Mengembangkan Kreativitas dan Passion Anak-Anak Gen Alpha dengan Entrepreneurial Mindset

Anisha Saktian Putri diperbarui 01 Sep 2024, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Di era modern seperti saat ini tentu membesarkan anak memiliki pola asuh dan tantangan berbeda dengan orangtua kita terdahulu. Hal ini dikarenakan anak-anak Generasi Alpha, yang kebanyakan merupakan anak-anak dari para millennial, kini memiliki akses informasi yang jauh lebih luas dibandingkan generasi sebelumnya.

Hal ini tentunya dapat ditafsirkan sebagai tantangan karena ditakutkan dapat membangun ketergantungan terhadap penggunaan gadget, serta membangun rentang fokus (attention span) yang pendek. Namun, fenomena ini dapat juga dilihat sebagai sebuah peluang agar mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih kritis dan mendorong anak untuk memiliki perspektif yang beragam.

Kara Handali, M.Psi., Psikolog Pendidikan juga mengatakan anak-anak gen Alpha dapat belajar atau mencari informasi dengan mudah sendiri. Hal ini bisa jadi kelebihan dan kekurangan. Kekurangannya karena terlalu banyak menyerap informasi begitu cepat hingga sulit untuk dicerna.

“Sekarang kita hidup di zaman yang berubah begitu cepat. Anak-anak mungkin belum siap untuk menyerap semuanya. Meski begitu, di tengah kesulitan dan kekhawatiran, anak-anak gen Alpha ini memiliki banyak sekali kesempatan yang mereka punya,” kata Kara.

Untuk itu, agar anak gen alpha tetap memiliki dan mengembangkan kreativitas dan memiliki passion atau minta, tugas orangtua dapat mengarahkan dan mengembangkan kreativitas. Kara mengatakan pembelajaran pertama orangtua harus memiliki pola asuh perbanyak bertanya dibanding memberikan arahan.

“Misalnya, tanya kamu suka apa, kenapa kamu nggak suka?,” kata Kara.

Dengan mengajukan pertanyaan, membuat anak-anak juga terbiasa bertanya dan kritis. Apalagi menurut Kara saat ini anak-anak sudah terpapar screen time sehingga kemampuan bersosialisasi berkurang.

Maka dari itu, orangtua modern terus berupaya memastikan anak-anak mereka dapat tumbuh menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri di masa depan.

 

2 dari 3 halaman

Menerapkan Entrepreneurial mindset

Ruang Robotik di EduAll Junior untuk Menerapkan Entrepreneurial mindset. [Anisha/Fimela]

Selain itu, gen Alpha perlu belajar memanfaatkan keunggulan mereka sambil mengatasi tantangan yang ada dengan menerapkan entrepreneurial mindset.

Entrepreneurial mindset adalah pola pikir yang berorientasi pada solusi dan inovasi dalam menghadapi berbagai tantangan. Pola pikir ini tidak hanya penting bagi mereka yang ingin menjadi pengusaha, tetapi juga bagi semua anak yang ingin berhasil di bidang-bidang lainnya, baik di ruang lingkup pekerjaan di masa depan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengembangkan entrepreneurial mindset, anak-anak diajarkan untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, dan berani mengambil risiko yang sudah diperhitungkan. 

EduALL, sebagai salah satu konsultan pendidikan independen di Indonesia yang hadir sejak tahun 2016,  kini menerapkan entrepreneurial mindset pada program terbarunya  menurut Kezia Tenggono, COO EduALL junior, program ini dirancang untuk mengembangkan Generasi Alpha untuk menjadi calon pemimpin masa depan yang percaya diri dan tahan banting melalui eksplorasi minat dan bakat.

“Kami fokus mengasah entrepreneurial mindset yang mencakup membangun resilience, response positif terhadap feedback, kerja tim, toleransi terhadap ambiguitas, pemecahan masalah, kreativitas, dan empati. Melalui program ini, diharapkan dapat mendorong setiap anak dapat mencapai potensi terbaik dan bisa menghadapi masa depan dengan berani. ” ujar Kezia Tenggono, COO EduALL Junior saat  memperkenalkan program terbarunya melalui EduALL Junior di acara launching hari ini (31/08) di Sentra Niaga Puri Indah. 

Hal ini perlu diasah sejak dini karena pola pikir ini membekali anak-anak dengan kemampuan untuk beradaptasi dalam menghadapi tantangan yang terus berkembang di masa depan. “Ini sangat penting untuk membentuk individu yang resilient dan siap menghadapi dunia yang dinamis. Di masa depan, anak-anak dengan entrepreneurial mindset akan lebih siap untuk menghadapi ketidakpastian dan memanfaatkan peluang yang ada” kata Kara Handali.

Pengembangan entrepreneurial mindset serta dukungan dari para ahli memungkinkan anak-anak untuk menghadapi tantangan dengan keberanian, berpikir kritis, dan terus berinovasi. Setiap anak memiliki potensi untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri, siap menghadapi masa depan dengan keyakinan dan ketahanan yang kuat.

3 dari 3 halaman

Pendidikan Inovatif Berbasis Riset untuk Generasi Alpha

Ruang Art di EduAll Junior untuk Menerapkan Entrepreneurial mindset. [Anisha/Fimela]

Kezia mengatakan jika EduALL Junior menawarkan solusi pendidikan yang inovatif dan berbasis riset untuk memenuhi kebutuhan unik dari Generasi Alpha. D

alam prosesnya, anak-anak diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi dan menemukan minat & bakat serta area yang perlu dikembangkan—dengan pendekatan yang menyenangkan untuk menstimulasi berpikir secara cermat dan kritis akan minat mereka, termasuk di mana mereka memerlukan dukungan lebih.

Program ini dirancang oleh para ahli pendidikan dan didukung oleh penelitian mendalam, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pengalaman pendidikan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Selain itu, program ini juga memperoleh CREST Award, yang memungkinkan peserta EduALL Junior yang dapat menjadi nilai plus ketika mengajukan aplikasi untuk sekolah di luar negeri,” katanya.

Debora Wibianne, Head of Academic EduALL Junior. mengembangkan kurikulum ini dengan mempertimbangkan tantangan yang dihadapi, melalui pendekatan yang menyenangkan untuk anak-anak agar tetap relevan, sesuai dengan minat mereka. Seperti coding & robotics, visual arts, sains, dan kewirausahaan.

Untuk memperkuat program ini, EduAll Junior didukung penuh oleh psikolog pendidikan yang secara khusus mengobservasi proses dan perkembangan setiap anak. Hal ini memungkinkan para psikolog untuk memberikan wawasan dan saran pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap anak, sehingga orang tua dapat melengkapi pembelajaran yang diterima di kelas dengan pendekatan yang tepat di rumah.