Beda Makna Dua Baju Adat Kalimatan yang Dikenakan Presiden Jokowi Saat Upacara Kemerdekaan RI ke-79 di IKN, Apa Itu?

Vinsensia Dianawanti diperbarui 19 Agu 2024, 13:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Presiden Jokowi kembali mengenakan baju adat saat Upacara Kemerdekaan RI ke-79 di Ibukota Nusantara atau IKN. Ia menutup tugasnya sebagai Inspektur Upacara di tahun terakhir masa pemerintahannya dengan tetap menjalankan tradisi mengenakan baju adat.

Namun secara spesial, Presiden Jokowi mengubah sedikit tradisi baju adat yang dikenakan saat HUT ke-79 RI. Tahun sebelumnya, Jokowi hanya mengenakan satu baju adat yang dipakai saat Upacara Detik-Detik Proklamasi yang berlangsung di pagi hari. Tahun ini, Jokowi mengenakan dua baju adat berbeda dari provinsi yang berbeda.

Saat upacara pengibaran Merah Putih, Jokowi mengenakan baju adat yang terinspirasi Kesultanan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sedangkan saat upacara penurunan bendera, Presiden Jokowi mengenakan baju adat Banjar dari Kalimantan Selatan.

Berasal dari daerah berbeda, baju adat yang dikenakan Jokowi saat HUT ke-79 RI tentu memiliki makna yang berbeda. Apa itu?

 

 

2 dari 3 halaman

Baju adat Kustim

Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi untuk pertama kalinya diselenggarakan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Di momen penting ini, Presiden Jokowi dan Ibu Negara tampil mengenakan baju adat Kutai. [Foto: YouTube Sekretariat Presiden]

Dalam narasi yang dibacakan MC pada saat upacara bendera, baju adat yang dikenakan Jokowi saat pengibaran bendera disebut dengan baju adat Kustim yang memiliki ikatan sejarah kuat dengan Kesultanan Kutai Kartanegara. Sebagai kerajaan tertua dalam sejarah Indonesia dan cikal bakal Nusantara, "Kustim" sendiri berasal dari kata "Kustin" yang berarti kebesaran. Ini menandakan pakaian tersebut memiliki kasta tertinggi dalam tatanan kerajaan.

Di masa Kesultanan Kutai Kartanegara, baju adat Kustim hanya boleh dipakai oleh Aji Sultan, para pangeran, serta kakak perempuan Aji Sultan dan istri-istri pangeran. Biasanya digunakan untuk upacara penting, seperti Erau yang menjadu perayaan megah yang diselenggarakan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara.

 

3 dari 3 halaman

Baju adat Banjar

Jokowi dan Iriana Jokowi mengenakan baju adat Banjar yang Bernama Baamar Galung Pancar Matahari. [Foto: Instagram/kemhanri]

Saat penurunan bendera di sore, biasanya Presiden Jokowi kenakan setelan jas. Namun tahun ini, Presiden Jokowi memilih mengenakan pakaian adat yang terinspirasi dari baju adat Banjar yang bernama, Baamar Galung Pancar Matahari.

Baju adat ini berasal dari Kalimatan Selatan untuk dikenakan pada acara formal, seperti perkawinan, upacara adat maupun festival budaya. Namun Jokowi punya makna yang lebih mendalam dengan baju adat ini. Jokowi menandai sebuah momen sejarah dengan upacara kenegaraan di ibukota baru untuk pertama kali ini lewat baju adat Banjar.