Kenali Istilah Platonic Relationship, Persahabatan Lawan Jenis tanpa Melibatkan Perasaan

Anastasia Trifena diperbarui 24 Sep 2024, 13:26 WIB

Fimela.com, Jakarta Persahabatan antara perempuan dan laki-laki sering kali dipertanyakan, terutama terkait apakah hubungan tersebut bisa murni tanpa melibatkan perasaan. Dalam banyak kasus, hubungan semacam ini dikenal dengan istilah platonic relationship, di mana kedua pihak menjalin kedekatan emosional tanpa adanya ketertarikan fisik atau romantis. Meskipun sering dianggap tabu atau sulit dipahami oleh sebagian orang, persahabatan platonis sebenarnya bisa terjadi dan memberi manfaat bagi kedua belah pihak.

Platonic relationship memungkinkan perempuan dan laki-laki untuk saling mendukung, berbagi pengalaman, serta belajar dari sudut pandang yang berbeda tanpa tekanan untuk mengubah hubungan menjadi romantis. Dalam hubungan ini, rasa nyaman dan kepercayaan adalah hal yang utama, memungkinkan persahabatan berkembang secara sehat tanpa adanya harapan lebih dari kedua pihak. Yuk, kenali lebih dalam tentang platonic relationship dan bagaimana menjaga hubungan tersebut.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Apa Itu Platonic Relationship

Hubungan pertemanan tanpa perasaan romantis. (Copyright Freepik/author/freepik)

Seperti yang telah dibahas, platonic relationship adalah hubungan yang terjalin antara dua individu dengan gender yang berbeda, tanpa melibatkan unsur romantis atau seksual. Istilah ini berasal dari pemikiran filsuf Yunani Plato, yang menekankan bahwa cinta sejati tidak selalu harus melibatkan keinginan fisik. Dalam konteks modern, hubungan platonic dapat ditemukan di berbagai aspek kehidupan, mulai dari pertemanan di sekolah, lingkungan kerja, hingga komunitas sosial. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships menyatakan bahwa hubungan platonic dapat menawarkan dukungan emosional yang sama efektifnya dengan hubungan romantis, tanpa komplikasi yang sering menyertainya.

Dalam hubungan platonic, terdapat saling pengertian dan rasa hormat yang mendalam antara kedua pihak. Mereka dapat berbagi minat, pengalaman, dan bahkan tantangan hidup tanpa tekanan untuk mengubah ikatan tersebut menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar persahabatan. Ini memberikan kebebasan bagi individu untuk menjadi diri mereka sendiri, memperkuat koneksi tanpa rasa takut kehilangan. Dalam banyak kasus, persahabatan ini dapat bertahan lebih lama karena tidak ada ekspektasi yang rumit di dalamnya.

3 dari 4 halaman

Manfaat Hubungan Platonis

Bermanfaat tapi jarang terlihat. (Copyright Unsplash/Priscilla Du Preez)

Hubungan platonis memiliki berbagai manfaat yang sering kali terabaikan karena masyarakat lebih menekankan pada hubungan romantis. Salah satu manfaat utama adalah dukungan emosional yang dapat diperoleh tanpa adanya tekanan untuk memenuhi harapan romantis. Dalam platonic relationship, individu dapat berbagi masalah pribadi, mendapatkan saran, dan menemukan kenyamanan satu sama lain tanpa takut akan komplikasi yang mungkin muncul. Hal ini memungkinkan kedua belah pihak untuk menjalin ikatan yang lebih kuat dan saling menghargai.

Selain itu, hubungan platonis dapat meningkatkan keterampilan sosial dan empati. Melalui interaksi dengan teman dari gender yang berbeda, individu dapat belajar memahami sudut pandang lain dan menghargai keunikan masing-masing. Ini dapat berkontribusi pada pengembangan kepribadian yang lebih baik, meningkatkan rasa percaya diri, serta membantu dalam membangun jaringan sosial yang lebih luas. Dalam dunia yang semakin kompleks, memiliki hubungan platonic dapat memberikan ruang aman untuk berinteraksi dan berkolaborasi.

 

4 dari 4 halaman

Bagaimana Menjaga Hubungan Platonis

Perlu dijaga layaknya hubungan pertemanan pada umumya. (Copyright Unsplash/freestock)

Menjaga hubungan platonis membutuhkan usaha dan komitmen dari kedua belah pihak. Salah satu kunci utamanya adalah komunikasi yang terbuka. Keduanya harus merasa nyaman untuk membahas perasaan dan batasan yang ada dalam hubungan. Dengan berkomunikasi secara jujur, kedua pihak dapat menghindari kesalahpahaman dan menjaga ikatan yang sehat. Misalnya, jika salah satu pihak mulai merasakan ketertarikan yang lebih dari sekadar persahabatan, penting untuk menyampaikan perasaan tersebut dan membahasnya dengan jujur.

Selain itu, menghormati ruang pribadi satu sama lain juga sangat penting dalam hubungan platonis. Meskipun kedekatan emosional sering kali dibangun, penting untuk tidak melanggar batasan yang telah disepakati. Dengan memberikan ruang dan waktu untuk masing-masing individu, hubungan dapat tetap sehat dan tidak terbebani oleh ekspektasi yang tidak realistis. Seiring berjalannya waktu, menjaga keseimbangan antara kedekatan dan independensi akan semakin memperkuat hubungan platonis yang telah terjalin. 

Dengan memahami dan menghargai konsep platonic relationship, kita dapat menjalin persahabatan yang berarti dan memperkaya kehidupan sosial kita tanpa harus terjebak dalam ekspektasi romantis yang memperumit.