Indonesia Dipercaya UNESCO dan UNICEF Menjadi Tuan Rumah Gateways Studi Visit 2024 Bahas Pendidikan Digital yang Dihadiri 20 Negara

Anisha Saktian Putri diperbarui 11 Sep 2024, 19:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Di masa pandemi, Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) merasakan kekhawatiran terhadap Pendidikan. Hal ini dikarena pasca pandemi banyak negara lebih banyak berpikir untuk membangun Kembali bidang-bidang seperti ekonomi. Padahal, pendidikan menjadi kunci kesuksesan.

Melihat hal ini, PBB pun fokus untuk menggelar sidang yang berfokus pada pendidikan dan teknologi. Agar pendidikan setara antar negara, UNESCO dan UNICEF menggelar Gateways Study Visit 2024.

Setelah Mesir, Indonesia ditunjuk langsung UNESCO dan UNICEF  untuk menjadi tuan rumah Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) pada 1–3 Oktober 2024 di Bali. Konferensi internasional bertajuk “Lebih dari Intervensi Teknologi: Menavigasi Transformasi Pendidikan Indonesia” tersebut direncanakan akan dihadiri oleh delegasi lebih dari 20 negara dan organisasi internasional.

Negara-negara yang akan hadir di antaranya dari benua Asia seperti Jepang, Singapura, hingga Malaysia. Amerika Serikat, Afrika Selatan, dan masih banyak lagi.

Acara ini menjadi kesempatan bagi Indonesia dan negara peserta dalam berbagi pengalaman, mendiskusikan tentang keberhasilan, tantangan, dan keberlanjutan transformasi pendidikan yang dilakukan, terutama dalam payung Merdeka Belajar.

“UNESCO dan UNICEF berbicara langsung bahwa Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah. Hal ini tentu menjadi penyemangat bagi kami karena menunjukkan bahwa transformasi pendidikan yang dilakukan sudah berjalan di arah yang tepat. Kami harap, kompleksitas dan skala transformasi pendidikan yang dilakukan Indonesia dapat menjadi pembelajaran dan pemantik aneka gagasan inovatif dalam pelaksanaan GSVI nanti untuk memperkuat upaya peningkatan kualitas pendidikan yang berfokus pada murid,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril, saat ditemui di Gedung Kemendikbudristek Jakarta. (11/9).

Iwan menambahkan, Gateways merupakan inisiatif global yang dijalankan UNESCO dan UNICEF bagi negara-negara untuk membangun dan meningkatkan platform pembelajaran digital bagi publik. Kerja sama lintas batas ini bertujuan memastikan agar semua murid, aktor pendidikan, dan keluarga memiliki akses ke platform dan konten pendidikan digital yang berkualitas.

“Saya percaya, pendidikan mengubah bangsa. Sebagai penghubung informasi dan aksi terkait program transformasi pendidikan di Indonesia, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) melihat perkembangan dan inovasi yang berjalan sudah sesuai dengan apa yang menjadi harapan UNESCO. Peran kita di panggung global juga diejawantahkan lewat terpilihnya Indonesia sebagai salah satu anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2023–2027, mewakili wilayah Asia Pasifik,” kata Ketua Harian KNIU Itje Chodidjah.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Beragam sub acara

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril. dok. Kemendikbudristek

Dalam GSVI nanti, terdapat beragam sub-acara termasuk sesi tingkat menteri, pendalaman strategi inovasi dan teknologi pendidikan Indonesia, lokakarya dan diskusi.

Tersedia juga ragam kegiatan yang bertujuan membuka wawasan peserta delegasi terkait tantangan, capaian, dan keberlanjutan penerapan transformasi pendidikan di Indonesia.

Serta, penampilan seni dari pelajar dan pelaku budaya untuk menunjukkan keberagaman Indonesia.

“Kita sebagai bangsa Indonesia harus merasa bangga diminta UNESCO dan UNICEF untuk menyelenggarakan Gateways Study Visit karena ini merupakan salah satu dari berbagai bentuk pengakuan global bahwa transformasi pendidikan kita sudah berada di jalan dan arah yang tepat. Sehingga, sangat penting upaya peningkatan kualitas pendidikan tersebut dipastikan keberlanjutannya dengan berlandaskan semangat gotong royong bangsa Indonesia,” kata Iwan.