Guard-Railing: 7 Cara Terbaik Menentukan Batasan Jelas dalam Hubungan

Endah Wijayanti diperbarui 13 Sep 2024, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam setiap hubungan, baik itu hubungan asmara, persahabatan, atau keluarga, menjaga keseimbangan adalah kunci agar hubungan tetap harmonis dan langgeng. Salah satu cara terbaik untuk mencapai keseimbangan ini adalah dengan menetapkan batasan yang jelas. Batasan bukanlah penghalang yang memisahkan, melainkan semacam "guard-rail" atau pagar pembatas yang menjaga agar hubungan tidak keluar dari jalur yang sehat dan saling menghormati.

Menentukan batasan bisa terasa sulit, terutama karena kita sering khawatir dianggap terlalu keras atau menyinggung perasaan pasangan. Namun, batasan yang jelas justru dapat memperkuat hubungan, menciptakan rasa aman, dan memastikan setiap pihak merasa dihargai. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh cara terbaik untuk menentukan batasan yang jelas dalam hubungan, agar hubungan tetap harmonis dan langgeng. Selengkapnya, simak uraiannya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

 

 

2 dari 8 halaman

1. Kenali Nilai-Nilai Pribadi

Ilustrasi./copyright fimela/adrian putra

Langkah pertama dalam menetapkan batasan adalah dengan memahami nilai-nilai pribadi kita sendiri. Apa yang penting bagi kita? Apakah kita menghargai waktu pribadi, kejujuran, atau kebebasan dalam mengejar mimpi? Mengetahui apa yang kita inginkan dan butuhkan dalam hubungan sangat penting untuk menentukan batasan yang tepat.

Misalnya, jika kamu sangat menghargai waktu untuk dirimu sendiri, sampaikan kepada pasangan bahwa kamu membutuhkan waktu luang tanpa merasa bersalah. Jika kejujuran adalah nilai penting, pastikan kamu dan pasangan sepakat untuk selalu jujur satu sama lain. Dengan mengenali nilai-nilai pribadi, kamu bisa lebih mudah menentukan batasan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhanmu.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Komunikasi yang Terbuka dan Jujur

Tanda si dia pun menyukaimu/copyright fimela

Batasan yang sehat hanya bisa terbentuk melalui komunikasi yang baik. Jika kamu merasa ada sesuatu yang mengganggu, jangan biarkan perasaan tersebut menumpuk hingga meledak menjadi konflik besar. Sebaliknya, bicarakan perasaanmu secara jujur dan terbuka kepada pasangan atau teman.

Misalnya, jika pasanganmu terlalu sering menelepon saat kamu sedang sibuk bekerja, sampaikan bahwa kamu butuh ruang untuk fokus. Pastikan untuk berbicara dengan nada yang lembut dan tanpa menyalahkan, karena tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memahami dan menciptakan kesepakatan bersama, bukan untuk menciptakan jarak.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Tegaskan Batasan Secara Sederhana

Ilustrasi./copyright Fimela/Adrian Putra

Saat menetapkan batasan, penting untuk tidak terlalu rumit atau bertele-tele. Sebaiknya, sampaikan batasan dengan cara yang sederhana dan jelas, sehingga tidak ada ruang untuk salah paham. Batasan yang efektif adalah yang bisa dimengerti dan diterima oleh kedua belah pihak.

Misalnya, jika kamu merasa tidak nyaman dengan pasangan yang selalu memeriksa ponselmu, kamu bisa mengatakan, "Aku butuh ruang privasi, dan aku merasa tidak nyaman jika kamu memeriksa ponselku tanpa izin." Tegas tapi tetap dengan nada yang lembut dan penuh kasih sayang, batasan ini akan lebih mudah diterima oleh pasangan.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Beri dan Terima Respek

Ilustrasi pasangan/copyright fimela/adrian putra

Dalam menetapkan batasan, sangat penting untuk tidak hanya memikirkan dirimu sendiri, tetapi juga pasanganmu. Respek adalah fondasi dari setiap batasan yang sehat. Ini berarti kita harus mendengarkan dengan seksama saat pasangan menetapkan batasan mereka, dan menghormati keputusan tersebut, sama seperti kita mengharapkan pasangan menghormati batasan kita.

Misalnya, jika pasanganmu meminta waktu untuk melakukan hobinya tanpa kamu, jangan merasa ditolak atau tidak penting. Beri dia ruang untuk menikmati aktivitas yang membuatnya senang, dan kamu pun akan mendapatkan hal yang sama ketika membutuhkannya. Hubungan yang sehat adalah tentang saling menghormati batasan satu sama lain.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Jangan Takut untuk Berkata Tidak

Kontak mata yang intens adalah tanda jika ia pun menyukaimu/copyright Fimela

Dalam hubungan, sering kali kita merasa wajib mengatakan "iya" untuk menyenangkan pasangan atau teman, meskipun hal tersebut melanggar batasan pribadi kita. Padahal, berkata "tidak" ketika sesuatu bertentangan dengan prinsip atau kenyamananmu adalah hak yang harus dihormati.

Misalnya, jika pasangan memintamu untuk menemani pergi ke suatu acara yang membuatmu merasa tidak nyaman, jangan ragu untuk menolak secara baik-baik. Katakan, "Aku menghargai ajakanmu, tapi aku merasa tidak nyaman dengan acara tersebut. Mungkin lain kali kita bisa melakukan hal lain bersama." Berani berkata "tidak" bukan berarti tidak peduli, melainkan menunjukkan bahwa kamu menghormati dirimu sendiri dan batasan yang kamu tetapkan.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Tetapkan Batasan Emosional yang Sehat

Ilustrasi pasangan/copyright fimela/adrian putra

Batasan emosional adalah salah satu aspek penting dalam menjaga hubungan yang harmonis. Ini berarti kamu harus menjaga keseimbangan antara memberikan dukungan emosional dan menjaga kesehatan emosionalmu sendiri. Jangan biarkan dirimu terbebani oleh emosi negatif pasangan atau teman.

Misalnya, jika pasanganmu sedang mengalami masalah dan selalu melampiaskannya padamu dengan marah-marah atau mengeluh, penting untuk menetapkan batasan. Katakan bahwa kamu peduli dan ingin membantunya, tapi kamu juga butuh waktu untuk menjaga kesehatan emosionalmu. "Aku ingin membantu kamu, tapi aku juga butuh waktu untuk merawat emosiku sendiri. Kita bisa bicara lagi setelah aku merasa lebih tenang."

 

 

8 dari 8 halaman

7. Evaluasi Batasan Secara Berkala

Kesetiaan bersama pasangan/copyright fimela/adrian putra

Hubungan selalu berkembang, begitu juga dengan batasan-batasan yang kita tetapkan. Apa yang dulu terasa nyaman, mungkin sekarang perlu disesuaikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengevaluasi batasan secara berkala dan terbuka untuk diskusi jika ada yang perlu diubah.

Misalnya, pada awal hubungan, kamu dan pasangan mungkin setuju untuk sering-sering bertemu. Namun, seiring berjalannya waktu, kamu berdua mungkin membutuhkan lebih banyak waktu pribadi untuk fokus pada karier atau kegiatan lainnya. Jangan takut untuk membuka diskusi kembali mengenai batasan ini, agar hubungan tetap harmonis dan saling menghormati perubahan.

Menentukan batasan dalam hubungan bukan berarti menciptakan jarak atau mengurangi kasih sayang, melainkan memberikan ruang yang sehat bagi kedua pihak untuk tumbuh, saling menghormati, dan menjaga keharmonisan. Dengan mengenali nilai-nilai pribadi, berkomunikasi dengan jujur, dan menghormati batasan satu sama lain, hubungan akan semakin kuat dan langgeng.

Sahabat Fimela, pahamilah bahwa batasan adalah tanda kasih sayang terhadap diri sendiri dan pasangan. Dengan menetapkan batasan yang jelas dan saling menghormati, kamu dan pasangan bisa menikmati hubungan yang lebih bahagia, sehat, dan harmonis.

Jangan pernah merasa bersalah untuk menjaga dirimu sendiri, karena hubungan yang baik adalah tentang keseimbangan antara memberi dan menerima, serta saling mendukung satu sama lain.