Benarkah Skrining Sebelum Menikah Itu Penting?

Arawinda Dea Alisia diperbarui 22 Sep 2024, 15:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Menikah adalah adalah salah satu komitmen yang menjadi keputusan terbesar dalam hidup. Perjalanannya yang dilalui diekspektasikan akan menjadi seumur hidup, sehingga perlu adanya persiapan sejak jauh-jauh hari. Setiap pasangan umumnya mendambakan memiliki anak yang sehat dan keluarga kecil yang bahagia. Untuk membangun keluarga kecil yang sehat dan harmonis, skrining menjadi salah satu langkah penting yang sebaiknya dilakukan. 

Skrining atau pre marital check up adalah tindakan pencegahan yang wajib dilakukan untuk menghindari permasalahan kesehatan pada diri sendiri, pasangan, hingga calon anak sebelum menikah. Skrining ini merupakan serangkaian tes yang kini telah menjadi persyaratan wajib bagi pasangan yang akan menikah. Mengapa menjadi penting? Karena tidak semua orang memiliki riwayat kesehatan yang baik. Seseorang yang tampak sehat ada kemungkinan memiliki sifat pembawa atau carrier pada penyakit tertentu. 

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Memastikan Kesehatan Reproduksi

Ilustrasi kesehatan reproduksi pada wanita | copyright freepik

Dosen Departemen Keperawatan Maternitas Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran, Ida Maryanti, Phd menyebut dengan skrining pranikah, beberapa hal yang harus dihindari atau diperbaiki oleh pasangan dapat segera ditangani. Namun, masih banyak pasangan yang takut dalam melakukan skrining. Muncul banyak kekhawatiran jika harus dihadapkan pada masalah berdasarkan hasil skrining. 

Tes skrining sebelum menikah mencakup pemeriksaan kesehatan, baik itu kesehatan rahim, kualitas sperma, hingga kondisi hormon. Dengan mengetahuinya sejak dini, tindakan medis dapat segera dilakukan. Apakah akan dimodifikasi atau ditawarkan solusi lainnya yang lebih efektif. Keputusan dapat segera diambil apabila terdapat masalah yang dapat memengaruhi kesuburan atau kemampuan untuk memiliki keturunan. 

3 dari 6 halaman

Mengidentifikasi Risiko Kesehatan Genetik

Ilustrasi penyakit genetika yang bisa diketahui melalui skrining pranikah | copyright freepik

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, tidak semua manusia memiliki riwayat kesehatan yang baik. Tubuh bugar dan badan yang kelihatannya sehat, bisa menjadi memiliki sifat pembawa atau carrier penyakit tertentu. Skrining pra nikah dapat mengetahui dan mencegah terjadinya penyakit menurun yang merugikan bagi pasangan dan sang calon buah hati. 

Skrining ini dapat mengetahui apakah mereka membawa gen yang berisiko menularkan penyakit genetik pada calon anak. Beberapa penyakit yang sering teridentifikasi adalah thalassemia, anemia sel sabit, dan hemofilia. Penyakit tersebut dapat diturunkan dari orangtua yang membawa gen itu ke anak mereka. Dengan mengetahuinya sejak awal, pasangan yang akan menikah dapat megambil langkah preventif yang diperlukan, termasuk berkonsultasi dengan dokter spesialis genetika. 

4 dari 6 halaman

Mencegah Penyakit Menular Seksual (PMS)

Ilustrasi penyakit menular seksual yang mungkin diketahui saat skrining pranikah | copyright freepik

Selain genetika, tes sebelum menikah juga dapat membantu mengetahui adanya kemungkinan penyakit menular seksual dari pasangan. Pre marital check up biasanya meliputi pemeriksaan seperti HIV/AIDS, sifilis, dan hepatitis B. Komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit menular seksual sangatlah serius, baik itu bagi pasangan maupun anak-anaknya kelak yang akan dilahirkan. Perawatan dan pencegahan dapat dilakukan jika skrining dilakukan oleh pasangan yang akan menikah. 

5 dari 6 halaman

Mengurangi Risiko Kehamilan Bermasalah

Ilustrasi kehamilan yang lebih minim risiko jika melakukan skrining pranikah | copyright freepik

Kehamilan yang bermasalah seringkali menjadi mimpi buruk bagi para orangtua. Mengetahui riwayat kesehatan sebelum melangsungkan pernikahan dapat membantu mengurangi risiko komplikasi selama kehamilan. Misalnya saja apabila salah satu baik istri maupun suami diketahui ternyata memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau bahkan diabetes. Langkah yang tepat dapat dilakukan untuk mengelola kondisi ini sebelum merencanakan kehamilan. Skrining juga membantu mendeteksi risiko seperti preeklamsia, yang dapat membahayakan ibu dan janin. Dengan demikian, melalui skrining, kehamilan dapat terjadi dengan lebih maksimal dan nyaman. 

6 dari 6 halaman

Meningkatkan Komunikasi dan Kepercayaan Antar Pasangan

Ilustrasi komunikasi dan kepercayaan yang baik antar pasangan setelah skrining pranikah | copyright freepik

Tidak banyak disorot, seringkali skrining pra nikah menjadi momok yang menakutkan. Banyak pasangan enggan dan takut melakukannya dengan berbagai macam alasan. Padahal, di luar manfaatnya secara fisik dan medis, ada pula manfaat secara mental dan batin yang bisa dirasakan. Melalui skrining pranikah, dapat meningkatkan komunikasi dan kepercayaan antar pasangan. Proses ini mengajarkan untuk membangun keterbukaan tentang kondisi kesehatan masing-masing, yang jelas menjadi pondasi suatu pernikahan. Sehingga tidak ada saling curiga dan was-was terhadap satu sama lain. Ketika pasangan saling memahami risiko dan tantangan kesehatan, mereka bisa mendiskusikannya lewat cara terbaik untuk mendukung satu sama lain. Hal itu memperkokoh komunikasi dalam hubungan dan dapat menjalani kehidupan bersama dengan lebih baik. 

Skrining pranikah dinilai dapat berperan dalam menciptakan keluarga yang sehat dan membentuk kualitas keluarga yang lebih baik di masa depan. Jadi, jangan takut skrining pra nikah ya, Sahabat Fimela.