5 Pertolongan Pertama saat Mengalami Luka Bakar

Anastasia Trifena diperbarui 19 Sep 2024, 07:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Luka bakar merupakan salah satu jenis cedera yang bisa terjadi dalam berbagai situasi sehari-hari. Tak bisa diduga, musibah ini dapat terjadi kapan saja. Mulai dari kecelakaan kecil saat memasak, terkena tumpahan cairan panas, hingga kontak dengan permukaan atau benda yang panas. Meski sering kali dianggap sepele, luka bakar memerlukan penanganan yang cepat dan tepat untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada kulit. Karena itu, penting bagi Sahabat Fimela untuk mengetahui apa yang harus dilakukan segera setelah luka bakar terjadi.

Pertolongan pertama yang benar bisa membuat perbedaan besar dalam proses penyembuhan. Jika penanganannya tepat, luka bakar dapat pulih dengan cepat tanpa menimbulkan komplikasi yang lebih serius. Namun, jika salah langkah, dampaknya bisa memperburuk keadaan dan memperlambat pemulihan. Karenanya, mari pahami apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan saat mengalami luka bakar.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Dinginkan Area yang Terbakar

Bilas area luka dengan air mengalir. (Copyright freepik.com/shayne_ch13)

Langkah pertama yang harus dilakukan ketika mengalami luka bakar adalah segera mendinginkan area yang terkena. Cara paling efektif adalah dengan mengalirkan air pada luka selama sekitar 10 hingga 20 menit. Aliran air membantu menurunkan suhu pada kulit yang terbakar dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada jaringan. Jangan sekali-kali menggunakan es batu maupun air es, karena suhu yang terlalu dingin justru bisa merusak kulit dan jaringan di bawahnya.

Setelah area yang terbakar didinginkan, hindari menggosok atau menekan luka. Langkah ini sangat penting untuk memastikan tidak ada lapisan kulit yang rusak lebih parah. Menurut penelitian yang dilakuksn National Health Service (NHS), mendinginkan luka bakar dengan air mengalir dalam jangka waktu yang disarankan terbukti dapat mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan.

3 dari 6 halaman

2. Lindungi Luka dengan Perban/Kain Bersih

Tutup luka dengan perban/kain bersih. (Copyright freepik.com/author/freepik)

Setelah luka bakar didinginkan, langkah berikutnya adalah menutupi luka dengan kain bersih atau perban steril. Tujuannya adalah untuk melindungi luka dari kontaminasi bakteri dan mencegah infeksi. Gunakan kain yang lembut dan tidak berbulu agar tidak menempel pada luka bakar. Hindari penggunaan kapas atau bahan yang bisa meninggalkan serat pada luka.

Perban yang menutupi luka juga berfungsi menjaga kelembapan area luka, yang penting untuk mempercepat proses regenerasi kulit. Sebaiknya, pastikan kain atau perban tidak terlalu ketat agar sirkulasi darah tetap lancar. Menjaga luka bakar dalam lingkungan yang lembap dapat mempercepat regenerasi kulit dan mengurangi risiko cedera lanjutan.

4 dari 6 halaman

3. Hindari Penggunaan Bahan-Bahan yang Tidak Tepat

Bahan-bahan yang tidak tepat dapat memperburuk luka. (Copyright freepik.com/author/freepik)

Banyak orang menggunakan bahan rumahan seperti pasta gigi, mentega, atau minyak untuk mengatasi luka bakar. Namun, langkah ini sangat tidak dianjurkan. Bahan-bahan tersebut tidak hanya tidak efektif, tetapi juga bisa memperburuk kondisi luka bakar. Pasta gigi, misalnya, mengandung bahan kimia yang bisa mengiritasi kulit yang sudah rusak, sementara mentega atau minyak dapat memperlambat proses penyembuhan dengan menjebak panas di dalam kulit.

Jika ingin menggunakan krim atau salep, pilihlah yang direkomendasikan oleh tenaga medis, seperti salep antibiotik atau krim khusus luka bakar. Jika tidak yakin, lebih baik hindari penggunaan "obat rumahan" sampai berkonsultasi dengan dokter.

5 dari 6 halaman

4. Hindari Memecahkan Lepuhan pada Kulit

Hindari memecahkan lepuhan pada luka. (Copyright freepik.com/author/freepik)

Lepuhan sering kali muncul setelah mengalami luka bakar. Meskipun mungkin terasa gatal dan Sahabat Fimela tertarik untuk memecahkannya, hindari melakukan hal ini. Lepuhan berfungsi sebagai pelindung alami kulit dari infeksi dengan menjaga agar area yang terkena luka tetap steril. Ketika lepuhan pecah, area kulit yang terbuka menjadi lebih rentan terhadap bakteri dan dapat memperlambat proses penyembuhan.

Jika lepuhan terasa sangat besar atau menyakitkan, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut. Dokter mungkin akan mengevaluasi apakah lepuhan tersebut perlu ditangani secara medis, misalnya dengan mengeluarkan cairan dalam kondisi steril.

6 dari 6 halaman

5. Konsultasikan dengan Dokter Jika Luka Semakin Parah

Periksa kondisi luka bakar secara rutin. (Copyright freepik.com/wayhomestudio)

Tidak semua luka bakar dapat diatasi hanya dengan pertolongan pertama. Jika luka bakar meliputi area yang luas, terlihat sangat dalam, atau terjadi di area sensitif seperti wajah, tangan, atau area intim, segeralah cari bantuan medis. Luka bakar yang parah memerlukan perawatan lebih lanjut, termasuk pengobatan untuk mencegah infeksi dan perawatan untuk meminimalkan jaringan parut.

Selain itu, jika luka bakar disertai dengan gejala lain seperti demam, pusing, atau mual, bisa menjadi tanda adanya infeksi atau kondisi yang lebih serius. Jangan menunda untuk mendapatkan bantuan medis agar kondisi tidak memburuk.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, Sahabat Fimela bisa memberikan pertolongan pertama yang tepat saat menghadapi luka bakar. Mengetahui penanganan yang benar dapat membantu mencegah luka bakar menjadi lebih serius dan mempercepat proses penyembuhan.