Mitos dan Fakta Minuman Energi, Seputar Manfaat, Risiko, dan Tips Konsumsi yang Bijak

Azura Puan Khalisa diperbarui 28 Okt 2024, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Minuman energi telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang yang membutuhkan tambahan stamina untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Kandungan kafein, taurin, dan vitamin B dalam minuman ini membantu meningkatkan energi dan konsentrasi, membuat kita lebih produktif dalam bekerja atau berolahraga. Efeknya yang cepat dan praktis menjadikan minuman energi sebagai pilihan favorit di kalangan pekerja keras dan kaum muda urban.

Namun, meskipun banyak manfaatnya, konsumsi minuman energi tidak boleh sembarangan. Jika dikonsumsi berlebihan, minuman energi dapat menyebabkan gangguan tidur, meningkatkan detak jantung, dan bahkan menimbulkan kecemasan. Oleh karena itu, penting untuk memahami kebutuhan tubuh kita dan tidak mengandalkan minuman energi sebagai sumber energi utama.

Ada juga minuman energi yang bebas gula, menggunakan pemanis buatan seperti aspartam yang telah terbukti aman dalam batas normal. Pilihan ini bisa menjadi alternatif bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi gula berlebih. Namun, selalu bijak dalam mengkonsumsi minuman energi, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.

2 dari 3 halaman

Mitos yang Perlu Diluruskan

Minuman energi tidaklah berbahaya jika digunakan dengan benar. Foto: Freepik

Banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai minuman energi, salah satunya adalah anggapan bahwa minuman ini dapat memicu penyakit serius seperti diabetes atau bahkan kanker. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa aspartam, pemanis buatan yang sering digunakan dalam minuman energi bebas gula, aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan penyakit tersebut jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.

BPOM telah memberikan klarifikasi mengenai keamanan aspartam, menegaskan bahwa pemanis ini aman digunakan dalam produk pangan, termasuk minuman energi. Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga telah membantah hoax yang mengklaim bahaya penggunaan aspartam. Dengan demikian, kita tidak perlu khawatir selama konsumsi minuman energi dilakukan dengan bijak dan sesuai anjuran.

Dokter dan ahli gizi juga sepakat bahwa minuman energi tidaklah berbahaya jika digunakan dengan benar. Yang terpenting adalah menjaga keseimbangan dengan asupan nutrisi dan hidrasi yang cukup. Minuman energi sebaiknya hanya digunakan sebagai penunjang, bukan pengganti makanan sehat yang kita konsumsi setiap hari.

3 dari 3 halaman

Konsumsi Bijak Minuman Energi

Minuman energi tidak boleh dijadikan solusi instan untuk mengatasi kelelahan atau kurangnya energi. Foto: Freepik

Meski aman dalam batas tertentu, minuman energi tidak boleh dijadikan solusi instan untuk mengatasi kelelahan atau kurangnya energi. Konsumsi yang berlebihan bisa mengakibatkan efek samping yang merugikan, seperti peningkatan tekanan darah atau masalah jantung. Oleh karena itu, penting untuk memahami batas aman konsumsi minuman energi dan tidak mengandalkan minuman ini secara terus-menerus.

Sebelum mengonsumsi minuman energi, pastikan untuk membaca labelnya dengan teliti. Perhatikan kandungan kafein dan bahan lainnya, serta pastikan tidak melebihi dosis harian yang disarankan. Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti hipertensi atau gangguan jantung, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Akhirnya, ingatlah bahwa pola hidup sehat tidak bisa hanya bergantung pada satu produk saja. Minuman energi bisa menjadi suplemen yang bermanfaat, tetapi tetap harus diimbangi dengan pola makan yang seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Dengan demikian, kita bisa mendapatkan manfaat maksimal dari minuman energi tanpa mengorbankan kesehatan jangka panjang.

 

Penulis: Azura Puan Khalisa.