Hindari Ketidakpastian, Kenali Breadcrumbing dalam Hubungan

Nadya Aufia diperbarui 03 Okt 2024, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Siapa sih yang tidak pernah merasakan senangnya saat dapat perhatian kecil dari orang yang kita suka? Pesan singkat, likes di media sosial, atau ajakan berbincang yang mengasyikkan, semua itu bisa mengisi hati menjadi berbunga-bunga. Tapi, pernahkah kamu merasa ada yang kurang? Perasaan tidak pasti dan bingung seringkali muncul ketika perhatian yang kita dapat terasa samar-samar dan tidak jelas. Itulah yang sering disebut dengan breadcrumbing. Istilah ini menggambarkan perilaku seseorang yang memberikan perhatian secukupnya untuk membuat kita terus tertarik, tapi tanpa niat untuk membangun hubungan yang serius.

Ternyata, ada beberapa alasan di balik perilaku ini. Salah satunya adalah untuk merasa berkuasa atau dihargai. Breadcrumbing seringkali dijadikan cara seseorang untuk menghindari komitmen. Mereka menikmati perhatian yang kita berikan, tapi tidak siap untuk menjalin hubungan yang serius.

Situasi seperti ini seringkali menjadi beban bagi kita untuk menjalani aktivitas keseharian. Terdengar sederhana, namun situasi breadcrumbing memang tidak mudah. Percayalah masih ada cara untuk keluar dari zona ini. Kamu sedang berada pada situasi ini? Kenali adanya breadcrumbing pada hubungan berikut ini.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Kenali Breadcrumbing

Situasi breadcrumbing yang membingungkan (Foto: Pexels.com)

Melansir dari psychcentral.com, ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin melakukan breadcrumbing:

1. Low self-esteem

Breadcrumbing bisa saja dilakukan karena adanya kekurangan percaya diri pada seseorang. Breadcrumbing dapat memberikan perasaan berkuasa dan dihargai, yang dapat membantu mengatasi rasa rendah diri, agar ketika kita sudah lebih tertarik, mereka bisa merasakan rasanya diinginkan oleh orang lain.

2. Insecure Attachment 

Salah satu alasan breadcrumbing adalah karena mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan kedekatan atau intensitas dalam sebuah hubungan. Mereka seperti orang yang takut jatuh cinta terlalu dalam. Sengaja memberikan sedikit perhatian untuk membuatmu tetap tertarik, tapi tidak cukup untuk membuatmu berharap terlalu banyak. Ini seperti cara melindungi diri dari rasa sakit yang mungkin mereka alami jika suatu saat hubungan itu berakhir.

3. Kondisi kesehatan mental

Alasan lainnya adalah jika seseorang tersebut mungkin memiliki masalah kesehatan mental, seperti gangguan kepribadian narsistik. Gangguan yang mendorong mereka untuk terlibat dalam perilaku mencari perhatian dan permainan dalam sebuah hubungan. ini membuat mereka yang memiliki kecenderungan narsistik merasa berkuasa dan istimewa.

3 dari 3 halaman

Cara Menghadapi Breadcrumbing

Berusaha untuk mengatasi breadcrumbing (Foto: Pexels.com)

Setelah kamu menyadari bahwa sedang mengalami breadcrumbing, langkah selanjutnya adalah menetapkan batasan yang jelas. Jangan biarkan orang tersebut terus-menerus mengendalikan emosimu. Prioritaskan diri sendiri dan jangan takut untuk mengatakan "tidak". 

Setiap kita berhak mendapatkan hubungan yang sehat dan saling menghargai. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan adalah membatasi komunikasi dengan orang tersebut, memindahkan fokus kepada diri untuk lebih mencintai diri seperti pada hobi atau kegiatan yang kamu sukai, dan mencari dukungan dari teman atau keluarga.

Breadcrumbing adalah bentuk manipulasi yang menyakitkan. Tapi keyakinan dalam diri untuk menghadapinya perlu kamu hadirkan. Cobalah untuk selalu mencari dukungan dari orang-orang terdekat atau profesional. 

Penulis: Nadya Aufia

#Unlocking the Limitless