Fimela.com, Jakarta Batik menjadi salah satu kekayaan Indonesia yang nggak akan pernah tergantikan. Ratusan atau bahkan ribuan motif batik yang ada pun mampu mewarnai keberagaman suku dan bangsa yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Meski begitu, sebagai sebuah budaya yang sudah ada dari zaman dulu, sudah menjadi tugas setiap orang termasuk para generasi muda bangsa untuk selalu melestarikannya.
Nah, di era modern ini, batik hadir dengan inovasi kreatif dan menarik yang menyesuaikan style dari para anak muda kekinian. Kesan batik pun sudah nggak lagi terlalu formal, dan bahkan bisa dikenakan dalam berbagai jenis agenda. Hanya saja, filosofi dan makna yang ada di dalamnya tetap melekat kuat seperti seharusnya. Hal ini pula yang bisa dilihat dari kain batik khas Taliabu yang hadir eksklusif di Parade Wastra Daerah 2024. Penasaran?
Zahra Yolanda Ungkap Batik Pulau Taliabu Penuh Akan Kekayaan Alam
Ketua Dekranasda Kabupaten Pulau Taliabu, Zahra Yolanda, juga turut hadir sebagai tamu undangan di Parade Wastra Daerah 2024. Mewakili daerahnya, Zahra memperkenalkan batik khas Pulau Taliabu yang kental akan kekayaan alam di dalamnya.
Ya, meskipun masih terbilang baru, Kabupaten Pulau Taliabu ini sudah memiliki kain batiknya sendiri. Dalam acara ini pula, Zahra menjelaskan bahwa motif batik Taliabu terinspirasi oleh tiga komoditas unggulan daerah setempat, yaitu cengkeh, pala, dan kelapa. Sebagai informasi, motif ini mencerminkan mata pencaharian utama masyarakat, serta mendukung kehidupan sehari-hari dan pendidikan anak-anak.
“Terus melestarikan kain batik yang ada di Indonesia. Meski tergolong baru, Kabupaten Taliabu siap mewarnai kain-kain batik di Indonesia,” tutur Zahra.
Nah, itu dia filosofi mendalam dari batik khas Kabupaten Pulau Taliabu. Dengan keindahan serta makna mendalam yang terdapat pada batik tersebut, sudah seharusnya menjadi tugas para tunas muda bangsa untuk selalu menjaga serta melestarikan budaya khas ini. Sebab, kalau bukan kita, siapa lagi?