Fimela.com, Jakarta Kamu sering merasa tidak layak bersama pasanganmu? Sering dipersalahkan atas usahamu yang menurut dia kurang? Atau pasanganmu beribu kali mengungkit kesalahanmu di masalahmu? Hati-hati, itu bisa saja peringatan kamu terjebak guilt tripping.
Guilt Tripping adalah strategi manipulatif ketika seseorang mencoba membuat orang lain merasa bersalah berlebih untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Waspadai bahwa guilt tripping adalah bentuk manipulasi dan pelecehan psikologis yang diciptakan pelaku secara hati-hati. Guilt tripping cenderung terjadi ketika pelaku memahami betul karakteristik korban dan menjadikannya senjata untuk mencapai tujuannya.
Pada kasus yang parah, guilt tripping dapat menjadi salah satu jenis intimidasi. Sifatnya yang tidak mudah dikenali, membuat guilt tripping kadang sulit untuk diidentifikasi oleh sang korban. Mereka akan terlambat menyadarinya saat mental sudah terlanjur terpuruk. Sifat itupun juga membuat sebagian orang tidak secara sadar telah melakukan guilt tripping.
Untuk menepis guilt tripping terjadi pada diri kita, simak empat cara berikut ini
What's On Fimela
powered by
Kelola Kepercayaan Dirimu Dengan Baik
Mengutip dari betterhelp.com, orang yang rentan menghadapi rasa bersalah adalah mereka yang menderita perasaan rendah diri dan kesulitan mengatakan “tidak”. Mereka kerap kali meragukan diri mereka sendiri dan mengabaikan intuisinya ketika perilaku tidak sehat sedang merundungnya. Jika kamu sudah merasakan firasat bahwa sesuatu yang tidak benar sedang menyelimutimu, maka jangan menyangkal itu dan galilah segala kemungkinan yang terjadi. Petakan masalah yang ada dan cari jalan keluarnya. Sahabat Fimela dapat mencoba untuk mengembangkan lingkungan yang lebih positif untuk mencari jawaban. Belajar untuk menetapkan batasan dan merawat kesehatan mental kamu setiap hari. Serta jangan ragu untuk menolak dan mengatakan “tidak” pada apapun yang merugikanmu.
Perjuangakan Dirimu Sendiri
Jika kamu didorong untuk merasa bersalah atas sesuatu yang kamu yakini tidak dilakukan, maka perjuangakan itu. Bela dirimu sendiri dan beri tahu orang tersebut bahwa apa yang mereka lakukan tidaklah benar. Ingatlah bahwa dirimu sendiri sangatlah berharga dan tidak seharusnya menerima rasa bersalah itu. Katakan “tidak” dengan tegas jika mereka membuat permintaan yang terasa salah. Apabila mereka bersikeras, tinggalkan situasi itu jika memungkinkan. Tinggalkan segala bentuk yang bisa merusak mentalmu karena dirimu sendiri lebih berharga dari apapun.
Tetapkan Batasan
Guilt Tripping adalah manipulasi yang efeknya lama kelamaan menggerogoti korban. Segera ambil tindakan jika kamu sudah merasa sadar telah terjurumus di dalamnya. Akhiri kontak dengan pelaku. Jika suatu hubungan terasa tidak sehat, berat sebelah, atau memanipulasi, hal itu akan merugikan kesehatan mental dan fisik. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat dianggap sebagai bentuk pelecehan emosional. Jika kamu yakin telah menjadi sasaran guilt tripping dan kesulitan keluar dari situasi itu, segera lakukan konsultasi dengan psikolog.
Lakukan Konseling
Apabila situasi terlanjur memburuk dan kamu kesulitan keluar dari lingkaran setan itu, maka jalan terbaik adalah melakukan konseling. Orang dapat menemukan jalan mereka menuju terapi konseling melalui sejumlah cara. Kamu dapat berbicara dengan dokter atau psikolog tentang kesehatan mental yang dialami. Sahabat Fimela juga dapat meluruhkan segala cerita yang terpendam kepada sang ahli untuk menemukan solusi terbaik bersama.
Demikian cara untuk mencegah dan mengatasi guilt tripping yang menyesatkan kita. Ingatlah bahwa diri sendiri lebih berarti dibandingkan apapun di dunia ini, stay positive Sahabat Fimela!