Mitos atau Fakta, Kecerdasan Anak Diturunkan dari Orangtua?

Arawinda Dea Alisia diperbarui 15 Sep 2024, 15:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Para Mom pasti sering mendengar stigma kecerdasan anak diturunkan dari orangtua. Dikatakan bahwa kecerdasan datang dari faktor genetika. Topik ini selalu menarik dan seringkali menjadi perdebatan banyak orang. Bahkan banyak yang menuding anak yang gagal akibat orangtua yang tidak cerdas. Kerap kali sosok ibu menjadi sasaran untuk dipersalahkan.

Pemahaman yang terlanjur meluas ke masyarakat ini memang perlu untuk diluruskan. Apakah benar kecerdasan anak datang hanya dari faktor genetika saja? Mari kita eksplorasi bersama

2 dari 7 halaman

Jadi, Mitos Atau Fakta Kecerdasan Anak Hanya dari Genetika?

Kecerdasan anak dipengaruhi oleh lingkungan bermain | copyright freepik

Ya, jawabannya adalah mitos. Mengutip ucapan dr. Ria Yoanita, Sp.A, seorang dokter spesialis anak melalui podcast #momscorner, anak dapat mencapai kognitif yang sempurna dipengaruhi oleh dua hal. 20% berasal dari genetika dan 80% dari lingkungan. Lingkunganlah yang akan membentuk imunitas sang buah hati. Hal ini jelas membantah anggapan bahwa kecerdasan anak hanya dari genetika saja. Padahal nyatanya, lingkungan menjadi faktor yang jauh lebih besar dalam menentukan kecerdasan kognitif anak. 

Kecerdasan anak dipengaruhi oleh imunitas anak. Imunitas yang baik akan melahirkan anak yang sehat. Ketika kondisi anak sehat, si kecil akan lebih mudah dalam menerima informasi dan stimulus yang diberikan sang ibu. Dengan begitu motorik akan berjalan dengan baik dan pengalaman baru akan lebih banyak ia dapatkan. Pengalaman baru tersebut akan seiring dengan peningkatan kemampuan kognitif dan pencapaian milestonenya. 

3 dari 7 halaman

Mengapa Imunitas Menjadi Penting Untuk Kecerdasan Anak?

Anak dengan imunitas rendah rentan sakit | copyright freepik

Imunitas adalah daya tahan tubuh dalam memerangi infeksi, penyakit, dan virus yang datang menyerang tubuh. Sistem imun adalah jaringan kompleks yang terdiri atas sel-sel yang berfungsi untuk mengenali, melawan, dan menghilangkan patogen. Ketika imunitas si kecil melemah, anak akan menjadi gampang sakit. Akibatnya, gerak tubuh si kecil terbatas dan itu akan menghambat pertumbuhannya. Waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk melatih saraf motoriknya, justru digunakan untuk berbaring karena sakit. Gerak yang terbatas dan nafsu makan menurun akan mengakibatkan berat badan turun dan tidak terkontrol. Hal tersebut memicu anak gagal tumbuh. Apabila terjadi pada 1000 hari pertama, maka akan terjadi stunting dan kemampuan kognitif menurun. Efeknya, IQ anak akan menjadi rendah di masa depan. 

4 dari 7 halaman

1. Nutrisi

Ilustrasi nutrisi yang baik untuk imunitas anak | copyright freepik

70% hingga 90% sistem imun berada di saluran cerna. Di dalam saluran cerna terdapat dua jenis bakteri, yaitu 80% bakteri baik dan 20% bakteri jahat. Porsi keduanya harus seimbang untuk mencapai imunitas yang baik. Sama halnya dengan manusia. Bakteri atau sel tersebut memerlukan asupan nutrisi yang cukup agar dapat melakukan fungsinya dengan baik. 

Bakteri baik atau probiotik membutuhkan makanan berupa FOS dan GOS yang sering moms temui pada kandungan susu formula. Untuk yang lebih organik, moms dapat menggunakan kacang-kacangan, apel, buah pir, dan yogurt rendah gula sebagai makanan si kecil. 

6 dari 7 halaman

2. Imunisasi

Ilustrasi anak yang mendapatkan imunisasi | copyright freepik

Sebagai orangtua yang cerdas, moms perlu mengetahui imunisasi adalah hak anak paling dasar yang wajib dipenuhi. dr. Ria menyebut imunisasi adalah ikhtiar untuk menyehatkan anak. Melalui imunisasi, si kecil akan diberi bekal untuk memerangi jenis-jenis penyakit yang rawan penularannya. Beberapa contoh imunisasi yang wajib adalah polio, hepatitis B, dan BCG. Moms dapat berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan terdekat. 

7 dari 7 halaman

3. Stimulasi

Ilustrasi simulasi pada anak yang baik dilakukan | copyright freepik  

Menstimulasi anak adalah proses memberikan berbagai rangsangan yang mendukung perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial mereka. Stimulasi yang tepat dapat membantu anak mencapai potensi maksimal mereka dan mendukung tumbuh kembang yang sehat. Proses ini melibatkan berbagai aktivitas yang dirancang untuk merangsang keterampilan dan kemampuan anak dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan stimulasi yang baik, milestone anak akan tercapai. Anak akan tumbuh menjadi sosok yang cerdas di masa depan. 

 

Demikian eksplorasi untuk menjawab apakah mitos atau fakta kecerdasan anak diturunkan oleh orangtua. Nyatanya, bukan genetika penentunya, namun lingkungan adalah faktor terbesar kecerdasan anak. orangtua yang cerdas akan mendorong anaknya tumbuh dengan perawatan terbaik. Imunitas yang baik akan mendorong anak mengeksplorasi dunianya untuk mencapai milestone. Ingat ya moms, apa yang kita lakukan sekarang akan berdampak bagi anak beberapa tahun ke depan.