Fakta Tentang Baby Blues dan Gejalanya pada Ibu Setelah Melahirkan

Mimi Rohmitriasih diperbarui 05 Sep 2024, 13:36 WIB

Fimela.com, Jakarta Setelah melahirkan, banyak ibu mengalami berbagai perubahan fisik dan emosional yang signifikan. Salah satu kondisi yang sering terjadi adalah baby blues. Perlu diketahui, risiko ini mempengaruhi sekitar 70-80% ibu baru. Baby blues sendiri merupakan kondisi sementara yang biasanya muncul beberapa hari setelah melahirkan dan bisa berlangsung hingga dua minggu. Meski umum terjadi, penting bagi ibu dan keluarga untuk mengenali gejala-gejalanya agar dapat memberikan dukungan yang tepat.

Baby blue yang terlalu parah, ini bisa berakibat fatal bagi mental ibu. Dikhawatirkan, ini bisa berdampak buruk pada buah hati yang baru dilahirkannya. Mengenai baby blues, ada sekian fakta yang penting untuk kita mengerti Sahabat Fimela. Simak yang di bawah ini ya. 

 

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Penyebab Baby Blues

ilustrasi ibu menyusui/shutterstock

Baby blues disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor. Faktor tersebut di antaranya sebagai berikut. 

  • Perubahan Hormon: Setelah melahirkan, kadar hormon estrogen dan progesteron menurun drastis. Tentunya ini dapat mempengaruhi suasana hati.
  • Kelelahan Fisik: Proses persalinan yang melelahkan dan kurangnya waktu istirahat setelah melahirkan, dapat menyebabkan kelelahan fisik yang berpengaruh pada kondisi emosional.
  • Stres Psikologis: Tanggung jawab baru sebagai orang tua, perubahan rutinitas, dan kekhawatiran tentang kemampuan merawat bayi dapat menambah stres psikologis yang memperparah risiko ini. 

 

3 dari 5 halaman

Gejala Baby Blues

Ilustrasi baby blues syndrome. (Photo Copyright by Freepik)

Gejala baby blues bervariasi pada setiap ibu, namun beberapa tanda umum meliputi hal-hal sebagai berikut ini.

  • Perubahan Mood: Ibu yang mengalami risiko ini mungkin merasa sangat bahagia satu saat, lalu tiba-tiba merasa sedih atau menangis tanpa alasan yang jelas.
  • Kecemasan: Perasaan cemas berlebihan tentang kemampuan merawat bayi atau kekhawatiran tentang kesehatan bayi. Ini umum dirasakan oleh ibu yang baru saja melahirkan dan baru pertama memiliki buah hati. 
  • Iritabilitas: Mudah marah atau merasa frustrasi tanpa alasan yang jelas.
  • Kelelahan: Ibu merasa sangat lelah atau tidak bertenaga meskipun mendapatkan cukup tidur.
  • Kesulitan Tidur: Baby blues ditandai dengan masalah tidur, baik itu sulit tidur atau sering terbangun di malam hari.
  • Konsentrasi yang Buruk: Kesulitan untuk fokus atau membuat keputusan sederhana juga erat kaitannya dengan gejala baby blues. 

 

4 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Baby Blues

Ilustrasi baby blues. (Photo Copyright by Freepik)

Mengatasi baby blues memerlukan dukungan dari diri sendiri dan lingkungan sekitar. Beberapa cara yang dapat membantu untuk menurunkan dan mengatasi risiko ini antara lain sebagai berikut.

  • Istirahat yang Cukup: Meskipun sulit, cobalah untuk tidur saat bayi tidur untuk mengurangi kelelahan.
  • Carilah Dukungan Emosional: Berbagi perasaan dengan pasangan, keluarga, atau teman dekat dapat memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan.
  • Carilah Bantuan dari Profesional: Jika merasa overwhelmed, jangan ragu untuk mencari bantuan dari konselor atau psikolog.
  • Lakukan Aktivitas yang Bersifat Relaksasi: Melakukan aktivitas yang menenangkan seperti berjalan-jalan, meditasi, atau mendengarkan musik dapat membantu mengurangi stres.
  • Pastikan Tubuh Ternutrisi dan terhidrasi: Mengonsumsi makanan sehat dan cukup minum air dapat membantu menjaga energi dan kesehatan fisik.

 

 

5 dari 5 halaman

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Ilustrasi baby blues syndrome. (Photo Copyright by Freepik)

Jika gejala baby blues berlangsung lebih dari dua minggu atau semakin parah, mungkin ibu mengalami depresi pascapersalinan (postpartum depression). Kondisi ini lebih serius dan memerlukan penanganan medis. Tanda-tanda depresi pascapersalinan meliputi perasaan putus asa, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai, atau pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi Dengan pemahaman yang baik tentang gejala dan cara mengatasi baby blues, diharapkan ibu baru dapat lebih siap menghadapi tantangan emosional setelah melahirkan. Dukungan dari pasangan, keluarga, dan teman sangat penting untuk membantu ibu melewati masa transisi ini dengan lebih baik. Semoga informasi ini bermanfaat.