Cek Daftar Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil

Wuri Anggarini pada 19 Sep 2024, 15:58 WIB

Fimela.com, Jakarta Momen kehamilan mungkin sudah jadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para calon orang tua. Di masa ini, ibu hamil perlu memperhatikan kondisi kesehatannya secara menyeluruh. Misalnya saja dengan rutin memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan kesehatan janin yang maksimal.

Bicara soal asupan ibu hamil, jangan lupa untuk selalu perhatikan makanan dan minuman apa saja yang sebaiknya dihindari demi menjaga kesehatan ibu hamil. Cek daftarnya berikut biar nggak memberikan dampak negatif bagi kesehatan janinmu!

2 dari 6 halaman

1. Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi

Ilustrasi ikan mackerel. (c) VadimVasenin/Depositphotos.com

Ikan memang dikenal sebagai sumber protein dan asam lemak omega-3 yang baik bagi perkembangan otak bayi. Namun, tidak semua ikan aman untuk dikonsumsi ibu hamil. Dilansir dari situs Healthline, ikan dengan kandungan merkuri tinggi bisa berdampak buruk bagi sistem saraf, sistem imun tubuh, dan ginjal pada janin. Beberapa contoh ikan yang sebaiknya dihindari adalah tenggiri, todak, tuna, dan kerang.

Merkuri dapat terakumulasi di tubuh, dan efek jangka panjangnya pada janin sangat berbahaya. Sistem saraf janin yang sedang berkembang sangat rentan terhadap paparan merkuri ini, sehingga bisa mempengaruhi perkembangan otaknya. Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko, ibu hamil sebaiknya memilih ikan yang aman, seperti salmon, ikan teri, atau ikan lele yang diketahui memiliki kandungan merkuri lebih rendah.

3 dari 6 halaman

3. Buah dan Sayuran yang Tidak Dicuci

Ilustrasi buah dan sayur. (c) MicEnin/Depositphotos.com

Meskipun buah dan sayuran merupakan sumber vitamin dan serat yang sangat penting bagi ibu hamil, konsumsinya harus tetap berhati-hati. Soalnya jika dimakan dengan sembarangan alias tidak dicuci terlebih dulu, rentan terkontaminasi bakteri dan parasit seperti Toxoplasma, E.coli, Salmonella, dan listeria. Kontaminasi bisa berasal dari tanah yang kotor atau dari tangan yang tidak bersih saat mengolah makanan.

Listeria, misalnya, merupakan bakteri yang dapat menyebabkan listeriosis, yaitu infeksi serius yang berpotensi menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau infeksi serius pada bayi baru lahir. Oleh sebab itu, selalu pastikan mencuci buah dan sayuran dengan air bersih yang mengalir sebelum dikonsumsi. Jangan lupa untuk mengupas kulit buah untuk menghindari kemungkinan adanya pestisida atau zat kontaminan lainnya.

4 dari 6 halaman

4. Susu dan Keju yang Tidak Dipasteurisasi

Ilustrasi susu dan keju. (c) brebca/Depositphotos.com

Produk susu memang merupakan sumber kalsium yang baik untuk mendukung perkembangan tulang janin. Namun, ibu hamil harus menghindari konsumsi susu atau keju yang tidak dipasteurisasi. Proses ini berfungsi membunuh bakteri berbahaya seperti listeria, yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada ibu hamil dan janin.

Bakteri listeria dapat menembus plasenta dan menginfeksi bayi, sehingga menyebabkan kelahiran mati atau penyakit berat pada bayi baru lahir. Keju-keju lembut seperti brie, camembert, dan feta yang tidak dipasteurisasi lebih rentan mengandung bakteri ini. Untuk itu, pilihlah produk susu dan keju yang sudah melalui proses tersebut demi kesehatan ibu dan janin.

5 dari 6 halaman

5. Minuman Berkafein

Ilustrasi kopi. (c) april_89/Depositphotos.com

Kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya mungkin sudah menjadi bagian dari keseharian banyak orang. Namun, bagi ibu hamil, konsumsi kafein yang berlebihan bisa berdampak negatif pada perkembangan janin. Menurut beberapa studi, konsumsi kafein berlebih selama kehamilan bisa meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.

Kafein juga bisa mempengaruhi denyut jantung dan metabolisme janin karena janin belum mampu memecah kafein secara efektif. Oleh karena itu, disarankan agar ibu hamil membatasi konsumsi kafein maksimal 200 mg per hari, yang setara dengan satu cangkir kopi. Sebagai alternatif, ibu hamil bisa memilih teh herbal atau minuman tanpa kafein.

6 dari 6 halaman

6. Minuman Soda

Ilustrasi minuman bersoda. (c) tiverylucky/Depositphotos.com

Minuman bersoda biasanya mengandung gula dalam jumlah yang tinggi. Hal ini bisa meningkatkan risiko diabetes gestasional pada ibu hamil. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti bayi lahir dengan berat badan besar, kelahiran prematur, dan komplikasi saat persalinan.

Selain itu, soda juga mengandung zat aditif seperti pengawet dan pewarna yang tidak baik untuk kesehatan. Mengganti soda dengan air putih atau jus buah segar adalah pilihan yang lebih sehat untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi bagi kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan.

Dengan lebih selektif memilih dan memilah makanan yang dikonsumsi selama kehamilan, para calon ibu bisa mendukung pertumbuhan janin yang sehat dan kuat di dalam kandungan.