Mengenal 4 Istilah Milenial Ini Tidak Banyak Diketahui Gen Z

Arawinda Dea Alisia diperbarui 29 Sep 2024, 17:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Tiap generasi pasti memiliki istilah gaulnya sendiri. Dari milenial hingga Gen Z, mereka menggunakan sejumlah istilah dalam kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu,  memasuki era Gen Z saat ini banyak istilah milenial yang mulai terlupakan. Gen Z yang tumbuh di era digital dan serba cepat, memiliki kosakata gaul tersendiri. 

Istilah-istilah milik generasi milenial terkadang unik dan mencerminkan kultur serta gaya hidup mereka sebelum mengenal dunia digital seperti sekarang. Simak beberapa istilah yang mungkin bagi kamu kaum Gen Z tidak mengetahuinya. 

2 dari 5 halaman

1. Gengges

Gengges artinya menggangu sekali | copyright freepik

Kata ini memiliki makna “ganggu banget” yang digunakan milenial untuk menyebut sesuatu atau seseorang yang sangat mengganggu. Ketika teman membuat kesal ia kan “Duh, dia gengges banget, deh!”. Atau ketika sesuatu yang membuatnya tidak senang celetuk milenial akan berbunyi “gamau foto ah, rambut gue lagi gengges”. 

Bagi Gen Z, istilah ini mungkin terdengar asing karena mereka lebih umum menggunakan kata-kata “annoying” atau “nyebelin” yang memiliki makna sama. Dua kata tersebut lebih relevan di era sekarang. 

3 dari 5 halaman

2. Jayus

Jayus artinya lelucon gagal atau tidak lucu sama sekali | copyright freepik

Jayus artinya lelucon gagal atau tidak lucu sama sekali. Jika ada seseorang yang bercanda tetap membuat situasi menjadi canggung, maka orang itu disebut jayus. Contohnya ketika seseorang membuat lelucon yang tidak sesuai konteks dan tidak ada yang tertawa, milenial akan berkata “wah, jayus banget!”. 

Gen Z asing dengan kata ini, karena mereka lebih sering menggunakan kata “cringe” untuk menggambarkan situasi serupa. 

4 dari 5 halaman

3. Peres

Peres adalah istilah yang menggambarkan seseorang yang berpura-pura manis | copyright freepik

Peres adalah istilah yang menggambarkan seseorang yang berpura-pura manis atau memuji secara berlebihan dengan maksud terselubung. Misalnya seseorang memberi pujian yang terasa tidak tulus, milenial akan berkomentar “Aduh, jangan peres deh!”. 

Gen Z menggambarkan situasi yang serupa dengan istilah “fake” atau “gombal”. 

5 dari 5 halaman

4. Tengsin

Kata tengsin memberikan gambaran perasaan malu | copyright freepik

Kata tengsin memberikan gambaran perasaan malu, canggung, atau tidak enak hari dalam satu situasi. Misalnya seseorang melakukan kesalahan di depan umum dan merasa malu, milenial itu akan berujar “Aduh, tengsin banget tadi!”

Gen  Z lebih akrab dengan kata “awkward” atau “malu” jika harus mendefinisikan situasi di atas. 

Bahasa gaul akan terus berkembang dan istilah dari satu generasi ke generasi berikutnya akan terus berubah dan memudar. Generasi Z mungkin memiliki kosakata gaul baru, tapi beberapa istilah milenial ini masih patut dikenang karena merefleksikan budaya dan gaya hidup yang berbeda dari zaman sekarang.