Mengintip Kisah Perjuangan Zahra Yolanda dalam Memperjuangkan Hak Paten Batik Taliabu

Gloria Trivena May Ary pada 22 Agu 2024, 18:09 WIB

Fimela.com, Jakarta Batik Taliabu merupakan salah satu harta berharga yang berasal dari Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara. Meskipun batik ini masih tergolong baru, namun keberadaannya sangatlah istimewa karena menjadi identitas dari daerah tersebut. Sayangnya, Batik Taliabu sampai saat ini masih belum mendapatkan hak paten di tingkat nasional. 

Inilah yang kemudian membuat Zahra Yolanda, Ketua Dekranasda Kabupaten Pulau Taliabu, berjuang untuk mematenkan Batik Taliabu secepat mungkin.

“Mengejar hak paten untuk Batik Taliabu sendiri merupakan suara hati masyarakat di sini. Selain itu, masalah hak paten ini juga menjadi tantangan terbesar buat saya dan pemerintah setempat dalam memperkenalkan batik khas daerah Taliabu. Jadi, saya berharap bahwa batik ini nantinya bisa mendapatkan hak paten segera mungkin,” tutur Zahra.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Menonjolkan Kekayaan Kabupaten Pulau Taliabu

© Fimela.com

Adapun Batik Taliabu ini dibuat dengan menonjolkan kekayaan alam Kabupaten Pulau Taliabu di setiap motifnya. Di antaranya seperti pala, kelapa, dan juga cengkeh. Nah, ketiga tumbuhan ini sendiri merupakan komoditi utama dari masyarakat di Kabupaten Pulau Taliabu. 

“Mayoritas masyarakat di Pulau Taliabu ini bertahan hidup dengan mengandalkan pala, kelapa, dan cengkeh. Dari hasil pertanian inilah, masyarakat di sana bisa menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke jenjang perguruan tinggi,” ucap Zahra.

“Dari Provinsi Maluku Utara sendiri sebenarnya sudah ada batik khasnya sendiri, yaitu Batik Burung Bidadari. Nah, batik ini menonjolkan kekayaan pantai yang ada di Maluku Utara dan motif burung bidadari yang merupakan jenis burung endemik di sana. Sementara di Kabupaten Pulau Taliabu, unsur dalam batik yang ditonjolkan memanglah hasil pertanian dari masyarakat sekitar. Dan kabar baiknya, proses pembuatan batik Pulau Taliabu kini juga sudah menggunakan teknik melukis, yang tadinya masih dengan cat,” sambungnya.

Di kesempatan yang sama, Zahra juga mengungkapkan bahwa batik bukan satu-satunya kreasi yang ada di Kabupaten Pulau Taliabu. Ya, sebelum adanya Batik Taliabu ini, masyarakat sekitar sana sudah terlebih dahulu membuat kain tenun dengan motif cengkeh, yang nggak jauh-jauh dari kekayaan Kabupaten Pulau Taliabu.

3 dari 3 halaman

Sediakan Pelatihan Khusus untuk Pengrajin Batik Taliabu

Dalam mensejahterakan para pengrajin kain Batik khas Pulau Taliabu sendiri, Zahra dan pemerintah setempat sudah menyediakan pelatihan dan bimbingan terkait pembuatan batik.

“Untuk para pengrajin Batik Taliabu sendiri sudah disediakan pelatihan dan bimbingan mengenai pembuatan kain batik dan juga tenun. Sebab, kain batik dan tenun di Pulau Taliabu ini hasilnya masih terbilang cukup kasar, sehingga dibutuhkan pelatihan khusus bagi para pengrajinnya. Saya juga berharap bahwa dengan adanya pelatihan yang dihadirkan oleh pemerintah setempat ini juga bisa menjadi jalan bagi Batik Taliabu untuk dikenal oleh masyarakat Indonesia secara luas,” sambung Zahra.

Akhir kata, Zahra juga berharap supaya kain-kain batik di Indonesia bisa terus dilestarikan hingga sekarang dan di masa yang akan mendatang. Ia pun juga dengan tegas mengatakan bahwa kehadiran Batik Taliabu ini pastinya akan terus mewarnai kain-kain batik di Indonesia.