Mengenal Marie Antoinette, Ratu Terakhir Prancis yang Penuh Kontroversi

Iwan Tantomi diperbarui 26 Agu 2024, 16:22 WIB

Fimela.com, Jakarta Belakangan ini nama Marie Antoinette sempat menjadi pembicaraan di media sosial. Akan tetapi tak semua orang tahu siapa sosok perempuan yang jadi perbincangan ini. Dilansir dari beragam sumber, Marie Antoinette diketahui lahir pada 2 November 1755 di Wina, Austria, sebagai putri dari Kaisar Francis I dan Ratu Maria Theresa. Ia adalah anak bungsu dari 15 bersaudara dan dikenal dengan nama asli Maria Antonia. Pada usia 14 tahun, ia menikah dengan Louis-Auguste, yang kemudian menjadi Louis XVI dari Prancis, sebagai bagian dari aliansi politik antara Prancis dan Austria.

Sebagai ratu, Marie Antoinette dikenal karena gaya hidupnya yang mewah dan sering kali dianggap sebagai simbol dari pemborosan monarki. Ia menghabiskan banyak uang untuk pakaian, perhiasan, dan pesta, yang membuatnya tidak populer di kalangan rakyat Prancis, terutama saat negara mengalami krisis ekonomi. Rakyat sering menyebutnya "Madame Déficit", mencerminkan pandangan bahwa ia adalah penyebab utama masalah keuangan Prancis.

Marie Antoinette juga terlibat dalam beberapa skandal, termasuk Affair of the Diamond Necklace, di mana ia dituduh terlibat dalam penipuan untuk mendapatkan kalung berlian mahal. Selama Revolusi Prancis, Marie Antoinette dan keluarganya ditangkap dan dipaksa untuk hidup di bawah pengawasan. Ia dieksekusi dengan guillotine pada 16 Oktober 1793, setelah diadili dan dinyatakan bersalah atas tuduhan pengkhianatan. Lebih lanjut, berikut ini beberapa kontroversi yang tercipta semasa Marie Antoinette hidup.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Berbagai Kontroversi Marie Antoinette Semasa Hidupnya

Sebagai ratu Prancis terakhir sebelum Revolusi Prancis, Marie Antoinette terlibat dalam berbagai kontroversi yang berkontribusi pada ketidakpopulerannya di kalangan rakyat. Berikut ini beberapa kontroversi yang berkaitan dengan dirinya:

Gaya Hidup Mewah

Marie Antoinette dikenal karena pengeluaran yang berlebihan dan gaya hidup yang sangat mewah. Ia sering kali dianggap sebagai simbol dari pemborosan dan ketidakpedulian terhadap kesulitan yang dihadapi rakyat Prancis, terutama selama masa krisis ekonomi. Rakyat mulai memanggilnya "Madame Déficit", mencerminkan pandangan bahwa ia penyebab utama dari masalah keuangan negara.

Skandal Kalung Berlian

Salah satu skandal terbesar yang melibatkan Marie Antoinette adalah Affair of the Diamond Necklace, di mana ia dituduh terlibat dalam upaya penipuan untuk mendapatkan kalung berlian yang sangat mahal. Meskipun ia tidak terlibat langsung, skandal ini merusak reputasinya dan memperburuk pandangan publik terhadapnya.

Rumor dan Tuduhan

Marie Antoinette juga menghadapi berbagai rumor dan tuduhan, termasuk keterlibatan dalam hubungan gelap dan memiliki anak-anak tidak sah. Meskipun banyak dari tuduhan ini tidak berdasar, hal tersebut semakin memperburuk citranya di mata publik.

Ketidakpekaan terhadap Rakyat

Selama Revolusi, Marie Antoinette dan keluarganya dituduh tidak peka terhadap penderitaan rakyat. Ketika rakyat Prancis menghadapi kelaparan, ada cerita yang menyebutkan bahwa ia berkata, "Jika mereka tidak punya roti, biarkan mereka makan kue." Meskipun pernyataan ini mungkin tidak pernah diucapkan olehnya, hal ini mencerminkan persepsi bahwa ia dan keluarganya terputus dari realitas kehidupan rakyat.

Peran dalam Revolusi

Selama Revolusi Prancis, Marie Antoinette terlibat dalam beberapa peristiwa yang merugikan, termasuk upaya pelarian ke Varennes pada tahun 1791, yang dianggap sebagai pengkhianatan oleh banyak orang. Ini semakin memperburuk pandangan publik terhadapnya dan memperkuat anggapan bahwa ia adalah musuh rakyat.

Kontroversi seputar Marie Antoinette menciptakan gambaran kompleks tentang sosoknya, di mana ia sering kali dilihat sebagai simbol dari monarki yang korup dan tidak peduli, yang pada akhirnya berkontribusi pada kejatuhan monarki Prancis.