Fimela.com, Jakarta Penyakit jantung, sudah sangat dikenal dikalangan masyarakat dengan sebutan “Silent Killer”. Sebutan ini tentunya memiliki dasar yang kuat, karena serangan jantung sering kali terjadi tanpa adanya gejala apapun dan merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Fakta ini menegaskan betapa pentingnya pemeriksaan dini untuk mengetahui potensi terjadinya serangan, kelainan atau gangguan jantung. Konsultasikan kondisi jantung segera periksa kondisi jantung jika mengalami gejala seperti:
1. Nyeri Dada: Rasa nyeri atau tekanan di dada, terutama yang terjadi saat aktivitas fisik atau stres, bisa menjadi tanda penyakit jantung koroner.
2. Sesak Napas: Kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas atau saat berbaring, dapat mengindikasikan masalah pada jantung, seperti gagal jantung.
3. Detak Jantung Tidak Teratur: Detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan (palpitasi) bisa menandakan adanya gangguan irama jantung (aritmia).
4. Kelelahan yang Berlebihan: Rasa lelah yang luar biasa tanpa sebab yang jelas, terutama setelah aktivitas ringan, bisa menjadi tanda bahwa jantung tidak memompa darah secara efektif.
5. Pembengkakan di Kaki, Pergelangan Kaki, atau Perut: Retensi cairan yang menyebabkan pembengkakan di bagian tubuh ini bisa menjadi tanda gagal jantung.
6. Pingsan atau Pusing: Pingsan atau merasa sangat pusing tanpa sebab jelas bisa mengindikasikan adanya gangguan sirkulasi darah ke otak akibat masalah jantung.
7. Berkeringat Berlebihan: Keringat dingin yang muncul tiba-tiba, terutama saat tidak sedang beraktivitas fisik, bisa menjadi tanda serangan jantung.
8. Nyeri yang Menyebar ke Lengan, Leher, atau Rahang: Nyeri yang menjalar dari dada ke lengan, leher, atau rahang bisa menjadi tanda peringatan serangan jantung.
9. Riwayat Penyakit Jantung dalam Keluarga: Jika memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit jantung, penting untuk memeriksakan kesehatan jantung secara rutin meski belum ada gejala.
10. Mempunyai Faktor Risiko Kardiovaskular: Seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, kolesterol tinggi, obesitas dan merokok.
What's On Fimela
powered by
Skrining dan Diagnosis Penyakit Jantung Koroner
Skrining dan diagnosis penyakit jantung koroner dapat dipastikan melalui dua cara, yaitu CT Scan Cardiac dan Kateterisasi Jantung. Kedua metode ini memiliki peran krusial, namun diaplikasikan dalam situasi yang berbeda.
dr. Yudistira Panji Santosa, Sp.PD-KKV, (M.Kes), Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Kardiovaskular (Intervensi) di Bethsaida Hospital, memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kedua prosedur ini. Scan Jantung adalah pemeriksaan non-invasif yang menggunakan teknologi tomografi terkomputerisasi untuk menghasilkan gambar 4D dari jantung dan pembuluh darah.
dr. Yudistira mengungkapkan Bethsaida Hospital telah dilengkapi dengan CT Scan 512 Slice berbasis AI (Artificial Intellegence) yang memungkinkan pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat (teknologi One Heartbeat Scan), serta menghasilkan gambar pencitraan jantung dengan resolusi tinggi, namun dengan tingkat radiasi yang minim. Pemeriksaan ini memberikan gambaran yang detail tanpa perlu memasukkan alat ke dalam tubuh.
CT Scan Jantung sering digunakan untuk mendeteksi penyempitan arteri koroner dan menilai kesehatan jantung secara keseluruhan. Dalam dunia medis yang terus berkembang, teknologi canggih memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas diagnosis dan perawatan.
Salah satu inovasi terbaru Bethsaida Hospital dalam bidang pencitraan medis adalah teknologi CT Scan Revolution Apex Elite 512 Slice yang menawarkan berbagai kelebihan dan manfaat yang sangat menguntungkan, terutama dalam pemeriksaan jantung.
"CT Scan Jantung adalah pilihan yang sangat baik untuk pasien yang membutuhkan evaluasi jantung secara cepat dan tidak invasif. Dengan teknologi ini, kami dapat mendeteksi masalah jantung lebih awal dan menentukan langkah penanganan yang tepat," tambah dr. Yudistira.
Kateterisasi jantung
Sementara itu, kateterisasi jantung adalah prosedur invasif yang dilakukan dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah menuju jantung. Prosedur ini memberikan gambaran langsung tentang kondisi pembuluh darah koroner dan dapat digunakan untuk mengukur tekanan di dalam bilik jantung.
Selain itu, kateterisasi juga memungkinkan dokter untuk melakukan tindakan intervensi seperti pemasangan stent jika ditemukan sumbatan.
Prosedur kateterisasi jantung di Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital dilakukan dengan dukungan alat medis terkini, yaitu Cath Lab Allia IGS 520 with Autoright yang memiliki sistem canggih untuk prosedur intervensi di berbagai bidang medis. Fitur AutoRight™ memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan kualitas gambar secara otomatis dan mengurangi paparan radiasi bagi pasien, sehingga aman untuk pasien dengan segala jenis kondisi.
"Kateterisasi jantung memberikan informasi langsung dari dalam pembuluh darah dan jantung, yang memungkinkan kita untuk melakukan tindakan kuratif segera jika diperlukan," jelas dr. Yudistira Panji Santosa.
Menurut dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital, pilihan antara kateterisasi jantung dan CT Scan jantung sangat bergantung pada kondisi pasien dan tujuan pemeriksaan.
“Kami selalu memastikan bahwa setiap pasien menerima pendekatan yang paling sesuai dengan kondisi medisnya. Di Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital, kami berkomitmen untuk menyediakan teknologi terkini dalam bidang pemeriksaan dan penanganan jantung, serta memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pasien." ungkap dr. Pitono.