Fimela.com, Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kembali menyelenggarakan seminar edukatif yang kali ini mengangkat topik penting tentang penyakit autoimun pada anak. Acara ini digelar pada Selasa, 3 September 2024, dengan menghadirkan narasumber ahli, Dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K), MARS, seorang Spesialis Anak Subspesialis Alergi Imunologi dari Rumah Sakit Pondok Indah.
What's On Fimela
powered by
Apa Itu Penyakit Autoimun?
Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh, yang seharusnya melindungi tubuh dari patogen seperti virus dan bakteri, justru menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh yang sehat. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pada berbagai bagian tubuh dan mengganggu fungsinya.
Pada anak-anak, penyakit autoimun bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Gejala awal yang sering muncul meliputi kelelahan, demam, serta nyeri otot atau sendi. Namun, gejala spesifik tergantung pada jenis penyakit autoimun yang dialami dan organ yang terkena. Karena dampaknya yang signifikan terhadap kualitas hidup, penting untuk melakukan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Jenis Penyakit Autoimun yang Umum pada Anak
- Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA): Arthritis yang terjadi pada anak-anak dan dapat menyebabkan peradangan pada sendi.
- Systemic Lupus Erythematosus (SLE): Penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh, termasuk kulit, sendi, dan organ dalam.
- Vaskulitis: Kondisi seperti IgA/Henoch Schonlein Purpura yang melibatkan peradangan pada pembuluh darah.
Setiap penyakit autoimun ini memiliki gejala yang beragam dan memerlukan diagnosis serta pengelolaan yang tepat.
Faktor Penyebab Penyakit Autoimun
Penyebab penyakit autoimun melibatkan kombinasi faktor genetik dan lingkungan, di antaranya:
- Genetik: Ada predisposisi genetik yang meningkatkan risiko seseorang mengembangkan penyakit autoimun.
- Interaksi Gen-Lingkungan: Faktor lingkungan seperti paparan zat tertentu dapat memicu penyakit pada individu yang memiliki kerentanan genetik.
- Gender: Beberapa penyakit autoimun lebih umum terjadi pada perempuan, yang mungkin berkaitan dengan faktor hormonal.
- Kondisi Sosial Ekonomi: Keterbatasan akses terhadap perawatan kesehatan dan nutrisi yang baik dapat meningkatkan risiko.
- Diet: Kekurangan vitamin D dan mikronutrien lainnya bisa berkontribusi pada perkembangan penyakit.
- Paparan Lingkungan: Sinar matahari, pestisida, dan merkuri organik dapat berperan dalam memicu penyakit autoimun.
- Infeksi: Beberapa infeksi virus atau bakteri dapat memicu respons autoimun pada individu yang rentan.
Apakah Penyakit Autoimun Bisa Dicegah?
Penyakit autoimun sulit untuk sepenuhnya dicegah karena melibatkan faktor genetik dan lingkungan yang kompleks. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko atau memperlambat perkembangan penyakit, seperti:
- Menghindari paparan yang berbahaya.
- Mengonsumsi makanan bergizi.
- Menjaga keseimbangan bakteri baik dalam tubuh.
- Mengelola stres dengan baik.
- Menerapkan gaya hidup sehat secara keseluruhan.
IDAI saat ini belum memiliki data yang spesifik mengenai jumlah dan demografi penyakit autoimun di Indonesia. Namun, dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit autoimun pada anak, kita bisa lebih waspada dan siap memberikan perhatian serta penanganan yang dibutuhkan. Seminar dari IDAI ini