Fimela.com, Jakarta Kantung mata sering kali dikaitkan dengan kurang tidur, namun ternyata penyebabnya jauh lebih kompleks dari itu. Banyak orang yang mengalami masalah ini meskipun telah tidur cukup setiap malam, sehingga memunculkan pertanyaan: apa yang sebenarnya menyebabkan kantung mata muncul? Area bawah mata yang terlihat bengkak atau gelap tidak hanya mempengaruhi penampilan, tetapi juga bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi kesehatan atau gaya hidup yang kurang seimbang.
Menurut ournal of Cosmetic Dermatology (2021), kantung mata bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk genetik, penuaan, hingga kebiasaan sehari-hari yang mungkin tidak kita sadari. Memahami bahwa penyebab kantung mata lebih beragam dari sekadar kurang tidur adalah langkah pertama untuk menemukan solusi yang tepat.
What's On Fimela
powered by
1. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, kulit secara alami mulai kehilangan elastisitasnya. Kulit di sekitar mata adalah salah satu area yang paling tipis dan rentan terhadap tanda-tanda penuaan. Ketika kita semakin tua, jaringan dan otot yang menopang kelopak mata mulai melemah, menyebabkan lemak yang biasanya mendukung mata bergeser ke area bawah mata. Inilah yang membuat kantung mata tampak lebih menonjol, disertai dengan kulit kendur dan bengkak.
Selain itu, produksi kolagen, protein yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis, juga menurun seiring waktu. Akibatnya, kulit di sekitar mata menjadi lebih longgar dan lebih mudah terpengaruh oleh faktor eksternal seperti gaya hidup atau paparan sinar matahari. Penuaan tidak dapat dihindari, namun ada cara untuk memperlambat tanda-tanda penuaan ini. Misalnya dengan menjaga kulit tetap terhidrasi, menggunakan pelembap, dan melindungi kulit dari sinar UV.
2. Genetika
Faktor genetik juga berperan besar dalam munculnya kantung mata. Jika orang tua atau anggota keluarga dekatmu cenderung memiliki kantung mata, besar kemungkinan kamu juga akan mengalaminya. Beberapa orang secara alami memiliki kulit yang lebih tipis di sekitar mata atau memiliki lebih banyak pigmen, yang bisa membuat area bawah mata terlihat lebih gelap dan bengkak, bahkan di usia muda.
Selain itu, kantung mata yang diwariskan secara genetik cenderung lebih sulit dihilangkan dengan metode sederhana seperti tidur yang cukup atau penggunaan krim mata. Meskipun genetik bukan sesuatu yang bisa diubah, kamu masih bisa mengelola penampilannya dengan perawatan kulit yang tepat atau bahkan melalui prosedur medis tertentu jika diperlukan.
3. Penumpukan Cairan
Penumpukan cairan di bawah mata sering menjadi penyebab utama kantung mata yang terlihat bengkak, terutama setelah bangun tidur. Penumpukan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti mengonsumsi makanan yang tinggi garam, alergi, hingga perubahan hormon. Ketika tubuh menyimpan lebih banyak cairan, area di sekitar mata yang memiliki jaringan longgar mudah mengalami pembengkakan.
Kebiasaan tidur dengan posisi kepala terlalu rendah juga dapat memperburuk penumpukan cairan, karena gravitasi menarik cairan ke bawah mata. Untuk mengurangi penumpukan cairan, kamu bisa mengurangi asupan garam, tidur dengan kepala sedikit terangkat, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi. Mengompres mata dengan air dingin atau kantong teh juga bisa membantu mengurangi pembengkakan sementara.
4. Alergi dan Iritasi
Alergi sering kali menjadi penyebab kantung mata yang tidak disadari. Ketika tubuh bereaksi terhadap alergen seperti debu, serbuk sari, atau bahan kimia dalam produk perawatan kulit, tubuh melepaskan histamin, yang menyebabkan pembengkakan dan peradangan di berbagai bagian tubuh, termasuk area bawah mata. Alergi juga bisa menyebabkan mata menjadi gatal, yang memicu gesekan dan iritasi pada kulit halus di sekitar mata, sehingga memperburuk penampilan kantung mata.
Selain alergi, iritasi yang disebabkan oleh penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok atau paparan polusi juga bisa memperburuk kondisi kulit di bawah mata. Mengatasi alergi dengan antihistamin dan memilih produk perawatan kulit yang lembut bisa membantu mengurangi kantung mata yang disebabkan oleh iritasi.
5. Kurangnya Perawatan Kulit
Tidak menjaga area kulit di bawah mata dengan baik juga bisa menyebabkan munculnya kantung mata. Kulit di area ini cenderung lebih kering dan lebih cepat kehilangan elastisitas dibandingkan area lainnya, sehingga membutuhkan perawatan ekstra. Jika kamu tidak secara rutin membersihkan, melembapkan, dan melindungi kulit di sekitar mata, kantung mata bisa muncul lebih cepat.
Penggunaan krim mata yang mengandung bahan seperti retinol, hyaluronic acid, dan vitamin C dapat membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Selain itu, penting untuk selalu menggunakan tabir surya, bahkan di sekitar mata, untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV yang dapat mempercepat penuaan dan memicu hiperpigmentasi.
6. Stres dan Kelelahan
Meskipun kantung mata tidak selalu disebabkan oleh kurang tidur, kelelahan fisik dan mental bisa memperburuk penampilannya. Stres dan kelelahan menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak kortisol, hormon stres yang dapat mempengaruhi aliran darah dan menyebabkan pembengkakan di bawah mata. Selain itu, ketika tubuh lelah, sirkulasi darah melambat, menyebabkan darah menumpuk di area bawah mata dan menciptakan bayangan gelap.
Stres juga bisa memicu kebiasaan buruk seperti tidur yang tidak teratur, menggosok mata, atau pola makan yang tidak sehat, yang semuanya bisa berkontribusi pada munculnya kantung mata. Menjaga rutinitas tidur yang baik, mengelola stres dengan relaksasi, dan memperhatikan kesehatan mental bisa membantu mengurangi dampak negatif ini pada penampilan.
Itulah beberapa faktor-faktor lain yang dapat memunculkan kantong mata, sadari dan atasi dengan tepat ya, Sahabat Fimela.