Fimela.com, Jakarta Aktris Beby Tsabina mengaku tersentuh menyaksikan film dokumenter yang mengangkat isu stunting di Indonesia. Terlebih, film Indonesia's Silent Emergency: Stunting in Rural Populations digarap oleh anak muda, yang terbilang jarang memiliki concern terhadap isu-isu sosial semacam itu.
Ya, film Indonesia's Silent Emergency: Stunting in Rural Populations digarap oleh Nayla Punjabi melalui MD Entertainment Foundation bekerja sama dengan 1000 Days Fund. Dengan usia Nayla yang masih sangat muda, Beby Tsabina tak menyangka jika putri dari produser Manoj Punjabi itu punya pehatian yang besar terhadap isu stunting di Indonesia.
"Aku melihat Nayla bikin ini, aku tertampar. Padahal aku bisa membuat sebuah influence dengan media sosial aku," kata Beby Tsabina di MD Tower, kawasan Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2024).
"Makasih banget yaa Nayla udah ajakin aku bicara soal hal ini, biasanya film aku sendiri, tapi aku dikasih liat film dokumenter. Nayla pasti punya tujuan mulia mau bicara soal stunting ini tapi lewat karya," tambah Beby.
What's On Fimela
powered by
Terpanggil
Lebih lanjut, Beby Tsabina pun tak memungkiri jika sebagai perempuan, dirinya juga punya perhatian yang besar terhadap isu stunting. Berkat Nayla lewat film dokumenternya, perempuan 21 tahun itu pun merasa harus ikut bergerak untuk menyuarakan isu-isu sosial lewat berbagai platform yang dimiliki.
"Aku sebagai perempuan dan ini isu yang penting untuk perempuan Indonesia. Apalagi anak muda yang bikin film ini anak muda Nayla ini. Aku sih berharap anak muda bisa terbuka bisa aware dengan isu ini, cari tahu isu stunting ini, terus bagikan ke lingkungan terdekat kita. Aku Insyaallah kedepannya bisa gunakan platform aku untuk bisa bagikan isu ini," jelasnya.
Dapat Cerita
Film dokumenter pendek berjudul 'Indonesia's Silent Emergency: Stunting in Rural Populations' tayang di YouTube MD Entertainment mulai 3 September, menguak masalah stunting, sebuah krisis kesehatan yang penting namun jarang dibahas di Indonesia, terutama di daerah pedesaan.
Dokumenter ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, memicu dialog, dan menginspirasi tindakan untuk melawan masalah besar yang mempengaruhi kehidupan dan masa depan jutaan anak Indonesia.
Di situ, diperlihatkan perjuangan sehari-hari keluarga di pedesaan yang rawan stunting dan dampak jangka panjang stunting di pertumbuhan anak-anak. Melalui kisah-kisah pribadi warga pedesaan, wawancara dengan para ahli, dan cuplikan langsung di lapangan, film dokumenter ini memberikan gambaran jelas tentang faktor-faktor yang menyebabkan stunting, diantaranya adalah gizi ibu yang buruk, kebersihan yang tidak memadai, dan akses terbatas ke layanan kesehatan.
"Setahun aku lakukan riset soal stunting. Pas aku ke pulau Komodo, berdasarkan data aja karena di NTT banyak yang mengalami stunting. Aku merasa beruntung dengan previlage aku kalau sakit bisa tinggal ke dokter, tapi mereka ini tanpa previlage. Tujuan aku dengan film dokumenter adalah pengen dapat cerita dari sisi ibu," kata Nayla Punjabi dalam kesempatan yang sama.