6 Tanda Pernikahan yang Tidak Bahagia Meski Tampak Baik-baik Saja

Mimi Rohmitriasih diperbarui 16 Agu 2024, 12:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernikahan adalah komitmen jangka panjang yang memerlukan kerja sama, komunikasi, dan pengertian antara kedua belah pihak. Dalam pernikahannya, siapapun tentunya ingin bahagia, merasakan hidupnya lebih baik dan berkualitas. Namun, tidak semua pernikahan berjalan mulus seperti yang diharapkan banyak orang. Beberapa pasangan mungkin menghadapi berbagai tantangan yang membuat pernikahan mereka tidak bahagia. Beberapa orang sangat mungkin mengalami berbagai hal di pernikahannya, yang membuatnya trauma di masa depan. 

Walau pernikahan seseorang tampak baik-baik saja, belum tentu hal itu menandakan kebahagiaan. Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda saat pernikahan tidak bahagia.

 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Pasangan Toxic

ilustrasi pasangan bertengkar/photo created by yanalya - www.freepik.com

Pasangan yang toxic adalah salah satu tanda utama pernikahan yang tidak bahagia. Ini bisa berupa perilaku yang manipulatif, kontrol berlebihan, atau bahkan kekerasan fisik dan emosional. Pasangan yang toxic sering kali merendahkan atau mengkritik pasangannya secara berlebihan, membuat pasangannya merasa tidak berharga dan tidak dihargai. Hubungan semacam ini tidak sehat dan dapat merusak kesejahteraan mental dan emosional seseorang.

Masalah Keuangan yang Semakin Buruk

Keuangan adalah salah satu aspek penting dalam pernikahan. Ketika pasangan terus-menerus menghadapi masalah keuangan, ini dapat menimbulkan stres dan ketegangan dalam hubungan. Masalah keuangan yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan pertengkaran yang lebih sering dan perasaan frustrasi. Jika salah satu atau kedua pasangan tidak bertanggung jawab secara finansial, ini dapat memperburuk situasi dan membuat pernikahan semakin tidak bahagia.

 

3 dari 4 halaman

Hilangnya Waktu Berkualitas

Ilustrasi pasangan kekasih, marah, silent treatment. (Photo Copyright by Freepik)

Dalam pernikahan yang sehat, penting bagi pasangan untuk memiliki waktu berkualitas bersama sekaligus waktu untuk diri sendiri. Namun, dalam pernikahan yang tidak bahagia, salah satu atau kedua pasangan mungkin merasa terjebak dan kehilangan waktu untuk diri sendiri. Ini bisa terjadi karena tuntutan pekerjaan, tanggung jawab keluarga, atau bahkan karena pasangan yang terlalu posesif. Hilangnya waktu untuk diri sendiri dapat menyebabkan perasaan kelelahan dan kebosanan dalam hubungan.

Kurangnya Komunikasi

Komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan. Ketika komunikasi antara pasangan mulai berkurang atau bahkan berhenti, ini adalah tanda serius bahwa pernikahan sedang menghadapi masalah. Pasangan yang tidak lagi berbicara tentang perasaan mereka, menghindari diskusi penting, atau tidak mendengarkan satu sama lain, cenderung mengalami perasaan keterasingan dan ketidakpuasan dalam hubungan.

 

4 dari 4 halaman

Kehilangan Intimasi

Ilustrasi hubungan merenggang, pasangan bertengkar. (Image by Freepik)

Intimasi, baik fisik maupun emosional, adalah bagian penting dari pernikahan yang bahagia. Ketika pasangan mulai kehilangan intimasi, ini bisa menjadi tanda bahwa hubungan mereka sedang bermasalah. Kehilangan keinginan untuk berhubungan intim, enggan berbagi perasaan, atau merasa tidak lagi dekat dengan pasangan adalah beberapa tanda bahwa pernikahan tidak berjalan dengan baik.

Perasaan Tidak Bahagia yang Terus-Menerus

Perasaan tidak bahagia yang terus-menerus adalah tanda paling jelas dari pernikahan yang tidak bahagia. Jika salah satu atau kedua pasangan merasa tidak bahagia, tertekan, atau tidak puas dalam hubungan mereka, ini adalah tanda bahwa ada masalah yang perlu diselesaikan. Perasaan tidak bahagia yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang. Ini jiga berpengaruh pada kualitas hubungan secara keseluruhan.

Pernikahan yang tidak bahagia dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan emosional dan fisik pasangan. Mengenali tanda-tanda pernikahan yang tidak bahagia adalah langkah pertama untuk mencari solusi dan memperbaiki hubungan. Jika kamu atau pasanganmu mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas, penting untuk mencari bantuan profesional, seperti konselor pernikahan, untuk membantu memperbaiki hubungan kalian. Semoga informasi ini bermanfaat.