7 Tanda Kamu Bukan Melakukan Self Reward, Tetapi Pemborosan!

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 19 Agu 2024, 12:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Siapa yang nggak suka memberi penghargaan untuk diri sendiri setelah melewati hari-hari yang melelahkan? Melakukan self reward adalah cara yang sehat untuk merayakan pencapaian, bahkan yang kecil sekalipun. Tapi, ada kalanya kita perlu waspada, jangan sampai niat untuk memberikan self reward malah berubah jadi pemborosan. Bagaimana cara membedakannya? Yuk, kenali tanda-tandanya!

1. Menghabiskan Uang untuk Hal yang Tidak Dibutuhkan

Self reward seharusnya membuatmu merasa senang tanpa penyesalan. Tapi, jika kamu sering membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan atau bahkan tidak kamu pakai, ini bisa jadi pertanda pemborosan. Misalnya, kamu sudah punya sepatu baru tapi tetap membeli lagi hanya karena diskon besar-besaran. Sahabat Fimela, hati-hati, ini bukan lagi self reward, melainkan impulse buying yang bisa merusak keuanganmu.

2 dari 7 halaman

2. Merasa Bersalah Setelah Berbelanja

ilustrasi perempuan sedih/Photo by nikhil uttam on Unsplash

Pernah merasa bersalah setelah membeli sesuatu? Jika kamu sering merasakan hal ini setelah memberi “hadiah” untuk dirimu sendiri, mungkin itu bukan self reward yang sebenarnya. Self reward seharusnya memberi perasaan puas dan bahagia, bukan penyesalan. Jika rasa bersalah sering muncul setelah kamu belanja, mungkin sudah waktunya untuk mengevaluasi apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut atau hanya mengikuti keinginan sesaat.

 

3 dari 7 halaman

3. Berhutang demi Self Reward

ilustrasi kepribadian perempuan/Photo by Indrian Potret on Unsplash

Self reward idealnya dilakukan dengan bijak, tanpa harus mengorbankan stabilitas keuangan. Tapi, jika kamu mulai berhutang atau menggunakan kartu kredit secara berlebihan hanya demi membeli barang atau pengalaman yang sebenarnya bisa ditunda, ini adalah tanda kamu sedang berada di zona pemborosan. Hutang yang menumpuk karena keinginan memberi hadiah untuk diri sendiri bisa menjadi beban di masa depan.

 

4 dari 7 halaman

4. Tidak Ada Batasan pada Self Reward

ilustrasi kepribadian perempuan/Photo by alexandra lammerink on Unsplash

Sahabat Fimela, self reward yang sehat sebaiknya memiliki batasan, baik dari segi frekuensi maupun nominal. Jika kamu merasa setiap minggu perlu membeli barang mahal atau melakukan perjalanan mewah sebagai bentuk self reward, bisa jadi kamu sudah kebablasan. Menetapkan batasan akan membantu kamu menikmati self reward tanpa merusak rencana keuangan jangka panjang.

 

5 dari 7 halaman

5. Mengabaikan Kebutuhan Lain untuk Self Reward

Jatuh cinta membuat perempuan tampak makin cantik/copyright: unsplash/vinicious wiesehofer

Apakah kamu pernah mengabaikan tagihan atau kebutuhan penting lainnya demi self reward? Misalnya, menunda membayar cicilan atau tagihan listrik hanya karena ingin membeli gadget baru sebagai hadiah untuk diri sendiri. Jika iya, ini adalah tanda jelas bahwa self reward sudah berubah menjadi pemborosan yang berpotensi membawa masalah keuangan.

 

6 dari 7 halaman

6. Tidak Merasa Puas Setelah Self Reward

ilustrasi perempuan tertawa/Photo by Євгенія Височина on Unsplash

Self reward yang sejati seharusnya memberikan perasaan puas dan bahagia. Namun, jika kamu merasa kosong atau tetap tidak puas setelah melakukan self reward, mungkin itu karena kamu sebenarnya tidak benar-benar membutuhkannya. Perasaan ini sering kali muncul ketika kita membeli sesuatu hanya untuk mengisi kekosongan atau mengikuti tren, bukan karena kebutuhan atau keinginan yang tulus.

 

7 dari 7 halaman

7. Menggunakan Self Reward Sebagai Alasan untuk Belanja Terus-menerus

Ilustrasi perempuan cantik/copyright unsplash.com/Barry

Jika kamu sering menggunakan self reward sebagai alasan untuk berbelanja tanpa henti, ini adalah tanda bahaya. Misalnya, setiap kali merasa lelah atau stres, kamu langsung membeli barang baru sebagai bentuk “penghiburan” diri. Padahal, ada banyak cara lain untuk merayakan pencapaian atau mengatasi stres tanpa harus mengeluarkan uang.

Sahabat Fimela, self reward memang penting sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras dan pencapaian yang kamu raih. Tapi, penting juga untuk mengenali kapan self reward berubah menjadi pemborosan yang justru merugikan. Dengan mengetahui tanda-tanda di atas, kamu bisa lebih bijak dalam memberi hadiah untuk diri sendiri tanpa mengorbankan keuangan dan kebahagiaan jangka panjangmu.

Semoga artikel ini bisa membantu kamu menghindari pemborosan dan tetap menikmati self reward dengan cara yang lebih sehat dan bertanggung jawab.