6 Ciri Suami yang Berpotensi Bisa Melakukan KDRT pada Istri, Terlihat dari Sikapnya yang Terlalu Manipulatif!

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 19 Agu 2024, 15:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah masalah yang serius dan seringkali terjadi tanpa disadari oleh korban sejak awal. Sayangnya, banyak istri yang tidak menyadari tanda-tanda halus yang bisa mengarah pada KDRT. Padahal, mengenali tanda-tanda ini bisa menjadi langkah awal untuk melindungi diri dan mencari bantuan sebelum keadaan semakin memburuk. Yuk, kita bahas beberapa tanda halus yang perlu diwaspadai.

1. Sering Meremehkan dan Merendahkan

Suami yang sering meremehkan atau merendahkan istri, baik secara langsung maupun melalui sindiran, bisa menjadi tanda awal KDRT. Komentar-komentar negatif yang terus-menerus mengenai penampilan, kemampuan, atau pendapat istri dapat merusak rasa percaya diri dan membuat istri merasa tidak berharga. Ini adalah salah satu bentuk kekerasan emosional yang sering dianggap sepele, tetapi bisa berdampak besar pada kesejahteraan mental istri.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

2. Mengontrol Semua Aspek Kehidupan

Ilustrasi Konflik KDRT Credit: unsplash.com/Christine

Jika suami mulai mengontrol segala aspek kehidupan istri, seperti keuangan, pergaulan, hingga pilihan pakaian, ini bisa menjadi tanda bahaya. Sikap mengontrol ini sering kali dibungkus dengan alasan cinta atau kepedulian, namun pada kenyataannya ini adalah bentuk dominasi yang bisa berkembang menjadi kekerasan fisik atau emosional. Istri yang kehilangan kebebasan untuk mengambil keputusan sendiri berada dalam situasi yang rentan terhadap KDRT.

3 dari 6 halaman

3. Mudah Marah dan Cemburu Berlebihan

Ilustrasi KDRT Credit: pexels.com/Karolina

Suami yang mudah marah tanpa alasan jelas atau memiliki kecenderungan cemburu berlebihan perlu diwaspadai. Rasa cemburu yang tidak wajar sering kali disertai dengan sikap posesif dan perilaku mengendalikan. Misalnya, suami melarang istri berinteraksi dengan teman-teman atau keluarga, atau selalu curiga terhadap setiap aktivitas istri. Sikap ini bisa menjadi awal dari perilaku kekerasan, terutama jika kemarahan dan cemburu tersebut berlanjut menjadi tindakan agresif.

4 dari 6 halaman

4. Mengisolasi dari Keluarga dan Teman

Ilustrasi KDRT | pexels.com/@karolina-grabowska

Suami yang berusaha menjauhkan istri dari keluarga atau teman-temannya juga bisa menjadi tanda halus KDRT. Dengan mengisolasi istri, suami berusaha menciptakan ketergantungan emosional dan meminimalisir dukungan dari orang lain. Ini membuat istri semakin rentan terhadap manipulasi dan kekerasan, karena tidak memiliki tempat untuk mencari bantuan atau perlindungan.

5 dari 6 halaman

5. Tidak Menghargai Batasan Pribadi

Ilustrasi KDRT di Banyuwangi (Istimewa)

Jika suami tidak menghargai batasan pribadi istri, baik dalam hal fisik maupun emosional, ini juga bisa menjadi tanda KDRT. Misalnya, suami yang memaksa istri melakukan sesuatu yang tidak nyaman atau terus-menerus melanggar privasi istri, seperti memeriksa ponsel atau mengawasi setiap langkah. Perilaku ini menunjukkan kurangnya rasa hormat dan bisa berkembang menjadi kekerasan fisik jika dibiarkan berlanjut.

6 dari 6 halaman

6. Memutar Balikkan Fakta dan Menyalahkan Istri

Demi meningkatkan kesadaran bahaya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), WHO menjadikan Oktober Bulan Kesadaran Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Suami yang sering memutarbalikkan fakta atau menyalahkan istri atas masalah yang terjadi dalam hubungan adalah tanda lain yang perlu diwaspadai. Taktik ini sering digunakan untuk membuat istri merasa bersalah dan mempertanyakan kewarasan diri sendiri. Sikap ini juga dapat membuat istri merasa bertanggung jawab atas tindakan suami yang kasar atau tidak pantas, yang pada akhirnya dapat membuka jalan bagi KDRT.

Sahabat Fimela, mengenali tanda-tanda halus yang bisa mengarah pada KDRT adalah langkah penting untuk melindungi diri. Jika kamu merasakan salah satu atau beberapa tanda di atas dalam hubunganmu, jangan ragu untuk mencari bantuan atau berbicara dengan seseorang yang bisa dipercaya. Ingatlah bahwa tidak ada yang pantas diperlakukan dengan tidak hormat atau mengalami kekerasan, baik fisik maupun emosional.

Semoga artikel ini bisa memberikan wawasan dan menjadi pengingat untuk selalu menjaga diri. Jangan pernah ragu untuk meminta bantuan jika merasa ada yang tidak beres dalam hubunganmu.