Romantis tapi Toxic? Berikut Sikap Cowok Toxic yang Sering Dinilai Romantis

Nadya Aufia diperbarui 10 Sep 2024, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Keinginan orang-orang untuk memiliki pasangan kini semakin bertambah dengan ramainya perbincangan kisah kasih yang romantis. Tren keromantisan sepasang kekasih di media sosial juga kini menjadi hal yang di idam-idamkan. Setiap pasangan akan mengharapkan keromantisannya meski dengan cara yang berbeda. 

Perdebatan dan perbedaan pendapat tentu akan dirasakan oleh setiap pasangan. Seringkali perasaan cinta yang melebihi logika menghadirkan korban toxic relationship. Hubungan toxic yang tetap terjalin tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal interpersonal. 

Akhir-akhir ini banyak wanita yang terjebak oleh keromantisan yang ternyata menjadi toxic tanpa disadari. Melansir dari Healthline dan Medical News Today, Seringkali sikap-sikap toxic ini dinilai romantis dan menyebabkan para korbannya menjadi buta akan cinta. Seperti apa sikap cowok toxic yang seringkali dinilai romantis? Beikut ulasannya.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Sadari sikap toxic cowok yang dinilai romantis

Terjebak oleh keromantisan yang ternyata menjadi toxic tanpa disadari (Foto: Freepik.com)

1. Posesif

Dalam berpasangan, wajar sekali untuk saling menjaga dan saling percaya. Bagi beberapa orang, salah satu cara menyampaikan rasa sayang bisa dengan memberikan rasa ingin melindungi yang tinggi. Perasaan sayang memang meliputi berbagai macam cara. Namun, dalam beberapa kasus, banyak hubungan toxic yang dimulai dengan adanya pengontrolan lebih dari salah satu pasangan sehingga menyebabkan adanya posesifitas.

Banyak wanita merasa pria memiliki kharisma alami untuk memimpin. Sayangnya, saat jatuh cinta, kita seringkali mengabaikan tanda-tanda ketika seseorang terlalu mengatur hidup kita. Kebiasaan mengatur yang berlebihan ini bisa memicu masalah yang lebih serius, bahkan kekerasan, karena orang tersebut merasa perlu selalu melindungi kita.

2. Cemburu

Cemburu seringkali dianggap sebagai bukti cinta yang mendalam. Namun, cemburu yang berlebihan dan tidak berdasar bisa menjadi tanda hubungan yang tidak sehat. Cemburu berlebihan dapat membatasi interaksi sosial, menuntut pasangan untuk membatasi pergaulan dengan teman atau keluarga.

3. Menggunakan Rasa Sayang sebagai Alat Manipulasi

Menggunakan rasa sayang sebagai alat Manipulasi adalah cara yang sering digunakan oleh pelaku toxic dalam hubungan. Dengan menjanjikan cinta dan perhatian sebagai imbalan atas tindakan tertentu, berusaha mengendalikan pasangan dan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ini adalah bentuk manipulasi yang licik, karena pelaku memanfaatkan kebutuhan akan kasih sayang dan penerimaan pada pasangan untuk mencapai tujuan pribadi.

3 dari 3 halaman

Hargai dan cintai diri

Menghargai diri sendiri dan menetapkan batas yang jelas dalam hubungan adalah langkah penting untuk melindungi diri dari perilaku toxic (Foto: Freepik.com)

Sikap cowok yang sering dianggap romantis ternyata bisa menjadi tanda hubungan yang tidak sehat. Banyak perilaku yang awalnya terlihat manis dan perhatian, seiring berjalannya waktu, bisa berubah menjadi tindakan manipulatif dan mengontrol. Kecemburuan yang berlebihan, posesifitas, dan manipulatif adalah beberapa contoh sikap toxic yang seringkali disamarkan sebagai bentuk kasih sayang. Padahal, perilaku-perilaku ini justru merusak kepercayaan, menghancurkan harga diri, dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat dalam hubungan.

Menghormati, kepercayaan, dan kesetaraan menjadi kunci yang penting untuk memahami bahwa cinta yang sehat itu dapat dibangun dengan baik. Dalam hubungan yang sehat, kedua pasangan memiliki ruang untuk berkembang, mengejar minat masing-masing, dan saling mendukung. Dalam hubungan yang toxic, jangan ragu untuk mencari bantuan. Bicarakan dengan teman, keluarga, atau seorang terapis. 

Kenali tanda-tanda hubungan toxic sejak awal. Belajar untuk menghargai diri sendiri dan menetapkan batas yang jelas dalam hubungan adalah langkah penting untuk melindungi diri dari perilaku toxic. Jangan takut untuk mengatakan tidak jika sesuatu membuatmu merasa tidak nyaman. Dengan meningkatkan kesadaran tentang hubungan yang sehat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung bagi semua orang.

 

Nama Penulis: FIMELA Nadya Aufia

#Unlocking the Limitless