Fimela.com, Jakarta Seseorang yang dikenal sebagai pribadi yang baik hati, ramah, dan peduli pada orang lain mungkin saja memiliki sisi lain yang tak terduga. Salah satu sisi lain tersebut adalah dirinya yang mudah marah. Fenomena ini sering kali membingungkan baik bagi orang tersebut maupun orang di sekitarnya. Bagaimana bisa seseorang yang sebenarnya baik hati justru mudah tersulut emosinya?
Ada beberapa alasan kenapa orang baik nyatanya juga mudah marah. Berikut adalah beberapa penyebab yang dapat menjelaskan kondisi tersebut.
Stres yang Berlebihan
Stres adalah salah satu penyebab utama mengapa seseorang bisa menjadi mudah marah. Stres kronis, baik dari pekerjaan, masalah pribadi, atau tekanan hidup lainnya, dapat menyebabkan seseorang merasa kewalahan. Akibatnya, mereka mungkin menjadi lebih mudah marah, bahkan terhadap hal-hal kecil yang biasanya tidak akan mengganggu mereka. Meskipun mereka memiliki niat baik, stres dapat memperpendek "sumbu" kesabaran mereka.
Kelelahan Mental dan Fisik
Kelelahan, baik mental maupun fisik, juga dapat memicu kemarahan. Ketika seseorang tidak mendapatkan istirahat yang cukup atau terlalu banyak bekerja, tubuh dan pikiran mereka menjadi kurang mampu menangani stres. Kelelahan membuat seseorang lebih reaktif secara emosional, sehingga mereka lebih mudah marah meski sebenarnya memiliki sifat yang baik hati.
Adanya Ketidakseimbangan Hormon
Ketidakseimbangan hormon, seperti yang terjadi pada perempuan selama menstruasi atau menopause, atau pada pria yang mengalami penurunan testosteron, dapat mempengaruhi suasana hati dan menyebabkan iritabilitas. Hormon memainkan peran penting dalam pengaturan emosi. Ketidakseimbangannya bisa membuat seseorang menjadi lebih mudah marah.
Mengalami Masalah Kesehatan Mental
Gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan bipolar dapat membuat seseorang lebih mudah marah. Ya, meskipun orang ini sebenarnya sangat baik hati dan ramah. Orang dengan kondisi ini mungkin berjuang dengan emosi mereka dan memiliki kesulitan mengontrolnya, meskipun mereka memiliki niat yang baik. Mereka mungkin merasa frustrasi atau cemas, yang kemudian diekspresikan dalam bentuk kemarahan.
Mengalami Tekanan Sosial atau Lingkungan
Tekanan dari lingkungan sosial, seperti tuntutan untuk selalu tampil baik atau perasaan tidak dihargai, bisa menyebabkan seseorang yang baik hati merasa frustrasi dan marah. Kadang-kadang, orang yang baik hati merasa terbebani oleh ekspektasi yang tinggi dari orang lain. Dan ini bisa menyebabkan ledakan emosi ketika mereka merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi tersebut.
Ketidakmampuan Mengungkapkan Perasaan
Beberapa orang mengalami kesulitan mengungkapkan perasaan mereka dengan cara yang sehat. Mereka mungkin menahan emosi seperti sedih atau takut, yang akhirnya berubah menjadi kemarahan. Meskipun mereka memiliki hati yang baik, ketidakmampuan untuk mengekspresikan emosi negatif ini bisa membuat mereka terlihat mudah marah.
Mekanisme Pertahanan Diri
Bagi beberapa orang, marah adalah mekanisme pertahanan diri yang digunakan untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional atau untuk menghindari situasi yang membuat mereka merasa rentan. Meskipun tampak marah, di balik kemarahan tersebut sering kali tersembunyi perasaan takut, cemas, atau sedih yang lebih dalam.
Kemarahan pada seseorang yang dikenal baik hati sering kali merupakan hasil dari faktor-faktor yang tidak terlihat di permukaan. Memahami penyebab ini adalah langkah pertama untuk membantu siapapun mengelola kemarahan dan kembali ke sifat alaminya yang baik hati. Dukungan dari orang-orang terdekat sangatlah dibutuhkan. Jika perlu, bantuan profesional bisa sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah ini.