4 Tren Diet Berbahaya di Media Sosial yang Harus Diwaspadai

Nadya Aufia diperbarui 03 Okt 2024, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Keinginan untuk tampil menarik dan percaya diri merupakan tujuan yang banyak diimpikan bagi para wanita. Sebagai bagian dari usaha, memperhatikan penampilan dapat dipandang sebagai bentuk penghargaan diri. Namun, dalam mengejar standar kecantikan yang terus berkembang, seringkali muncul tren-tren yang tidak selalu memberikan dampak baik yang justru tidak sehat dan berkelanjutan. Salah satu contohnya adalah tren diet yang marak, di mana banyak perempuan mengikuti tanpa memahami dampak jangka panjangnya.

Makanan, sesuatu yang konsumsi, dan berat badan kita sangatlah penting bagi kesehatan. Standar kecantikan, hingga pemahaman yang salah akan kesehatan memberikan keinginan terkadang memberikan kita, sebagai wanita ingin memastikan penampilan dan kesehatan kita sesuai dengan tren yang sedang bermunculan. Seperti cara-cara menurunkan berat badan.

Ramainya informasi dari media sosial terkait diet yang tersedia untuk umum menjadi tekanan bagi banyak orang. Kemudahan akses informasi membuat siapa saja, termasuk influencer dan pelatih kesehatan non-profesional, dapat dengan mudah memulai tren diet baru. Hal ini yang seharusnya menuntut kita untuk lebih selektif dan kritis dalam memilih informasi yang benar.

2 dari 3 halaman

Mengenal diet yang salah

Wanita selalu memperhatikan penampilan (Foto: Pexels.com)

Melansir dari eatingwell.com, Raw Food Diet, Herbalife Nutrition dan Dukan terpilih sebagai tiga diet yang memiliki dampak buruk tahun ini karena sifatnya yang terlalu membatasi makanan atau memberikan dampak ketergantungan pada shake dan bar yang diproses. Selain mahal, ini juga bukan cara yang tepat untuk mengajarkan kebiasaan makan sehat yang berkelanjutan seumur hidup.

Beberapa metode diet, meskipun efektif dalam menghasilkan penurunan berat badan dalam jangka pendek, seringkali dinilai kurang optimal dalam aspek kesehatan secara keseluruhan. Sebagai contoh, diet ketogenik, meskipun menempati peringkat tinggi dalam kategori penurunan berat badan cepat, namun secara umum tidak dianggap sebagai pilihan diet yang sehat dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan pembatasan nutrisi yang ekstrem pada diet keto dapat menimbulkan risiko kesehatan tertentu jika dilakukan secara terus-menerus.

 

1. Raw Food Diet

Diet mentah ini menjanjikan tubuh yang sehat dan berenergi, namun sering kali mengabaikan pentingnya memasak untuk meningkatkan ketersediaan nutrisi. Dengan membatasi makanan yang dimasak, tubuh bisa kekurangan vitamin dan mineral penting. 

2. Herbalife Nutrition

Program ini mengandalkan produk olahan yang diklaim dapat membantu penurunan berat badan dengan cepat. Namun, ketergantungan pada produk-produk ini membuat individu sulit untuk membangun kebiasaan makan yang sehat dan berkelanjutan. Selain itu, biaya yang mahal dan klaim yang berlebihan tentang khasiat produk seringkali menjadi pertimbangan.

3. Diet Dukan

Fokus utama diet ini adalah protein, dengan membatasi karbohidrat secara drastis. Meskipun efektif untuk penurunan berat badan jangka pendek, diet ini tidak seimbang dan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti sembelit, kelelahan, dan bahkan kerusakan ginjal pada jangka panjang. Kekurangan serat dan nutrisi penting lainnya juga menjadi masalah serius.

4. Diet Keto

Diet keto sangat membatasi karbohidrat dan mengganti sumber energi utama menjadi lemak. Meskipun efektif untuk menurunkan berat badan, diet ini sulit dipertahankan dalam jangka panjang karena keterbatasan pilihan makanan dan potensi efek samping seperti kelelahan, bau mulut, dan gangguan pencernaan. Selain itu, kekurangan serat dan nutrisi penting lainnya juga menjadi perhatian.

3 dari 3 halaman

Hidup sehat tanpa tertekan

Membangun kebiasaan makan sehat (Foto: Pexels.com)

Seringkali terlalu ekstrem, diet-diet tersebut tidak seimbang, dan sulit dipertahankan dalam jangka panjang. Mungkin memberikan hasil penurunan berat badan yang cepat, namun tidak menjamin kesehatan jangka panjang. Pola makan yang sehat dan berkelanjutan adalah yang paling ideal, yaitu pola makan yang kaya akan berbagai macam makanan, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein.

Cobalah banyak mencari tahu sebelum akhirnya keputusan diet memberikan dampak buruk lebih besar dalam tubuh kita. Niat baik kita untuk memperhatikan penampilan dan menyayangi diri bisa luntur karena kesalahan dalam mempelajarinya. 

Membangun kebiasaan makan sehat membutuhkan waktu dan kesabaran. Banyak hal sederhana yang bisa kita mulai untuk mengupayakan menjaga kesehatan atau penampilan. Dengan memilih makanan yang bergizi dan berolahraga secara teratur, kita tidak hanya mencapai berat badan ideal, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Fokuslah pada perubahan gaya hidup yang berkelanjutan. Jika ingin mengusahakan dengan kepastian, cobalah konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan program diet yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.

Penulis: Nadya Aufia

#Unlocking the Limitless