Physical Sunscreen dan Chemical Sunscreen, Apa Perbedaannya?

Arawinda Dea Alisia diperbarui 27 Sep 2024, 16:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Sunscreen atau tabir surya adalah salah satu produk kesehatan kulit yang populer sekarang. Produk ini memiliki fungsi untuk memproteksi kulit dari bahaya sinar UV. Terlebih Indonesia yang dikenal sebagai negara tropis, sunscreen menjadi hal yang wajib diaplikasikan sebelum keluar ruangan. 

Namun, Sahabat Fimela tau ga sih bahwa sunscreen ternyata memiliki berbagai jenisnya. Dua yang umum beredar di pasaran adalah physical dan chemical sunscreen. Mau tau lebih lanjut? Simak pembahasannya. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Physical Sunscreen

Ilustrasi Physical Sunscreen | copyright freepik

Dikutip dari Center for Dermatology & Laser Skin Surgery, physical sunscreen berbahan aktif zinc oxide dan titanium dioksida, yang mengandung bahan berbasis mineral. Sunscreen ini bekerja dengan membentuk lapisan pelindung di atas kulit sehingga ia bekerja dengan memantulkan dan menyebarkan sinar UV sebelum menembus kulit. Sunscreen jenis ini cocok untuk tipe kulit sensitif. 

Kelebihan Physical Sunscreen

Tidak perlu menunggu menyerap, physical sunscreen mampu melakukan perlindungan segera dengan bekerja langsung setelah diaplikasikan. Bahannya cenderung lembut dan tidak mengiritasi sehingga cocok bahkan untuk anak-anak. Mineral seperti zinc oxide yang menjadi bahan aktif utamanya tidak menyumbat pori-pori sehingga aman untuk orang berjerawat. Sunscreen jenis ini juga stabil ketika terpapar sinar matahari, sehingga tidak mudah dirusak oleh paparan sinar UV. 

Kekurangan Physical Sunscreen

Pernahkah kamu mendengar istilah white cast? Physical sunscreen cenderung meninggalkan lapisan putih di kulit atau yang lebih dikenal sebagai white cast. Terutama pada kulit yang memiliki tone warna lebih gelap. Teksturnya berat dan terasa lengket pada kulit. Serta, karena sifatnya yang bekerja di permukaan kulit maka physical sunscreen lebih mudah hilang atau luntur ketika terkena air atau berkeringat. 

3 dari 3 halaman

Chemical Sunscreen

Ilustrasi Chemical Sunscreen | copyright freepik

Bahan aktif yang terkandung pada chemical sunscreen adalah dioxybenzone, avobenzone, oxybenzone, octocrylene, homosalate, dan octinoxate. Chemical sunscreen bekerja dengan menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi panas, lalu melepaskannya dari kulit. Sunscreen jenis ini lebih ringan dan mudah menyerap, sehingga banyak digunakan dalam produk sunscreen modern. 

Kelebihan Chemical Sunscreen

Chemical sunscreen lebih nyaman digunakan untuk sehari-hari karena mudah menyerap dan terasa ringan atau enteng pada kulit. Sifatnya yang mudah menyerap tidak meninggalkan white cast sehingga cocok untuk berbagai jenis warna kulit. Saat melakukan aktivitas outdoor, chemical sunscreen akan tahan lebih lama saat terkena air maupun keringat, sehingga lebih ideal digunakan. 

Kekurangan Chemical sunscreen

Butuh waktu sekitar 20 menit setelah diaplikasikan agar chemical sunscreen benar-benar bekerja efektif memproteksi kulit. Bahan kimianya cenderung menyebabkan iritasi terutama bagi pemilik kulit sensitif atau rentan terhadap alergi. Proteksinya terhadap sinar matahari kurang stabil dalam jangka waktu lama sehingga perlu sering kali re-apply atau penggunaan ulang. 

Baik physical maupun chemical sunscreen, keduanya memilliki plus minus masing-masing. Sahabat Fimela dapat memilih jenis sunscreen yang cocok sesuai kebutuhan jenis kulit hingga aktivitas yang akan dilakukan agar pilihan suncsreen tepat untuk seharian.