Pentingnya Cek Kesehatan Seksual dan Reproduksi

Azura Puan Khalisa diperbarui 10 Sep 2024, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kesehatan seksual merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang mencakup aspek fisik, emosional, hingga sosial. Namun, topik ini sering kali diabaikan karena stigma dan tabu yang masih melekat di masyarakat. Hal ini membuat banyak orang enggan membahas atau bahkan memeriksakan kesehatan seksual dan reproduksi mereka. Padahal, pemahaman yang tepat mengenai kesehatan seksual sangat penting untuk menjaga kesejahteraan hidup secara menyeluruh.

Melansir dari Halodoc, dr. Monica C. Dewi, seorang Medical Manager, menyatakan bahwa masalah kesehatan seksual dan reproduksi tidak hanya berkaitan dengan penyakit menular seksual. Semua orang, tanpa memandang usia atau gender, bisa mengalami berbagai masalah kesehatan seksual. Sayangnya, kurangnya pengetahuan dan anggapan tabu menyebabkan penanganan medis sering terlambat. Pemahaman mengenai gejala awal dan jenis-jenis masalah kesehatan seksual menjadi penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.

Sebagai layanan kesehatan digital yang komprehensif, Halodoc menyediakan akses informasi serta layanan konsultasi terkait kesehatan seksual. Dengan dukungan dari dokter spesialis, masyarakat bisa mendapatkan saran medis dan penanganan yang aman, nyaman, dan rahasia. Edukasi dan pemeriksaan rutin menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan seksual, yang sering kali diabaikan banyak orang.

2 dari 3 halaman

Endometriosis dan Masalah Kesehatan Reproduksi Lainnya

Endometriosis sering dialami wanita. Foto: Freepik

Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita adalah endometriosis. Kondisi ini terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium atau saluran tuba. Melansir dari BKKBN, endometriosis sering kali menyebabkan rasa sakit luar biasa saat menstruasi dan berhubungan seksual, serta bisa berdampak pada kesuburan. Gejalanya bisa bervariasi, mulai dari menstruasi yang berlebihan hingga pendarahan di luar siklus.

Tidak hanya wanita, pria juga sering menghadapi masalah kesehatan seksual seperti disfungsi ereksi. Menurut data Jurnal Ilmiah Universitas Indonesia, sekitar 35,6% pria di Indonesia pernah mengalami disfungsi ereksi. Namun, survei global menunjukkan bahwa 78% pria dengan kondisi ini tidak pernah mencari bantuan medis. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan seksual tetapi juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung atau diabetes.

Selain itu, vaginismus pada wanita dan varikokel pada pria adalah beberapa kondisi yang sering diabaikan. Kedua masalah ini dapat memengaruhi kualitas hidup dan kesuburan, sehingga memerlukan perhatian dan pemeriksaan yang tepat sejak dini.

3 dari 3 halaman

Edukasi dan Pencegahan: Kunci Menjaga Kesehatan Seksual

Kesadaran tentang kesehatan seksual masih sangat minim di kalangan masyarakat. Foto: Freepik

Kesadaran tentang kesehatan seksual masih sangat minim di kalangan masyarakat. Banyak yang menganggap bahwa kesehatan seksual hanya berkaitan dengan penyakit menular seksual, padahal ada banyak masalah kesehatan lainnya yang tidak kalah penting. Oleh karena itu, pencegahan melalui pemeriksaan rutin menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan seksual.

Melansir dari Halodoc, kampanye #RahasiaCewek dan #RahasiaCowok diluncurkan untuk mendorong edukasi tentang pentingnya kesehatan seksual dan reproduksi. Kampanye ini bertujuan membantu masyarakat mengatasi stigma dan tabu seputar kesehatan seksual, serta memperkuat akses terhadap layanan medis yang tepat. Melalui langkah ini, diharapkan semakin banyak orang yang berani untuk berkonsultasi dan menjaga kesehatan seksual mereka secara optimal.

 

Penulis: Azura Puan Khalisa