Fimela.com, Jakarta Di era modern seperti saat ini, media sosial memang memudahkan kita untuk terhubung dengan banyak orang. Namun, di balik kenyamanan itu, kekerasan verbal sering kali terjadi tanpa disadari, baik dalam hubungan pribadi, lingkungan kerja, maupun ruang digital. Kekerasan verbal lebih sering terjadi melalui platform online, seperti media sosial, di mana pelaku sering kali merasa lebih bebas untuk melontarkan kata-kata kasar tanpa takut terkena konsekuensi langsung.
Jenis kekerasan verbal bisa berbentuk penghinaan, cemoohan, atau komentar yang merendahkan, dan dampaknya pun tidak kalah menyakitkan dibandingkan kekerasan fisik. Respons emosional yang ditimbulkan pun bisa beragam, mulai dari marah, sedih, hingga perasaan tidak berdaya. Dilansir dari psychcentral.com, tidak sedikit orang yang mengalami luka emosional akibat ucapan kasar yang terus-menerus diterima.
Kekerasan verbal tidak hanya menyerang harga diri, tetapi juga bisa menurunkan rasa percaya diri dan menimbulkan stres berkepanjangan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghadapi situasi seperti ini dengan bijak demi menjaga kesejahteraan diri. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi kekerasan verbal. Dilansir dari getsafeonline.com, berikut ini beberapa tips yang dapat diterapkan.
What's On Fimela
powered by
1. Pahami Bahwa Komentar Negatif Tidak Menentukan Nilai Diri
Salah satu cara paling penting untuk menghadapi kekerasan verbal di media sosial adalah dengan menyadari bahwa komentar negatif tidak merefleksikan siapa diri sesungguhnya. Orang-orang yang melontarkan hinaan sering kali hanya berusaha mencari perhatian atau melampiaskan frustrasi pribadi. Jadi, jangan biarkan komentar tersebut memengaruhi cara pandang terhadap diri sendiri.
2. Jangan Ragu untuk Memblokir dan Melaporkan Pelaku
Saat menemukan komentar atau pesan yang bernada merendahkan, jangan ragu untuk segera memblokir dan melaporkannya. Fitur ini disediakan oleh hampir semua platform media sosial untuk melindungi pengguna dari pelecehan dan kekerasan. Tindakan tegas ini tidak hanya akan menghentikan pelaku untuk menghubungi lagi, tetapi juga memberikan sinyal bahwa perbuatan mereka tidak bisa ditoleransi.
3. Cari Dukungan dari Lingkungan Terdekat
Berbicara dengan orang yang dipercaya dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk mengatasi perasaan negatif yang timbul akibat kekerasan verbal. Teman atau keluarga, bisa memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan dan membantu menenangkan diri. Jadi, jangan biarkan perasaan tertekan menumpuk sendirian, karena dengan berbagi, hal itu bisa meringankan beban dan membuka perspektif baru dalam menyikapi situasi.
4. Pertimbangkan Bantuan Profesional Jika Dibutuhkan
Jika kekerasan verbal di media sosial sudah berdampak serius pada kesehatan mental, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor. Mereka bisa memberikan strategi yang efektif dalam menghadapi tekanan serta membantu memulihkan kembali rasa percaya diri yang mungkin terkikis akibat kekerasan verbal secara online.
5. Ambil Langkah Hukum Jika Diperlukan
Tidak sedikit orang yang meremehkan dampak kekerasan verbal di dunia maya. Padahal, perilaku ini bisa masuk dalam kategori tindak pidana. Jika merasa ancaman atau hinaan sudah melampaui batas, jangan segan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Dengan langkah ini, ada kemungkinan besar pelaku akan mendapat konsekuensi atas tindakannya.
Menghadapi kekerasan verbal di media sosial memang tidak mudah, tetapi dengan langkah-langkah di atas, setidaknya kita bisa melindungi diri dan menjaga keseimbangan mental. Ingat, setiap orang berhak mendapatkan kenyamanan dan rasa aman, baik di dunia nyata maupun di dunia maya (ruang digital).
Penulis: Virlia Sakina Ramada
#Stop Kekerasan Verbal