7 Kalimat yang Membuat Orang Menjauhimu karena Tidak Nyaman

Endah Wijayanti diperbarui 04 Sep 2024, 17:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Komunikasi yang baik adalah kunci dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, baik itu dalam lingkungan kerja, pertemanan, maupun keluarga. Namun, ada kalanya kita tanpa sadar mengucapkan kalimat-kalimat yang membuat orang lain merasa tidak nyaman dan akhirnya menjauh. Kalimat-kalimat ini sering kali menunjukkan kurangnya empati dan sikap egois, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan yang telah dibangun.

Berikut adalah tujuh kalimat yang perlu dihindari agar tidak membuat orang menjauh karena merasa tidak nyaman. Simak selengkapnya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

1. Kamu terlalu berlebihan, itu bukan masalah besar.

Ilustrasi pasangan/copyright fimela/adrian putra

Kalimat ini sering kali diucapkan ketika seseorang sedang berbagi tentang masalah atau perasaan yang sedang dialaminya. Dengan mengatakan bahwa orang lain "terlalu berlebihan," kita secara tidak langsung meremehkan perasaan mereka. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam merespons situasi, dan apa yang mungkin terlihat sepele bagi kita, bisa menjadi masalah besar bagi orang lain. Ketika kita tidak menghargai perasaan mereka, kita menunjukkan kurangnya empati. Hal ini dapat membuat orang tersebut merasa diabaikan dan akhirnya menjauh karena merasa tidak dihargai.

Daripada mengatakan bahwa mereka berlebihan, lebih baik katakan, "Aku bisa memahami mengapa kamu merasa seperti itu. Bagaimana aku bisa membantumu?" Dengan demikian, kita menunjukkan dukungan dan pengertian.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Aku sudah bilang dari awal, kamu yang nggak mau dengar.

pasangan yang sedang marah/copyright fimela/adrian putra

Kalimat ini biasanya diucapkan dalam konteks "aku benar, kamu salah," dan berpotensi menyakiti perasaan orang lain. Menekankan kesalahan orang lain setelah kejadian yang tidak mengenakkan terjadi adalah bentuk perilaku egois yang tidak membangun. Ini hanya akan memperburuk keadaan dan membuat orang lain merasa disalahkan serta tidak didukung.

Alih-alih menyoroti kesalahan mereka, lebih baik katakan, "Kita bisa belajar dari situasi ini bersama-sama. Apa yang bisa kita lakukan berbeda di lain waktu?" Dengan cara ini, kita membangun suasana yang mendukung dan lebih kolaboratif.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Aku sih nggak pernah ngalamin hal kayak gitu.

Menyikapi keadaan./Copyright freepik.com/author/freepik

Kalimat ini terlihat sepele, namun memiliki dampak yang signifikan dalam merusak hubungan. Saat seseorang menceritakan pengalamannya yang sulit atau traumatis, merespons dengan membandingkan bahwa kita tidak pernah mengalami hal serupa menunjukkan ketidakpekaan. Ini dapat membuat mereka merasa tidak dimengerti dan semakin tertutup.

Sebagai gantinya, kita bisa mengatakan, "Aku belum pernah mengalami hal seperti itu, tapi aku bisa membayangkan betapa sulitnya bagi kamu." Kalimat ini menunjukkan empati dan kesediaan untuk memahami perasaan orang lain meskipun kita tidak pernah berada dalam situasi yang sama.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Itu bukan urusanku.

ilustrasi stres kerja/copyright fimela

Ketika kita mengatakan "itu bukan urusanku," kita mengirimkan pesan bahwa kita tidak peduli dengan apa yang sedang dialami oleh orang lain. Kalimat ini menunjukkan sikap egois dan kurangnya keinginan untuk membantu atau setidaknya mendengarkan masalah orang lain. Akibatnya, orang yang merasa ditolak atau tidak didukung akan cenderung menjauh.

Jika kita merasa tidak dapat membantu, kita bisa mengatakan, "Aku mungkin tidak bisa membantu banyak, tapi aku di sini untuk mendengarkan." Ini menunjukkan bahwa kita peduli dan siap memberikan dukungan emosional, meskipun tidak secara langsung terlibat dalam masalah mereka.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Aku nggak punya waktu untuk ini.

Ilustrasi bekerja/copyright fimela

Kalimat ini sering kali diucapkan ketika seseorang merasa terbebani oleh permintaan atau keluhan orang lain. Meskipun kita mungkin benar-benar sibuk, mengatakan bahwa kita "tidak punya waktu" dengan nada yang kasar bisa membuat orang lain merasa tidak penting dan tidak dihargai. Ini bisa membuat mereka merasa tersingkirkan dan akhirnya menjauh.

Jika waktu memang menjadi kendala, lebih baik katakan, "Aku ingin membantumu, tapi saat ini aku sedang sibuk. Bisakah kita membicarakannya nanti?" Dengan begitu, kita tetap menunjukkan kepedulian tanpa menyinggung perasaan orang lain.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Kenapa kamu nggak bisa seperti orang lain?

Ilustrasi sedih/copyright Fimela

Membandingkan seseorang dengan orang lain adalah salah satu cara tercepat untuk merusak harga diri mereka. Kalimat ini tidak hanya menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap individu, tetapi juga menimbulkan rasa tidak aman dan kurang percaya diri. Perbandingan semacam ini sering kali membuat orang merasa tidak cukup baik dan merasa ditekan untuk menjadi sesuatu yang bukan diri mereka.

Daripada membandingkan, kita bisa fokus pada kekuatan dan kualitas positif mereka dengan mengatakan, "Aku tahu kamu punya kemampuan untuk mengatasi ini. Aku percaya padamu." Ini tidak hanya menunjukkan kepercayaan, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih percaya diri.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Kalau aku jadi kamu, aku pasti nggak akan melakukan itu.

ilustrasi./copyright fimela

Kalimat ini terdengar seperti nasihat, namun sering kali diterima sebagai bentuk kritik yang merendahkan. Ketika kita mengatakan bahwa kita akan melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda, kita secara tidak langsung menilai pilihan atau tindakan orang lain sebagai sesuatu yang kurang tepat. Ini bisa membuat mereka merasa dinilai dan tidak didukung dalam keputusan yang telah mereka buat.

Sebaiknya, kita bisa mengatakan, "Aku mengerti kenapa kamu memilih jalan itu, dan aku mendukung keputusanmu." Dengan cara ini, kita menghormati pilihan mereka dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan.

Kalimat-kalimat di atas mungkin sering kita ucapkan tanpa menyadari dampaknya terhadap orang lain. Dalam hubungan yang sehat, penting untuk selalu menjaga komunikasi yang positif dan empati.

Dengan menghindari kalimat-kalimat yang nirempati dan egois, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan membuat orang lain merasa dihargai serta didukung. Ingatlah bahwa setiap kata yang kita ucapkan memiliki kekuatan untuk membangun atau merusak hubungan. Maka dari itu, mari kita selalu berusaha untuk berkata-kata dengan penuh pengertian, kehangatan, dan keikhlasan.

Dengan menerapkan prinsip ini, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih positif dan hubungan yang lebih harmonis dengan orang-orang di sekitar kita.

Berhati-hatilah dengan apa yang kita ucapkan, karena kata-kata yang positif dan penuh empati akan membuat orang lain merasa lebih nyaman dan diterima. Sebaliknya, kalimat yang menunjukkan kurangnya empati dan bersikap egois hanya akan membuat orang lain menjauh dan merusak hubungan yang telah dibangun dengan susah payah.