Fimela.com, Jakarta Di era yang serba digital, banyak yang merasa tertekan oleh kecepatan perubahan teknologi. Hal itu karena aktivitas sehari-hari kini semakin bergantung pada layar dan notifikasi. Mulai dari bekerja, bersosialisasi, hingga mencari hiburan, semuanya bisa dilakukan dengan sentuhan jari. Namun, di balik segala kemudahan ini, tanpa disadari, banyak yang merasa semakin lelah dan kewalahan. Meski teknologi menawarkan berbagai kemudahan, self-care sering kali menjadi terabaikan.
Rutinitas yang padat dan paparan informasi berlebihan bisa membuat seseorang merasa kelelahan secara mental. Meski tak mungkin melepaskan diri sepenuhnya dari dunia digital, penting untuk menjaga keseimbangan agar kesehatan fisik dan mental tetap terjaga. Salah satu caranya adalah membangun self-care digital yang lebih sehat dengan menjaga keseimbangan antara aktivitas digital dan kebutuhan emosional.
Namun, dengan adanya teknologi, self-care tidak harus rumit atau menyita waktu. Justru, teknologi bisa menjadi alat yang mendukung, membantu seseorang menemukan cara yang lebih efektif untuk merawat diri, tanpa harus meninggalkan kehidupan digital sepenuhnya. Dilansir dari meghanlivingstone.com, berikut ini jenis-jenis
self-care
yang dapat dilakukan di era digital.
What's On Fimela
powered by
1. Menetapkan Batasan Waktu Layar
Menetapkan batasan waktu layar penting untuk memberikan pengingat kapan waktunya untuk berhenti dan beristirahat dari layar. Batasan waktu ini tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan terhadap gadget, tetapi juga memberikan ruang untuk berfokus pada kegiatan lain yang lebih produktif dan menyehatkan.
Tanpa disadari, waktu di depan layar bisa menghabiskan banyak jam dalam sehari. Oleh karena itu, menetapkan batasan waktu untuk penggunaan perangkat digital sangatlah penting. Cobalah untuk menggunakan fitur pembatas waktu pada smartphone atau laptop guna mengingatkan diri saat sudah menghabiskan terlalu banyak waktu di satu aplikasi.
2. Menciptakan Ruang Digital yang Tenang
Lingkungan digital yang penuh dengan notifikasi, pesan, dan informasi dapat meningkatkan stres. Oleh karena itu, ada baiknya menciptakan ruang digital yang lebih tenang dengan cara meminimalisir notifikasi, membersihkan desktop, dan menyusun aplikasi sesuai prioritas. Lingkungan digital yang nyaman dapat meningkatkan fokus dan mengurangi distraksi yang tak perlu.
Suasana digital yang tenang bisa dimulai dengan menyusun ruang kerja virtual lebih rapi dan teratur. Dengan lingkungan digital yang lebih rapi dan tenang, perhatian bisa lebih mudah terfokus pada hal-hal penting, serta dapat membantu meredakan perasaan cemas yang sering muncul akibat distraksi digital. Ketika lingkungan digital lebih teratur, pikiran pun menjadi lebih jernih, dan tingkat stres dapat berkurang.
3. Melakukan Detoks Digital Secara Berkala
Detoks digital, atau mengambil jeda dari penggunaan perangkat elektronik, merupakan salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatan mental. Cobalah meluangkan waktu untuk beristirahat dari gadget, baik beberapa jam sehari atau bahkan satu hari penuh tanpa gadget.
Manfaat dari detoks digital ini adalah memberi kesempatan bagi pikiran untuk istirahat dan menyadari hal-hal di sekitar yang mungkin terlewat. Dengan detoks digital, hubungan dengan diri sendiri maupun orang-orang sekitar bisa lebih mendalam tanpa terganggu oleh notifikasi terus-menerus. Selain itu, detoks digital juga dapat membangun koneksi yang lebih mendalam dengan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
4. Memulai Hari dengan Rutinitas Tanpa Gadget
Sering kali, gadget adalah hal pertama yang dicari begitu bangun tidur. Namun, tanpa disadari kebiasaan ini dapat memicu stres dan membuat otak bekerja terlalu cepat sebelum benar-benar siap. Sebagai gantinya, cobalah memulai hari dengan aktivitas lain, seperti olahraga ringan, stretching, meditasi, berjemur, atau membaca buku. Kegiatan ini membantu pikiran lebih tenang sebelum terhubung kembali dengan dunia digital. Hindari kebiasaan langsung membuka smartphone begitu bangun tidur.
Memulai hari tanpa langsung terhubung dengan dunia digital dapat memberikan ketenangan dan membantu fokus pada hal-hal yang lebih penting di pagi hari. Selain itu, mengawali hari tanpa distraksi gadget, fokus dan energi bisa tersalurkan dengan lebih baik pada aktivitas yang lebih positif.
5. Menjaga Pola Tidur yang Sehat dengan Mengurangi Paparan Layar
Paparan layar sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur, terutama karena cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat menekan produksi hormon melatonin. Sebaiknya, hindari penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas tidur. Dengan tidur yang lebih berkualitas, tubuh akan lebih segar, dan aktivitas digital bisa dikelola dengan lebih baik keesokan harinya.
6. Melindungi Kesehatan Mata dengan Kebiasaan 20-20-20
Terlalu lama menatap layar bisa menyebabkan mata lelah. Untuk mencegah hal ini, terapkan aturan 20-20-20. Setiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar dan fokus pada objek yang berjarak sekitar 20 kaki (6 meter) selama 20 detik. Kebiasaan ini dapat membantu menjaga kesehatan mata di tengah aktivitas digital yang padat.
7. Menggunakan Teknologi untuk Mendukung Kesehatan Diri
Teknologi tidak selalu membawa dampak negatif sebab teknologi bisa menjadi alat yang bermanfaat bila digunakan dengan bijak. Banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk mendukung kesehatan fisik dan mental, seperti aplikasi meditasi, pelacak kebugaran, atau pengatur jadwal tidur.
Pilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan untuk menjaga keseimbangan hidup dan self-care di era digital. Dengan memanfaatkan teknologi secara positif, hidup bisa lebih seimbang dan teratur..
Itu dia tujuh jenis self-care di era digital. Dengan menerapkan tujuh kebiasaan ini, hidup dapat lebih terkelola dan tidak lagi terasa membebani. Tetap jaga kesehatan diri meskipun selalu terhubung dengan dunia digital yang tak terhindarkan.