 Sep 2024, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Inovasi produk kecantikan yang kini menjamur tidak lepas dari peran penting penelitian. Hal inilah yang dipegang teguh L'Oreal selama 115 tahun menjadi perusahaan kecantikan. Melalui penelitian yang dilakukan oleh sederet ilmuwan, L'Oreal telah menghadirkan berbagai terobosan ilmiah untuk memberikan solusi bagi masalah maupun kebutuhan rambut dan kulit semua orang.

Untuk bisa menghadirkan sebuah inovasi produk kecantikan yang solutif, L'Oreal membutuhkan penelitian selama bertahun-tahun. Seperti saat L'Oreal memperkenalkan Melasyl sebagai inovasi terbaru dari lini produk perawatan kulit dalam mengatasi gangguan hiperpigmentasi.

Para peneliti di L'Oreal membutuhkan setidaknya hampir 20 tahun untuk menciptakan Melasyl dengan penelitian berskala global. Menurut Melanie Masriel selaku Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L'Oreal Indonesia, perjalanan dari sebuah penelitian untuk menghasilkan sebuah molekul menjadi bukti bahwa produk L'Oreal telah teruji secara klinis.

"Inovasi-inovasi kami tidak terjadi dalam selama. Proses ini memerlukan dedikasi tinggi. Di L'Oreal, kami memastikan setiap inovasi yang kami hadirkan benar-benar teruji dan memberikan manfaat nyata bagi konsumen," kata Melanie saat konferensi pers, pada Kamis (19/9).

 

2 dari 3 halaman

Didukung Evaluation Intelligence

Berbasis sains, L'Oreal Indonesia membutuhkan penelitian bertahun-tahun untuk ciptakan inovasi produk kecantikan (L'Oreal)

Didukung oleh Evaluation Intelligence (EI) Center yang telah hadir di Indonesia sejak 2012, L’Oréal Indonesia berkomitmen untuk menghadirkan inovasi yang menjawab kebutuhan unik konsumen di Indonesia. Sarana ini membantu para peneliti untuk mendapatkan wawasan mendalam akan tren dan kebutuhan konsumen di Indonesia. Hingga mengevaluasi aspek sensorik dari produk sehingga dapat menjawab kebutuhan konsumen lokal.

Seperti yang terjadi pada penelitian Melasyl, di mana L'Oreal melihat adanya peningkatan masalah pigmentasi kulit akibat paparan sinar UV. Sebuah studi menunjukkan bahwa 1 dari 2 orang di seluruh dunia khawatir terhadap gangguan pigmentasi. Bahkan, angka tersebut meningkat di antara konsumen Indonesia, dimana 73% masyarakat Indonesia mengaku khawatir dengan kemungkinan gangguan pigmentasi.

Berbekal lebih dari 35 tahun penelitian, L’Oréal telah memimpin dalam penelitian pigmentasi dengan fokus utama pada pemahaman mekanisme pigmentasi kulit dan pengembangan produk yang aman, efektif, dan berkelanjutan. Inovasi ilmiah teranyar adalah Melasyl™, molekul revolusioner yang dapat membantu mengatasi gangguan pigmentasi pada kulit. Molekul yang telah dipatenkan oleh L’Oréal ini dikembangkan dan diuji melalui model kulit rekonstruksi berpigmen secara in-vitro (EPISKIN), inovasi metode alternatif tanpa pengujian hewan yang telah diadaptasi L’Oréal selama lebih dari 30 tahun.

 

3 dari 3 halaman

Butuh 20 tahun penelitian

Berbasis sains, L'Oreal Indonesia membutuhkan penelitian bertahun-tahun untuk ciptakan inovasi produk kecantikan (L'Oreal)

“Penelitian tentang Melasyl™ telah dilakukan selama hampir 20 tahun di 13 negara. Molekul ini merupakan 1 dari 100.000 molekul yang kami uji, hingga akhirnya kami menemukan Melasyl™. Di Indonesia sendiri, EI Center sangat berperan penting dalam mengevaluasi klaim efektivitas produk hingga pengalaman sensorik dari produk yang mengandung Melasyl™, seperti aspek tekstur dari formula tersebut untuk memastikan produk ini nyaman dan mudah untuk digunakan oleh konsumen kami di Indonesia,” tambah Akash Tiwari, Head of Research and Innovation (R&I) L’Oréal Indonesia.

Pusat evaluasi L’Oréal di Indonesia ini merupakan salah satu dari 13 fasilitas serupa yang tersebar di seluruh dunia. Tahun 2023 sendiri, fasilitas ini telah melibatkan lebih dari 12.500 orang dalam berbagai studi pengujian produk untuk memahami tren kecantikan dan kebutuhan lokal. Dari jumlah ini, sekitar 9.000 perempuan ikut serta dalam pengujian produk perawatan kulit dan rambut, 2.000 orang dalam proses analisis tren digital, dan sesuai dengan misi kami yaitu keterlibatan & pemberdayaan komunitas ilmiah, tim L’Oréal Indonesia juga melibatkan 1.500 dokter spesialis kulit pada tahun 2023.

Komitmen L'Oreal akan penelitian dibarengi dengan kesadaran masyarakat yang kian cerdas. Dari riset yang dilakukan Beauty Consumer and Trend Report dari Insight Factory by SOCO menunjukan bahwa 77% konsumen kecantikan di Indonesia membaca ulasan sebelum membeli produk sehingga menegaskan pentingnya transparansi dan inovasi berbasis bukti ilmiah untuk memenuhi ekspektasi mereka. Hal ini juga didukung oleh maraknya konten edukasi di platform digital seperti TikTok, yang telah mengubah cara konsumen memahami perawatan kulit.