ASICS Dukung Tim Refugees di Paralimpiade Paris 2024

Azura Puan Khalisa diperbarui 03 Sep 2024, 12:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Tim Refugees atau Tim Pengungsi yang merupakan bagian dari International Paralympic Committee (IPC) akan bertanding di Paralimpiade Paris 2024 dengan dukungan dari ASICS. Perusahaan olahraga ini menjadi official sportswear untuk tim tersebut. Mereka menyediakan seragam olahraga dan sepatu bagi delapan atlet serta dua pelari pemandu yang telah terpilih. Seragam ini memiliki desain Yagasuri, pola tradisional Jepang yang melambangkan tekad dan kekuatan.

ASICS tidak hanya memberikan dukungan berupa seragam, tetapi juga menyediakan teknologi bahan yang ringan, cepat kering, dan memiliki daya serap air yang luar biasa. Seragam ini dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi para atlet saat berkompetisi di lapangan. Tim ini akan menjadi yang pertama menuju upacara pembukaan di Place de la Concorde pada tanggal 28 Agustus 2024, yang pastinya akan menjadi momen bersejarah.

2 dari 3 halaman

Dukungan ASICS untuk Keragaman dan Inklusi

ASICS sangat antusias dalam mendukung Tim Refugees. Foto: Document/ASICS

ASICS sangat antusias dalam mendukung Tim Refugees di Paralimpiade Paris 2024. Dukungan ini menunjukkan komitmen mereka terhadap inklusi dan keragaman di dunia olahraga. Yasuhito Hirota, Ketua dan CEO ASICS Corporation, menyampaikan bahwa mereka merasa terhormat bisa mendukung para atlet ini. Melalui olahraga, ASICS ingin memberikan mimpi dan harapan besar kepada dunia, serta mendorong masyarakat yang lebih harmonis dan saling bersimbiosis.

Sota Fukushima, President Director ASICS Indonesia, menambahkan bahwa dukungan ini juga menunjukkan kekuatan olahraga dalam mengubah kehidupan. ASICS berharap bahwa tim ini dapat memberikan hasil terbaik di Paralimpiade dan membuktikan bahwa olahraga adalah medium yang dapat menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.

3 dari 3 halaman

Kisah Inspiratif Para Atlet

Kisah Inspiratif Para Atlet. Foto: Document/ASICS

Ibrahim Al Hussein, seorang atlet Para Triathlon, menggambarkan Tim Refugees sebagai keluarga. Menurutnya, perjalanan sulit yang mereka lalui membuat mereka saling memahami satu sama lain seperti keluarga. Sementara itu, Sayed Amir Hossein Hosseini Pour, atlet Para Tenis Meja, merasa terhormat dapat mengenakan seragam resmi ASICS dan berkompetisi di panggung terbesar Paralimpiade di Paris.

Zakia Khudadadi, atlet taekwondo, bercita-cita menjadi orang pertama yang memenangkan medali untuk tim ini. Baginya, kemenangan tersebut akan menunjukkan kepada dunia bahwa tak peduli seberapa berat perjuangan yang dihadapi, kita tidak boleh menyerah. Semua pengalaman ini menjadi pengingat bagi kita bahwa kekuatan dan semangat tim tidak hanya berasal dari fisik, tetapi juga dari ikatan yang kuat antar anggotanya.

 

Penulis: Azura Puan Khalisa