10 Tips Agar Anak Terhindar dari Risiko Bullying

Mimi Rohmitriasih diperbarui 03 Sep 2024, 08:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Bullying merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional, sosial, dan akademis anak. Sebagai orang tua, guru, atau pengasuh, penting untuk mengambil langkah-langkah proaktif guna membantu anak-anak agar terhindar dari risiko bullying.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu anak-anak merasa lebih aman dan terlindungi dari bullying.

2 dari 11 halaman

Bangun Kepercayaan Diri Anak

Ilustrasi bermain bersama anak/copyright freepik

Anak-anak yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi cenderung lebih sedikit menjadi target bullying. Bantu anak untuk mengenali dan menghargai kelebihan mereka. Dorong mereka untuk terlibat dalam kegiatan yang mereka sukai dan di mana mereka dapat berkembang, seperti olahraga, seni, atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Pujilah usaha dan pencapaian mereka, bukan hanya hasil akhirnya, untuk membangun rasa percaya diri yang kuat.

3 dari 11 halaman

Ajarkan Keterampilan Sosial

Ilustrasi orangtua overprotektif, anak, keluarga, bermain. (Freepik)

Keterampilan sosial yang baik dapat membantu anak-anak membangun hubungan positif dengan teman-teman mereka dan mengurangi risiko menjadi target bullying. Ajarkan anak untuk berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang positif, seperti mendengarkan dengan baik, berbagi, dan bekerja sama. Latih anak-anak dalam situasi sosial sehingga mereka merasa nyaman dan tahu bagaimana merespons dengan tepat ketika menghadapi situasi sulit.

4 dari 11 halaman

Bicarakan tentang Bullying Secara Terbuka

Bermain peran dapat melatih keterampilan bahasa anak. (Foto: Freepik/User18526052)

Jangan ragu untuk berbicara tentang bullying dengan anak Mom. Diskusikan apa itu bullying, bagaimana cara mengidentifikasinya, dan apa yang harus dilakukan jika mereka atau teman mereka menjadi korban. Jelaskan bahwa bullying adalah perilaku yang salah dan tidak bisa diterima. Dengan memberikan pemahaman yang jelas tentang bullying, anak-anak akan lebih siap untuk mengenali dan melaporkannya jika hal itu terjadi pada mereka atau orang lain.

5 dari 11 halaman

Dorong Anak untuk Bersikap Asertif

Bermain dengan hewan peliharaan dapat membantu mengembangkan empati pada anak/copyright freepik/proostoleh

Mengajarkan anak untuk bersikap asertif, bukan agresif, adalah langkah penting dalam pencegahan bullying. Asertifitas melibatkan kemampuan untuk menyatakan perasaan, pikiran, dan kebutuhan dengan cara yang tegas namun tetap hormat. Latih anak untuk berkata "tidak" dengan tegas jika ada orang yang berperilaku tidak pantas kepada mereka. Ajak anak untuk tetap tenang dan percaya diri ketika berhadapan dengan situasi yang tidak nyaman.

6 dari 11 halaman

Bangun Lingkungan yang Aman dan Terbuka di Rumah

Ajukan sebuah teka-teki untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan daya ingat anak. (Foto: Freepik/freepik)

Anak-anak yang merasa aman dan didukung di rumah cenderung lebih mampu menghadapi tantangan di luar rumah, termasuk bullying. Pastikan rumah adalah tempat yang aman dan nyaman di mana anak-anak merasa bisa berbicara secara terbuka tentang masalah yang mereka hadapi. Jadilah pendengar yang baik dan tunjukkan empati ketika anak-anak berbagi kekhawatiran mereka. Ini membantu anak merasa didukung dan dipahami, sehingga mereka lebih mungkin untuk melaporkan bullying jika terjadi.

7 dari 11 halaman

Jalin Komunikasi yang Baik dengan Guru dan Sekolah

Ilustrasi bermain bersama anak kecil. (Photo Copyright by Freepik)

Sekolah adalah tempat di mana bullying sering terjadi, sehingga penting bagi orang tua untuk menjalin komunikasi yang baik dengan guru dan staf sekolah. Ketahui kebijakan anti-bullying sekolah dan bagaimana sekolah menangani insiden bullying. Jika anak Mom menghadapi masalah bullying, segera laporkan kepada pihak sekolah dan bekerjasama dengan mereka untuk menemukan solusi terbaik.

8 dari 11 halaman

Ajarkan Anak untuk Menghindari Situasi Berisiko

Temani si kecil bermain untuk mengisi waktu favorintnya. (Foto: Freepik)

Ajarkan anak untuk mengenali situasi di mana mereka mungkin rentan terhadap bullying, seperti area yang tidak diawasi dengan baik, atau waktu istirahat tanpa pengawasan. Bantu mereka memikirkan cara untuk menghindari situasi ini, seperti tetap berada dalam kelompok atau mencari teman yang dapat mereka andalkan. Anak-anak yang bergerak dalam kelompok kecil cenderung kurang menjadi target bullying daripada mereka yang sendirian.

9 dari 11 halaman

Latih Anak untuk Menggunakan Teknologi dengan Aman

Ilustrasi anak bermain gawai | copyright freepik.com

Di era digital, cyberbullying menjadi ancaman yang semakin nyata. Ajarkan anak untuk menggunakan media sosial dan teknologi dengan bijak. Batasi informasi pribadi yang mereka bagikan secara online dan ingatkan mereka untuk tidak merespons pesan atau posting yang mengandung unsur bullying. Berikan pengertian bahwa mereka harus segera melaporkan kepada orang dewasa yang mereka percayai jika mereka mengalami atau menyaksikan cyberbullying.

10 dari 11 halaman

Dukung Anak dalam Memilih Teman yang Baik

Ilustrasi anak bermain puzzle. /Image by freepik

Teman yang baik dapat menjadi pelindung alami dari bullying. Dorong anak untuk memilih teman yang memiliki nilai-nilai positif dan saling mendukung. Bantu mereka memahami pentingnya hubungan yang sehat dan hindari pertemanan yang toxic atau yang dapat membuat mereka menjadi target bullying. Lingkungan sosial yang positif dapat memberikan rasa aman dan dukungan yang penting bagi anak-anak.

11 dari 11 halaman

Tindak Lanjut dengan Serius Jika Terjadi Bullying

Gender Neutral Parenting menjadi sebuah pilihan bagi orang tua dalam membesarkan buah hatinya. (Foto: Freepik/freepik)

Jika anak Mom menjadi korban bullying, penting untuk segera bertindak. Dukung anak secara emosional dan buat mereka merasa aman. Laporkan kejadian tersebut kepada pihak sekolah dan ikuti perkembangan penanganan masalah tersebut. Jangan biarkan anak merasa harus menghadapi situasi ini sendirian. Tunjukkan bahwa Mom ada untuk mereka dan bahwa tindakan bullying tidak akan diabaikan.

Mencegah bullying membutuhkan pendekatan yang proaktif dan komprehensif. Ingat, pencegahan adalah langkah terbaik, dan komunikasi yang terbuka serta dukungan yang konsisten dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan anak-anak. Semoga informasi ini bermanfaat dan semoga kita semua bisa mencegah risiko bullying di sekitar kita.