Jangan Anggap Sepele Gejala Anemia saat Menstruasi, Ini Pentingnya Mengonsumsi Suplemen Zat Besi bagi Perempuan

Annissa Wulan diperbarui 02 Okt 2024, 11:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu mengalami gejala anemia selama masa menstruasi dan menganggapnya sepele? Gejala anemia seperti rasa Lelah, pusing kunang-kunang, dan wajah pucat sebenarnya tidak boleh dinormalisasi.

Di Indonesia, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, mencatat prevalensi anemia pada remaja berusia 15-24 tahun sebesar 15,5%. Dan perempuan memiliki risiko mengalami anemia lebih tinggi dibandingkan laki-laki, karena selama masa menstruasi, tingkat hemoglobin pada perempuan mengalami penurunan sebanyak 9,2%.

Melengkapi survei tersebut, data dari WHO tahun 2008 juga menyatakan, setidaknya ada satu dari tiga orang dewasa yang mengalami anemia karena kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan karena pola hidup yang kurang baik, sehingga mengakibatkan kurangnya asupan zat besi pada tubuh.

 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Kampanye #UbahCerita dari Sangobion

Press Conference Sangobion #UbahCerita. Foto: Document/Sangobion.

Anemia juga menyasar berbagai kelompok usia, mulai dari umur di bawah 12 tahun, remaja, hingga dewasa, terutama perempuan yang mengalami menstruasi setiap bulannya. Sangobion melalui kampanye terbaru #UbahCerita hadir untuk mengedukasi perempuan Indonesia agar tidak lagi menganggap remeh gejala anemia.

Sangobion percaya bahwa perempuan Indonesia bisa terhindar dari anemia, sehingga tetap bisa beraktivitas dan produktif dalam kondisi apapun, dengan mengonsumsi suplemen zat besi yang dilengkapi dengan multivitamin dan mineral penambah darah secara rutin. Pentingnya mengonsumsi zat besi adalah untuk meningkatkan kadar sel darah merah pada tubuh.

"Beberapa bahan makanan mengandung zat besi bisa ditemukan pada hati ayam, daging merah dan bayam. Lalu, juga bisa ditambahkan dengan suplemen zat besi yang dilengkapi dengan vitamin C guna penyerapan zat besi lebih optimal. Kampanye #UbahCerita merupakan Langkah yang baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan anemia defisiensi zat besi, dimulai dari menjaga pola hidup sehat dan rutin mengonsumsi suplemen zat besi dengan multivitamin dan mineral," jelas dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan.

3 dari 3 halaman

Kampanye #UbahCerita dari Sangobion

Ilustrasi perempuan kelelahan. (c) tuaindeed/Depositphotos.com

"Melalui kampanye ini, kami berharap edukasi yang disampaikan dapat memberikan pemahaman kepada perempuan Indonesia mengenai gejala anemia hingga solusi penanganan yang tepat," tambah Maithreyi Jagannathan, General Manager Personal Health Care P&G Indonesia.

Memahami kebutuhan ini, Sangobion terus berinovasi lewat produk-produknya, yang juga telah tersertifikasi halal dan menjadi merek yang paling direkomendasikan untuk nemia karena kekurangan zat besi. Manfaat dari pentingnya suplemen zat besi dengan multivitamin dan mineral yang terdapat pada Sangobion ini juga dibuktikan oleh beberapa temuan dari studi klinis SANOIN, yaitu sebuah studi klinis yang didukung oleh P&G Health bersama pakar kesehatan terkemuka.

Hasilnya menunjukkan bahwa suplemen zat besi dengan multivitamin dan mineral di Sangobion bisa meningkatkan kadar Hemoglobin dalam 14 hari dan memulihkan gejala anemia defisiensi zat besi dalam 30 hari, sehingga meningkatkan kualitas hidup perempuan. Sangobion juga bekerja sama dengan pemerintah Karawang secara aktif melakukan edukasi, di mana Karawang merupakan area operasional pabrik P&G.